Share

Nasib Marisa

Pagi menjelang.

Tepat pukul 07:30 WIB, Darren sudah tiba di loby kantor. Perusahaan yang bergerak dalam bidang properti itu banyak dipenuhi karangan bunga serta karpet merah menjadi alas di tangga depan.

"Pagi, Mbak," sapa Darren kepada resepsionis. "Mau ada acara apa?"

"Loh, memangnya Tuan Bagas tidak memberitahu Anda?".

Darren mengernyit. "Tidak. Ada apa memangnya?"

"Penyambutan Tuan Sadewo, pemilik perusahaan ini. Setelah dua tahun di negeri orang mengurus bisnis, hari ini beliau kembali."

Darren mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh. Jadi, selama beliau tidak ada, siapa yang memegang kendali?"

"Tentu saja orang kepercayaannya."

"Kenapa tidak putranya?"

Sang resepsionis hanya mengangkat kedua pundaknya tertanda tidak tahu. "Mari, kita berbaris, Tuan."

Semua petinggi berjajar dari mulai tangga masuk sampai ke dalam loby. Selang beberapa menit, mobil hitam nan mewah datang. Dialah Sadewo dan Bagas.

"Selamat datang kembali, Tuan."

"Lama tidak berjumpa, Tuan."

"Apa kabar, Tuan?"

Berb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status