Share

Bab 17. Wanita lain

Usai shalat isya, Faridah, Weni dan Fatma duduk di ruang tamu. Ruang tamu tanpa perabot mewah, hanya terdapat kursi terbuat dari rotan yang jika diduduki akan menimbulkan suara. Di depan meja terdapat sebuah sertifikat yang selama ini diinginkan Weni.

"Langsung berikan saja deh, Bu!" Weni seakan tidak sabar mendapatkan surat berharga ini.

"Kamu boleh mendapatkannya, dengan sebuah syarat!" Seketika Weni memutar bola matanya dengan malas. Weni malas sekali melakukan syarat yang akan diajukan Faridah.

"Ajukan aja syaratnya, Bu!" Faridah menatap sayu ke arah Weni. Benar-benar Weni di luar dugaan, Weni menatap remeh kepada Faridah seakan syarat yang diajukan sangatlah mudah baginya.

"Jika kamu menginginkan sertifikat ini, tinggallah disini selama tiga puluh tiga hari!"

"Bagaimana dengan pekerjaanku, Bu? Aku kerja bukan pengangguran seperti dia!" Celetuk Weni sambil melirik ke arah Fatma. Jujur saja, Fatma tersinggung sekali namun Fatma tetap bersabar demi tidak terjadi kegaduhan karena em
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status