Share

Bab 18: Gagah dan Bang Willy

“Aku Gagah, Gin!” ucapnya lagi.

Aku masih mencoba mengenali paras pria ini, menemukan kemiripan dengan salah satu temanku saat masih SMP dulu. Tapi, bagaimana mungkin di usiaku yang sudah di angka tiga puluh dua ini, salah satu teman SMP yang tidak pernah kutemui lagi masih nyantol di kepala?

Ah ... semakin rumit saja semuanya.

“Aku Gagah, Gin! Kamu ingat enggak, anak kecil yang kencing di celana karena enggak bisa jawab soal matematik di depan kelas?” Pria yang mengaku bernama Gagah itu semakin bersemangat.

Aku mencari-cari lagi keberadaan pria ini di setiap lapisan ingatan-ingatanku, sudah pasti nama Gagah di masa lalu tidak meninggalkan kesan apapun padaku hingga aku tidak mengingatnya meski sudah berusaha. “Gagah? Nama mobilku juga Gagah.” Aku berbasa-basi.

“Kamu lupa, kan? Ah ... ngaku saja, Gina! Lagian, kamu sudah sukses begini, mana mungkin ingat sama bocah miskin kayak aku,” lanjutnya dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status