Share

Bab 34 Suamiku Tak Dianggap Abang Oleh Adiknya

Hana, pun, mengeluh, “oh, Tuhan.”

***

“Apa? Keluargamu gak bisa datang, Bang?”

TUT

TUT

Sambungan telepon itupun mati. Tampaknya sengaja dimatikan oleh orang yang tadi berbincang panjang dengan Pita.

“Pita, dengan siapa tadi kau bicara?” tanya Jefri saat ia hendak melangkahkan kaki ke luar dari kamarnya.

Pita melalingkan wajahnya, berusaha menghindari pertanyaan itu dari bapaknya. “Dengan siapa tadi kau bertelponan?” sergah Jefri.

“Dengan bang Josep, Pak.”

“Lalu apa maksudnya keluarga pacarmu itu gak mau datang?”

“Aku gak taulah, Pak!” ucapnya frustasi.

“Terus mau ditaruh di mana nanti wajahku dan ibumu! Punya anak semuanya gak ada yang beres!” Pita hanya bisa menangis frustasi. “Terus darimana kau dapat uang tuk beli semua persiapan pestamu ini?”

‘Astaga, aku harus jawab apa, kata ibu, aku harus rahasiakan ini dari bapak,’ batinnya.

“Jawab!”

“A ... aku, aku dapat pinjaman dari temanku, Pak,” ucapnya bual.

“Siapa temanmu yang punya uang sebanyak ini? Terus bagaimana caramu nanti mengem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status