Share

Bab 33. Harapan besar

Hingga menjelang siang, Aris belum bangun dari mimpi indahnya. Weni menyesap secangkir kopi sambil menatap mantan suaminya masih tertidur lelap. Weni menyibak gorden hingga membuat Aris terganggu tidurnya.

"Sayang, ini masih pagi. Kenapa kamu bangunkan aku?" Aris menggeliat karena pancaran sinar matahari yang mengganggu tidurnya.

"Ini sudah siang, Mas. Apa kamu tidak menemui istrimu?" Aris merubah posisinya. Tatapannya kembali mengarah pada Weni yang hanya mengenakan handuk kimono berwarna putih.

"Aku ingin tetap disini, Sayang. Bisakah kamu kemari dan bermesraan denganku?" Weni meletakkan cangkir kopi dan menghampiri Aris. Tubuh yang selalu membuat Aris tergila-gila ini kembali diterkamnya. Hal terlarang yang seharusnya tidak dilakukan kembali terjadi. Mereka berdua menikmati kebersamaan mereka di kamar Weni.

Siang pun tiba, Aris kini sudah bersiap untuk mengunjungi Ibunya terlebih dahulu. Tidak lupa, Aris juga mengirim sejumlah uang senilai puluhan juta melalui aplikasi bank online
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status