Share

Bab 23 | Fakta yang Terungkap

Dadaku berdebar hebat, kala Adelya telah duduk sempurna di sampingku, kami saling memandang dan melempar senyum. Membayangkan hanya ada kebahagiaan yang akan kami lewati setelah ini.

“Sudah bisa kita mulai, Pak? Kayaknya sudah enggak tahan nih pengantinnya,” suara penghulu menginterupsiku, membuatku dan Adelya seperti anak kecil yang tertangkap basah makan permen.

==================================================================

Suasana ballroom menjadi hening, saat prosesi ijab qabul dimulai, penghulu memaparkan pembukaan mengenai persyaratan pernikahan, aku mendengarkannya dengan khidmat, padahal aku sudah pernah melalui prosesi ini saat dengan Safeea dulu, namun saat itu aku tidak memperhatikan apa saja yang dipaparkan, sehingga aku tidak ambil pusing dengan setiap point nya.

Aku menjabat erat tangan ayahnya Adelya yang bertindak sebagai wali nikah bagi putri tercintanya, dengan pandangan tajam, Pak Herry Sasmitha memandangku, membuatku gugup dan merasa sedang dikuliti dengan seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status