Share

Bab 44 Dukungan dari Utami

Kepalaku menggeleng. Mata masih terus mengeluarkan air. “Aku juga nggak tahu, Tam. Kenapa Pak Firman melakukan ini padaku? Kalau memang aku ada salah, terserah dia mau menghukumku seperti apa. Tetapi, jangan memaksaku untuk menikah dengannya.”

“Sekarang aku harus bagaimana? Aku tidak mungkin berhenti kuliah karena takut bertemu Pak Firman. Semester depan aku target mau KKN, dan berusaha agar cepat wisuda. Kalau mendapat masalah seperti ini, aku takut tidak bisa selesai kuliah tepat waktu … bagaimana perasaan kedua orangtuaku kalau tahu aku bermasalah di kampus?” Aku berkata sambil menangis sesegukan.

Selama aku mengeluarkan keluh di hati, Utami hanya mengusap belakangku. Sepertinya dia berusaha menenangkan tanpa memotong ucapan. Aku terharu dengan perlakukan Utami. Setelah perkataan itu, aku pun terdiam.

“Kita cari solusinya sama-sama, Del. Tidak usah khawatir, kuliahmu akan baik-baik saja … Percaya denganku! Tidak akan ada hal buruk yang terjadi padamu … Kalau kamu mau, kita mengha
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status