Share

Awal mula

last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-26 16:02:04

Kini gadis itu sedang fokus menyetir dan ia tidak mengerti mengapa sekarang ia malah duduk bersama sebuah arwah yang tidak jelas asal usulnya dalam satu mobil.

"Jadi mau gimana nih?"tanya Aldira pada arwah itu.

"Biasanya kalo habis pulang kerja dia balik ke tempat yang kemarin,"sahut arwah itu

"Kasian amat hidup tu orang, gak bosan apa ke tempat yang sama mulu,"ledek Dira.

Arwah itu hanya diam dan tidak bergeming sedikitpun. Ia hanya melihat jalanan dengan tatapan kosong.

"Lu ngomong kek, diam mulu bosen nih gue,"ucap Dira.

Arwah itu kini menoleh dan hanya menatap Aldiria tanpa berbicara dengan tatapan yang kosong.

"Yaudah kalo gak mau ngomong, gak usah liatin gue gitu terus,"seru Aldira karna merasa risih.

Tak beberapa lama akhirnya berakhirlah masa membosankan itu. Aldira keluar lalu bersandar pada mobilnya menanti kehadiran seorang lelaki yang tidak lain adalah Alex.

Setelah beberapa menit menunggu dengan bosan, akhirnya sosok yang di tunggu muncul juga.

Tidak lupa lelaki itu membawa sebuah paket bunga seperti hari kemarin. Ia mengganti bunga kemarin yang sudah layu dengan bunga yang baru.

Lelaki yang bertubuh menjulang tinggi itu menatap cukup lama bunga tersebut, orang yang berlalu lalang pun berbisik-bisik sambil menoleh sesekali pada Alex.

Tiba-tiba perasaan iba dan tidak terima pun muncul pada benak Aldira, terpaksa ia mendekati lelaki itu dan kini ia berdiri di sampingnya.

Alex yang merasa ada seseorang di sebelahnya akhirnya menoleh sebentar.

Lalu berkata,"Lo anak magang tadi?"tanyanya memastikan dan kembali menatap bunga yang ia taruh di pinggir pagar itu. 

"Hooh,"jawab Aldira santai dan melihat sekeliling orang yang sibuk berbisik-bisik tadi dengan tatapan tajam.

Orang-orang yang di tatap Aldira pun segera menjauh, karna tatapan gadis itu begitu tajam dan seperti tidak suka sehingga cukup menakutkan bagi siapapun yang melihatnya.

"Lo ngapain disini?"tanya Alex akhirnya menoleh pada gadis itu. 

"Hah?"tanya Aldira terkejut lalu menoleh ke arah Alex. 

"Lo ngapain disini?"ulang Alex lagi dengan nada sedikit kesal.

"Ouh, gue kebetulan mau pulang. Seharusnya gue yang nanya, lo ngapain disini?"ucap Aldira kembali bertanya padahal ia sudah tau jawabannya.

"Cari udara,"balas Alex dengan singkat.

"Ouh,"balas Aldira tak kalah singkat.

Jujur saat ini ia bingung bagaimana membantu orang tersebut untuk melupakan kenangan yang pernah menghiasi hari-harinya.

Aldira merasa canggung dengan suasana tersebut, ia lalu menggosok-gosokan ujung sepatunya di jalanan itu.

Alex lalu menoleh ke arah Aldira karena merasa terganggu dengan suara gesekan itu.

Karna merasa risih akhirnya Alex pun berbicara,"lo ngapain masih disini?"tanya nya dengan nada ketus.

"Ha? Anu ... itu ... iya yah, Ngapain gue disini,"sahut Aldira yang baru tersadar dari kegabutannya dan menghentikan aktivitas nya tadi.

Alex menaikan satu alisnya karena kebingungan akan tingkah Aldira yang sangat aneh.

Gadis itu pun berbalik ingin pulang tiba-tiba tangannya di tahan.

"Mau kemana?"

"Pulang,"sahutnya singkat.

"Hah?"tanya Alex bingung.

"Gue mau pulang,"ulang Aldira dan menoleh ke arah Alex.

Dan ternyata yang memegang tangan Aldira bukan Alex melainkan itu adalah Alleta.

"Penting gitu buat bilang ke gue kalo lo mau pulang?"sahut Alex dingin.

Aldira menatap Alleta kesal, bagaimana tidak karna membuat dirinya terlihat aneh.

"Gue mau pulang, lo gak pulang gitu?"ucap Aldira berusaha terlihat normal.

"Gak, gue betah disini,"jawab nya kembali menatap bunga itu.

Aldira lalu menoleh ke arah Alleta dan bertanya, "jadi gimana?"tanyanya dalam hati.

"Suruh dia pulang, karna dia bisa berjam-jam disini,"pinta Alleta.

Aldira merasa agak aneh menyuruh orang yang tidak di kenalnya untuk pulang, apalagi itu adalah atasan sementaranya selama ia menjalani masa magang. 

Demi masalah ini berakhir terpaksa ia harus mengikuti nya. Aldira berjalan kembali mendekati Alex.

"Gak pulang?"tanya Alex bingung.

"Gak,"ucap Aldira singkat karna kesal harus melakukan ini.

"Lo kenapa sih?"ungkap Alex mulai mempertanyakan tingkah aneh gadis itu.

"Emang gue kenapa?"tanya Aldira.

"Lo tu aneh tau gak?"cetusnya.

"Idih, kayak lo sendiri beres aja,"ledek Aldira.

Lalu gadis itu duduk sambil memeluk kedua kakinya, di sampingnya Alex masih berusaha menahan emosi dengan tingkahnya.

"Lo sebenarnya ngapain sih?"ucap Alex berusaha menahan emosi.

Alleta hanya diam menyaksikan kejadian itu, jujur sebenarnya ia juga bingung akan tingkah Aldira yang seperti tidak mau membantunya.

"Gue nemenin lo aja disini, dari pada nanti lo kesambet gara-gara kelamaan ada di daerah ini,"sahut Dira

"Cih, gue bisa jaga diri tau gak?"ledek Alex.

"Hah? Apa apa jaga diri, idih ... cuih padahal pulang dari sini suka ngerasa pegel bagian leher sama ngerasa mual, kan?"balas Aldira meledek Alex kembali.

Alex sedikit terkejut sama pernyataan yang Aldira sebut, karena memang benar selama ini setelah ia pulang dari daerah itu pasti akan selalu merasakan apa yang barusan di katakan oleh Aldira.

"Kok lo tau?"ucap Alex.

Aldira berpura-pura tidak mendengarkan pertanyaan itu, karna dia tidak sengaja mengucapkan hal itu dan akhirnya malah memainkan kedua ujung sepatunya.

Karena kesal akan tingkah Aldira akhirnya Alex ikut menunduk agar sejajar dengan gadis itu.

Lalu ia menggenggam bahu Aldira, "Jawab pertanyaan gue tadi,"ulangnya.

"Ha?"tanyanya pura-pura tidak tahu.

Alex benar-benar merasa kesal saat ini hingga akhirnya ia memilih diam dan ikut duduk sambil memeluk kedua kakinya.

"Lo ngapain disini nemenin gue yang gak jelas, cuma diam ngelihat bunga di pinggir pagar berjam-jam,"ucap Alex memulai pembicaraan.

Alleta merasa agak tenang karena setidaknya Alex tidak merasa kesepian, dan akhirnya ada seseorang yang bisa berbicara dengannya.

"Gue gak suka aja orang kesepian,"jawab Aldira jujur.

"Nama lo siapa tadi?"tanya Alex.

"Aldira tapi panggil aja Dira,"sahut gadis itu.

"Ouh,"balas Alex singkat.

Lalu ia menoleh ke arah jam yang ada di tangannya, menunjukkan pukul 00.50 wib. 

"Lo gak di cariin kalo pulang larut malam ke gini?"

"Enggak,"jawab Aldira jujur

"Kenapa?"tanya Alex kepo.

"Udah ah, mending lo pulang sekarang, terus bobo emang lo gak cape dari tadi udah banyakkk bangettt pake z bangetzz yang datang ke rumah sakit,"keluh Aldira.

"Lo kalo mau pulang yaudah pulang aja," kata Alex santai sambil berdiri.

"Gue gak bakal pulang kalo lo gak pulang,"tutur Aldira lalu dia bangkit berdiri.

"Emang lo siapa?"sindir Alex.

"Gue manusia kenapa emang? Gue tu gak suka orang kesepian tau gak? Makanya mending lo pulang terus tidur, gue cape tau gak dan bodohnya lagi gue tuh gak bisa ngebiarin orang sendirian,"jelas Aldira.

"Masalah buat gue?"sahut Alex.

Astaga sabar, tahan Aldira ingat lo harus nolongin orang. Gak boleh marah.Batinnya.

Kepo gimana kelanjutan nya? 

Jangan lupa vote sama comment nya yah!

TBC 

Tungguin terus yah kelanjutan cerita ini yah, author lagi ulangan nih jadi rada susah bagi waktu. 

Tapi bakal aku usahakan buat update sesuai jadwalnya, jangan pergi dari cerita ini.

Sampai ketemu lagi, Pai²🖐🏻

Salam hangat dari author😘

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Aku Memilihmu   Epilog

    Seorang perempuan terbangun dengan wajah pucat pasi yang terkejut dan ia melihat ke sekelilingnya.Ia berusaha bangkit untuk duduk, meskipun dengan kepala yang sedikit berdenyut lalu melihat ke arah tangan kirinya yang sudah memiliki hiasan yaitu di infus. Di hidungnya juga terdapat alat bantu pernapasan selang oksigen."Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyanya pada dirinya sendiri.Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya."Yosia, akhirnya udah sadar juga." ucap seseorang yang baru tiba.Yosia sedang melihat ke arah seorang perempuan yang sedang menatapnya dengan senyuman itu dan tiba-tiba muncul perempuan lain dari belakang."Ada yang sakit gak?" tanya perempuan itu lagi. Yosia hanya menggeleng."Dok, saya kenapa bisa ada di sini?" tanya Yosia sopan."Kamu itu bisa di sini karna di duga mau mencoba untuk bunuh diri. Kamu membawa mobil untuk menabrak pembatas jalan dan tercebur ke dalam air yang kebetulan saat itu arusnya bisa di bilang cukup membahayakan bagi nyawa ka

  • Aku Memilihmu   Kembali

    Kecelakaan tersebut tidak bisa terhindarkan. Kerasnya benturan membuat mobil milik Alex terseret sangat jauh. Mobil yang di kendarai oleh Alex sudah ringsek tidak berbentuk.Aldira terkejut melihat hal itu, segera ia keluar dari dalam mobilnya dan berlari menghampiri Alex. Aldira bisa melihat Alex yang berusaha untuk keluar dari mobil yang terbalik itu. Adira menghampiri Alex dan membantunya berjalan ke tempat yang agak jauh dari mobilnya.Alex terduduk lemah dengan kondisi tubuh yang tengah penuh dengan darah. Aldira mengambil ponselnya dan segera menelepon ambulans."Alex." panggil Aldira di tengah isak tangisnya. Ia segera memeluk tubuh lelaki itu. Hal yang sangat di takuti olehnya benar-benar tidak bisa di hindari. Tiba-tiba Alleta datang di antara mereka. Ia hadir dengan meneteskan air mata sambil terus tersenyum. "Alex, gue datang jemput lo." lirihnya.Aldira menatap tajam ke arah Alleta. "Jangan bilang kalo lo yang udah mancing mobil itu ke arah Alex!" Tuduh Aldira.Alleta ha

  • Aku Memilihmu   Melepaskan

    Aldira hanya tercengang ketika mendengar pengakuan itu. Akan tetapi, ia kembali tersadar dan mengajukan sebuah pertanyaan. "Lo udah selesai? Sekarang giliran lo yang harus ngaku semua kejahatan lo ke kantor polisi!" Perintah Aldira.Arya menatap Aldira beberapa saat. Ia bangkit berdiri dan menghapus air matanya seketika itu juga ia tertawa. "Lo pikir gue bakal nurutin kemauan lo? Gak mungkin!" Jawabnya sambil tertawa.Aldira hanya menggelengkan kepalanya. "Lo ada masalah hidup apa sih?" Tanya Aldira kesal. "Arya, lo seharusnya mempertanggung jawabkan semua perbuatan lo yang salah!" Seru Alleta berusaha meyakinkan. Arya hanya menatap sendu ke arah Alleta. "Gue gak salah! Gue cuma balas dendam atas kematian lo Al!" Jeritnya."Tapi yang bunuh gue itu bukan Alex, itu karna perbuatan lo sendiri Arya!" Seru Alleta mulai geram. Di sisi lain telepon Aldira tiba-tiba berdering. Hingga fokus mereka teralihkan ke arahnya."Halo," Sapa Aldira. "Hmm, iya naik aja di lantai paling atas." Ucap

  • Aku Memilihmu   Tragedi Dibalik Kematian Alleta

    Peringatan!Part ini akan sangat panjang dari biasanya jadi selamat menikmati🤗Jangan lupa vote dan comment yah!Baru saja tiba di rumah, Aldira langsung melemparkan sebuah vas bunga yang berada di meja itu. "Lo kenapa?" Tanya Anggika. "Gue gak suka sama apa yang terjadi!" Serunya. Shuiyan berusaha menenangkan Aldira. Sedangkan Alleta dan Anggika hanya saling menatap. Disini tidak ada Fiona, karena ia telah diantar sampai kerumahnya terlebih dahulu."Lo tenangin pikiran dulu, nanti kita cari solusinya kalo udah tenang." Ucap Alleta. "Gimana gue bisa tenang, gue gak suka sama permainan aneh ini." Cetus Aldira. Aldira menghembuskan nafas kasar, ia lalu mengambil segelas air dan meminunnya. __________"Gue bisa buat lo ketemu sama Alleta." Kalimat itu terus menghantui Arya. Ia duduk di suatu ruangan gelap ditemani dengan penerangan yang sangat minim dan cukup sunyi. Arya mengusap wajahnya frustasi, mencoba untuk melupakan omong kosong itu. Bagaimana mungkin dia bisa bertemu deng

  • Aku Memilihmu   Tertangkap

    "Jadi lo ngebunuh banyak orang cuma demi balas dendam kisah lo doang?" Ucap Aldira meremehkan.Sosok misterius itu yang ternyata adalah Arya. Sahabat dekat dari Alleta. Dia hanya tertawa mendengar perkataan Aldira. "Gue gak nyangka, cuma karna mau balas dendam sama Alex lo bahkan rela membunuh banyak orang." Ungkap Fiona. "Iya, lo egois banget. Gue yakin Alleta gak mau sama lo itu pasti karna dia tau keegoisan lo!" Seru Shuiyan. Arya hanya tertawa mendengar setiap perkataan mereka. Ia berjalan mendekati Alex dan melepaskan ikatannya. Arya menyuruh beberapa sosok misterius lainnya untuk memegangi Alex. Ia hanya menatap lelaki itu yang di paksa bejalan meskipun sedang kesakitan. "Gimana? udah puas bunuh orang?" Cetus Aldira. "Lo gak usah ikut campur, gue dengar bahkan lo gak pernah jatuh cinta jadi mending diam aja gak usah ikut campur." Ucapnya tegas pada Aldira. "Hahaha, lucu banget. Lo bilang cinta? dari yang gue lihat dan dengar, lo bukan cinta tapi lo cuma terobsesi karna ga

  • Aku Memilihmu   Terungkapnya Sosok Misterius

    "Gue bisa liat hantu," ungkap Aldira tanpa basa-basi. Alex mengalihkan pandangannya, sebenarnya ia sudah menduga hal ini saat Aldira mulai bersikap aneh dan berbicara sendiri. "Pemandu kita tadi, dia sebenarnya gak ada hubungannya dengan jebakan ini. Dia tadi sempat ngasih penglihatan kalo emang dia nerima telpon buat balik ke rumah sakit, tapi di tengah jalan dia di cegah sama beberapa orang yang dia gak kenal. Dia sempat ngelawan tapi ada sosok dari belakangan yang mengunci lehernya yang buat tulang lehernya patah dan dia di bunuh dengan cara yang gak wajar yaitu di bakar." jelas Aldira.Aldira tahu ucapannya itu tidak masuk akal bagi orang normal (tidak bisa melihat dunia lain), bagaimana caranya orang yang sudah meninggal bisa mendatanginya dan menceritakan semua yang terjadi padanya. Alex akhirnya menatap kembali kedua bola mata Aldira. Ia menggenggam erat tangan gadis itu berusaha memberikan kenyamanan padanya. "Ouh iya," balasnya santai. "Shuiyan lo juga bisa liat hantu?" t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status