Share

Chapter 22

Dari atas balkon, Aland memandangi wanita cantik yang tengah bermain-main dengan bunga mawar di halaman mansion. Segaris senyuman tipis terpampang pada wajah cantiknya. Sesekali wanita itu juga menengadahkan wajahnya ke atas sembari menutup kedua matanya dan menghirup nafas panjang. Seperti itu adalah kali pertamanya menghirup udara segar.

Aland mengeluarkan ponselnya lalu mengambil gambar Clara dari atas. Wajahnya terlihat sangat cantik dan manis. Namun bukan untuk itu Aland melakukannya, melainkan untuk sebuah kepentingan lain.

Clara menyentuh lembut bunga mawar merah di tangannya. Warna yang sangat cantik, dan bunga yang memiliki harum yang manis. Namun di sisi keindahannya, mawar merah memiliki duri yang begitu tajam dan bisa menyakiti siapa saja yang menyentuhnya tanpa hati-hati.

“Nona,” seru seorang pelayan yang sedari tadi berdiri di belakang Clara. mengikuti kemanapun kaki Clara melangkah.

Clara menoleh ke arahnya.

“Tuan muda meminta anda untuk menemuinya.”

Seketika jantung Cl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
coba bicara yg jujur menjengjelkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status