Share

Bab 59

"Asal jangan tambahin embel-embelnya aja," kekeh Dewa sembari menyambar ponsel yang berada di dashboard. Matanya tak lepas memandangi benda yang kini sedang dia pegang.

"Terus apa, dong?" sahutku datar. Jujur, aku sangat canggung jika harus memanggil Dewa dengan sebutan lain. Apalagi dengan panggilan sayang. Ah, rasanya bibir ini kelu. Aku sengaja berpura-pura menyisir rambut untuk menghalau riak kecanggungan.

Dewa seketika menjauh dari mobil seraya menegakkan badannya ketika ada seorang lelaki berseragam loreng melintas mengendarai sepeda motor. "Siang, Bang."

Kemudian, Dewa kembali melongokkan kepala dan menatapku tajam, sementara tangan kanannya menempel di pintu mobil. "Terserah kamu aja, deh. Yang penting aku manggil kamu Yang, ya? Boleh, kan?" Dia memandangiku makin lekat.

Perlahan kukembalikan sisir berwarna pink ke dalam tas. "Boleh, asal bukan Yangti aja."

Tampak kening Dewa berkerut. "Yangti? Apa artinya itu?" Sepertinya dia benar-benar tak paham dengan selorohan yang kulont
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status