Share

Bab 16. Hati Yang Iri

Seminggu sudah Keynan tinggal bersama Faridah dan kini Weni bersiap berangkat ke rumah Faridah. Weni sudah membawa keperluan pribadinya selama menginap semalam di rumah Faridah. Meli bertugas menyiapkan buah tangan yang akan dibawanya ke kampung.

"Tidak apa berkorban kue, asalkan bisa dapat ganti yang lebih banyak," Meli mulai membayangkan sejumlah uanh yang dimilikinya sebentar lagi.

"Sarapan dulu, Wen!" Meli dengan pura-pura baik meminta Weni sarapan sebelum menjalankan rencana.

"Doakan Weni berhasil, Ma!" Tanpa diminta, Meli selalu berharap jika Weni berhasil membawa sertifikat rumah Faridah. Weni melajukan mobilnya menuju ke kediaman Faridah, hati begitu senang karena rencana sebentar lagi akan dijalankan.

Tepat di persimpangan, kedua netra Weni menangkap sosok yang dikenalnya. Aris tengah tertawa dan terlihat mesra bersama wanita lain. Wanita dengan perut membuncit sedang bermesraan dengan lelaki mirip suaminya. Weni menghentikan mobilnya sejenak dan kembali melihat sosok mirip
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status