Share

Bab 31: Permintaan Adinda

Aku tercegang mendengar permintaan memilukan dari bibir Adinda. Ekspresinya lengkap menerangkan jika wanita berbadan dua ini sedang berada di pinggir jurang keputusasaan, sampai-sampai meminta pertolongan dari mantan istri suaminya sendiri.

Gegas aku mundur selangkah, menjauh dari Adinda sebab nyatanya hatiku teriris mendengar keinginannya saat ini. Wanita yang sudah membuatku terluka, merebut Bang Teguh dariku dan menyebabkan ibu mertua dengan lantang menghinaku tanpa henti tapi kini datang mengemis padaku.

“Harusnya kamu tahu diri, Adinda.” Aku berdecak. Mengucapkan kata-kata yang menyakitkan untuk orang ini rasanya juga percuma. Yang ada dosa-dosaku kian menggunung dan Adinda hanya akan terluka.

“Pergilah! Urusan persalinanmu itu, tugasnya suamimu.” Aku mencoba melunak.

“Mbak ... Bang Teguh belum bekerja dan kami tidak punya tabungan sama sekali. Apalagi, setiap hari kami diteror sama penagih hutang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status