Share

58. Keluar dari Rumah

Farah menangis ketika memasuki rumahnya. Farah memandang ke sekeliling rumahnya. “Dulu aku sangat tidak nyaman berada di dalam rumah ini, namun sekarang Aku begitu sangat berharap bisa berada di rumah ini.” ucapnya. Farah mengingat bagaimana dulu dia selalu berusaha untuk pergi meninggalkan rumahnya, dengan berbagai macam alasan yang dibuatnya kepada suaminya. Bagi Farah teman-temannya yang terpenting di atas segala-galanya. Namun sekarang Farah baru menyadari bahwa keluarganya, suaminya, adalah hal yang terpenting dalam hidupnya. Farah sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia hanya bisa menangis meratapi kesalahan yang telah diperbuatnya. Rasanya mungkin pantas suaminya marah kepadanya. Suaminya pantas tidak menyukainya. Selama ini suaminya selalu memaafkan kesalahan yang dilakukannya. Suaminya begitu sangat sabar menghadapi sikapnya. Namun saat ini suaminya memang sudah begitu sangat marah dan tidak mahu lagi dengannya. Farah bisa melihat semua itu dari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status