Share

Bab 23: Keserakahan Bang Teguh

“Apa maksudmu, Nak?” Ibu mencoba membaca ekspresiku.

“Itu cuma bercandaannya Gina, Bu. Jangan diambil hati. Sekarang kita fokus sama kehamilan Gina, Bu. Sudah dua tahun lebih kita menanti,” bujuk Bang Teguh pada ibuku.

Aku tahu alasan kenapa pria itu berusaha menjilat ibu, selain karena aku yang patuh pada ibu, Bang Teguh juga menyadari jika dirinya diperlakukan spesial oleh ibu. Selama ini, tidak ada anak perempuan ibu yang diizinkannya tinggal bersama mertua, hanya aku seorang demi menyenangkan hati Bang Teguh.

“Bang, tahu darimana aku hamil, hah?” sergahku cepat. Pria ini sepertinya sudah kehilangan kewarasannya, jelas-jelas kami tidak pernah bersentuhan lagi, apalagi aku baru selesai datang bulan beberapa hari lalu.

“Loh, kan memang ada tanda-tandanya, Gin!” sambung ibu mertua. “Anak itu butuh ayahnya, kamu jangan keras kepala terus, Gina.”

“Ayah? Pr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status