Share

Bab 7 Buah beracun...

Kupu-kupu berwarna biru berterbangan mengitari bunga dan ilalang yang tumbuh di tanah subur itu, bahkan ia mencium aroma yang sangat harum, memabukkan penciumannya .Gadis itu menghirup udara dalam-dalam, ia kemudian berjalan untuk melihat lebih dekat kupu-kupu yang memikat dirinya, serta bunga berwarna putih sangat indah.

Saking menikmati pemandangan ini, Yeon Soo tidak sadar bahwa dirinya sedang dimana bahkan ia belum mengingat apa yang terjadi padanya.

Yeon Soo meraih satu tangkai bunga dan memetiknya. Betapa kagetnya saat bunga itu dipetik langsung layu berubah hitam seperti terbakar dan perlahan hilang menjadi abu. Yeon Soo ketakutan dan segera menjauhkan tubuhnya dari bunga itu.

“Bunga apa ini?” ucap Yeon Soo segera mengedarkan pandangannya melihat kembali dengan jeli tempat ini.

Apakah ia sudah mati dan berada di surga?batinnya terus bertanya-tanya.

Setelah beberapa saat, Yeon Soo melihat seseorang menghampirinya dengan pakaian serba putih, matanya biru dan dibalik tubuhnya terpencar secercah cahaya. Cahaya matahari berwarna kejinggaan itu menyelinap disela tubuh seorang pria tinggi. 

Yeon Soo sedikit takut dan beranggapan bahwa yang menghampirinya adalah seorang malaikat. Ia memundurkan tubuhnya dengan cepat hingga tanpa melihat kebelakang tubuhnya menabrak pohon berukuran kecil namun berbuah lebat. Yeon Soo meringis kesakitan, sedangkan pohon yang ia tabrak dengan keras sedikit bergoyang dan

"Plukk"

Yeon Soo segera memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat sesuatu terjatuh dari pohon itu. Pria itu langsung terkekeh sembari mengambil buah persik yang jatuh dari pohon sebelumnya menimpa kepala gadis itu. Ia langsung mendekatkan buah persik ke mulutnya dan memakannya sembari berjalan mendekati gadis yang masih memegangi kepala itu.

Dari raut wajah gadis itu terlihat kesakitan setelah tertimpa buah sebesar kepalan tangan orang dewasa .Ya, buah persik ini cukup membuat kepala Yeon Soo pusing.

“Ternyata buah ini lebih nikmat saat sudah jatuh menimpa seseorang” ujarnya Ryi Hyun memakan buah sembari terus memandangi orang yang dihadapannya.

”Kau mau mencobanya?” tawar Ryi Hyun yang sudah menyodorkan buah persik bekas ia gigit.

Yeon Soo hanya terdiam menatap buah persik yang terlihat sangat menggoda, sesekali menatap tajam pria yang dihadapannya.Yeon Soo meratapi dirinya sangat malang. Bahkan di tempat yang indah ini dia menemukan kesialannya. Tidak adakah tempat yang bisa membuatnya selalu beruntung. 

Yeon Soo menghentakkan kakinya ke tanah, dan menghembuskan nafasnya keras merasa sangat kesal. Kemudian dirinya melihat kembali buah persik yang sudah matang, merasa dirinya juga lapar tanpa pikir panjang ia langsung merebut buah persik di tangan Ryi Hyun dan langsung melahapnya. 

“Buah itu beracun!” seru Ryi Hyun seketika Yeon Soo kaget lalu memuntahkan buah yang baru saja ia kunyah dan melempar buah persik ke tanah. Tangannya memegangi dadanya ia sedikit terbatuk. 

“Kau sangat mudah sekali percaya bahwa buah itu beracun” Ryi Hyun menggelengkan kepalanya dan sedikit tersenyum jail, Yeon Soo ingin merutuki Ryi Hyun yang sudah menipunya mengatakan buah itu beracun padahal pria yang dihadapannya tidak terjadi apa-apa setelah memakan buah itu.

Detik kemudian Yeon Soo memandangi buah yang sudah jatuh ke tanah. Sayang sekali bahkan dia sangat menginginkan buah persik yang segar itu untuk mengisi perutnya yang lapar. Ia kemudian mendongakkan wajahnya ke atas lalu melihat pohon persik itu berbuah lebat dan terlihat banyak buah persik yang sudah merah di atas sana. Kemudian terbesar sebuah ide.

Yeon Soo mengambil kuda-kuda dan langsung menendang pohon persik itu dengan kekuatan penuhnya berkali-kali, tidak sia-sia selama ia hidup belajar ilmu beladiri selain mempelajari pengobatan ayahnya. Ryi Hyun yang melihatnya sangat di luar dugaan gadis itu telah menyakiti pohonnya. Beberapa buah berjatuhan dan daunnya berguguran akibat serangan dari Yeon Soo. Tenaganya kuat sekali.

Ryi Hyun tidak ingin melihat pohon kesayangannya tersakiti oleh tendangan- tendangan Yeon Soo, ia segera menarik tangan gadis itu untuk segera menjauhi pohon persik yang kini daunnya terlihat rontok. Tangannya mencengkram kuat dan menatap tajam gadis itu seraya berkata 

“ Hentikan, kau akan menyakitinya”

Yeon Soo merasa tidak nyaman dan langsung menghempaskan cengkraman pria itu dengan kasar kemudian ia berlari memunguti buah persik yang terjatuh.

Setelah memunguti buah persik, ia segera melangkah ke sebuah batang pohon yang tumbang didekatnya kemudian menaruh lima buah persik disampingnya. Ia mengambil dan mengusap-usap buah persik sebelum melahapnya.

Yeon Soo tidak memperdulikan Ryi Hyun yang menatap tajam kearahnya, ia sangat geram atas tingkah laku manusia itu. Bagaimana bisa gadis yang terlihat lemah dengan tubuh mungil namun tenaganya kuat.  Di luar dugaan Ryi Hyun.

“Makanlah buah itu” ucap Ryi Hyun ia melangkah menuju gadis yang tengah duduk di batang pohon. Terlihat sangat bahagia mengenggam buah persik ditangannya sebelum memasukkan ke mulut. 

Ryi Hyun menjentikkan jarinya seraya tersenyum ketir. Memberi sedikit pelajaran kepada gadis itu karena bertindak tidak sopan.

Yeon Soo yang baru saja mengigit buah persik itu mengernyitkan dahinya sampai kedua halisnya nyaris menyatu, ia merasakan rasa yang pahit luar biasa mencekik kerongkongannya. Buah persik ini sangat pahit sekali, ia memuntahkan buah persik.

“Kau tidak akan bisa memakannya sedikitpun”  suara yang khas itu membuat Yeon Soo melihat ke arah pria yang sudah berdiri dihadapannya.

Yeon Soo tidak menyerah, ia segera mengambil kembali buah persik yang lainnya ,namun baru satu gigitan ia sudah memuntahkan kembali buah itu. Rasanya sangat pahit, ia mengambil buah satunya lagi sampai buah yang kelima itu ia genggam dan ia melahapnya sama saja rasanya pahit. Semuanya pahit! Aneh sekali buah ini terasa pahit padahal sudah matang dan berwarna merah keunguan. 

Yeon Soo kemudian menatap pria dihadapannya, sepertinya pria ini sangat aneh dan mencurigakan. Dengan wajahnya yang memelas, Yeon Soo mengambil satu ranting yang berserakan ditanah, kemudian ia berdiri melangkah beberapa langkah dan berjongkong menuliskan sesuatu ditanah dengan ranting itu. Ryi Hyun hanya mencoba membaca apa yang ditulisnya.

“Tuan, aku sangat lapar” tulisan itu sudah dibaca Ryi Hyun.

Ryi Hyun kemudian tersadar pantas saja gadis itu hanya diam saja tidak pernah menanggapi perkataannya.

”Apa kau tidak bisa berbicara?” Yeon Soo mengangguk dan menulis lagi

“Aku bisu sejak lahir” Ryi Hyun menatap gadis yang tengah berjongkok dihadapannya, ia merasa sedikit iba dengan gadis itu.

“Tolong berikan sesuatu yang bisa dimakan. Aku sangat lapar ” gadis itu terus menggerakkan ranting dan menulis di tanah. Ryi Hyun hanya menatap gadis itu dengan lekat setelah membaca tulisan tersebut.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status