Share

Bab 6 Persembahan Jiwa

Ryi Hyun melirik Yi Eun sejenak

"Tidak bisa, itu kehendak langit"

"Benarkah tidak bisa? Lantas kenapa di tempat kita bisa hujan tuan bahkan hampir setiap hari ? Bukankah kau yang menurunkan hujan untuk membasahi seluruh gunung dengan kekuatanmu?" 

"Hmm benar, tapi aku tidak bisa melakukan untuk menolong mereka."

"Mengapa tidak bisa?" Yi Eun terus berusaha mencari jawaban atas rasa penasarannya

"Bukan kehendakku" Ryi Hyun hanya fokus melihat kearah kerumunan manusia.

"Oh ya Tuan, katamu jiwa gadis itu tidak diambil olehmu ,lalu siapa yang akan mengambil jiwanya?" Yi Eun masih penasaran tentang hal itu.

"Jiwanya untuk sang penghisap jiwa ,ritual ini hanya dilakukan oleh kaum pemuja Imoogi" Ryi Hyun menghela nafas.

"Jiwanya bahkan sudah ditandai untuk persembahan yang bisa membangkitkan kekuatan bagi bangsa Imoogi yang sudah tiga ratus tahun disegel oleh leluhur bangsa kita dahulu, ritual ini sebenarnya sangat dilarang, karena akan menimbulkan petaka" sambung Ryi Hyun, ia menatap langit yang sangat cerah dengan wajah yang datar.

"Imoogi? Makhluk iblis itu?" terkaan Yi Eun membuat Ryi Hyun mengangguk pelan.

"Ya, kau tau tanda merah yang indah itu sebenarnya adalah tanda kepemilikkan bangsa Imoogi. Mereka sudah menandai manusia sejak lahir, tanda itu diciptakan dari jantung ibunya "Jelasnya membuat Yi Eun bergidik ngeri. 

"Mengerikan adakah makhluk yang sekejam itu?"

"Ya tentu ada Yi Eun, bangsa Imoogi " Ryi Hyun sedikit terkekeh melihat kepolosan Yi Eun untuk mencairkan suasana

"Bangsa Imoogi akan menghasut manusia menjadi makhluk yang kejam tanpa perasaan, bahkan suatu hari nanti manusia-manusia itu akan saling membunuh,tidak ada rasa empati dan simpati dunia mereka akan gelap"

"Sungguh aku beruntung ditakdirkan menjadi rusa" Yi Eun mengusap lengannya, ia merasa merinding mendengar perkataan Ryi Hyun. Bangsa Imoogi itu sangat kuat jika benar bangkit kembali.

"Kita harus selamatkan gadis itu" pandangan Ryi Hyun masih tertuju pada gadis itu

"Tuan, bagaimana caranya? Tidak mungkinkan kita menampakkan wujud asli dihadapan banyak manusia? Jikapun kita berhasil menyelamatkan gadis itu maka mereka akan memburu kita. Aku sangat takut sekali dengan senjata manusia tuan" Yi Eun berusaha mengingatkan tuannya untuk tidak mengambil resiko yang membahayakan.

Dooonggggg.. 

Suara gong berukuran besar itu ditabuh dan suaranya menggema, orang-orang yang mendengarnya  mengepalkan tangan dan  menadahkan doa secara bersamaan.

Sedangkan disisi lain gadis itu kini sedang berdiri menghadap teriknya matahari yang begitu menyilaukan matanya. Hwa Shim segera membacakan mantra dengan tangannya memegang sebuah lonceng, ia membunyikan loncengnya. Hwa Shim mengelilingi tubuh Yeon Soo dan terus membunyikan lonceng itu. 

Semuanya hening, mereka sedang berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk menurunkan hujan. Hanya terdengar suara lonceng milik dukun kerajaan Hwa Shim, ia terus membacakan mantra dengan suara yang pelan. Situasi yang menegangkan dialami Yeon Soo, ia merasa takut saat ini, hawanya sangat mencekam.Bergumam meminta tolong dalam hatinya agar bisa selamat dan ia ingin memeluk ayahnya.

“Turunkanlah hujan, selamatkan kami” ucap Hwa Shim dengan suara yang keras.

Tiba-tiba dari arah barat terdengar suara gemuruh angin yang keras membuat orang-orang memusatkan perhatiannya pada suara angin itu. Semakin lama semakin mendekat suara angin yang membentuk pusaran telah menggulung benda apa saja yang dilalui angin itu. Seperti angin tornado, angin kencang berputar-putar bahkan wujud angin itu kini terbentuk dari debu, dedaunan, bahkan terlihat ranting pohon yang tergulung kerasnya tiupan angin itu.

Sebagian orang langsung berhamburan untuk menghindari angin tornado, menyelamatkan diri masing masing bahkan raja pun segera dikawal untuk segera berlindung. Sedangkan Yeon Soo dan Hwa Shim masih berdiri di panggung kayu itu dengan penuh kekhawatiran  Tubuh Yeon Soo bergetar, ia memejamkan matanya. Mungkin ini akhir hidupnya.

“Wushhhh…” 

Angin itu segera menelan bulat-bulat tubuh Yeon Soo dan terus berputar-putar hingga angin itu masuk ke area hutan. Dan detik selanjutnya angin itu menghilang bersamaan dengan Yeon Soo. Hwa Shim tertegun dengan ekspresi wajah yang marah

“Siapa yang berani-beraninya membawa gadis itu!” teriak Hwa Shim ,semua orang disana tidak bisa melihat jelas kejadian yang berlangsung singkat itu akibat debu yang berhamburan, kini tempat yang dipijak sudah hancur berserakan akibat angin yang tiba-tiba itu.

”Putriku…” Han Gil Soo berteriak sembari menangis melihat putrinya hilang entah kemana.

 

Di sebuah istana bernuansa hitam dan merah, seseorang pria tengah berdiri mengenakan pakaian serba merah itu berdecak marah. Ia merutuki siapa saja yang berani menggagalkan ritual itu. Pandangannya masih melihat ke sebuah portal lingkaran berbentuk cermin yang menampakkan kejadian di tempat ritual. Tangannya ia genggam dengan keras bahkan terlihat urat-urat ditangannya yang menegang.

“Pangeran, gadis itu hilang ” lapor sang pengawalnya yang datang tiba-tiba, tanpa diberitahupun sang pangeran sudah melihat jelas kejadian itu melalui portal ajaibnya. 

“Kenapa kau tidak mengikuti angin itu hah? Beraninya kau menampakkan dirimu tanpa membawanya!”  ia semakin marah sampai kilatan berwarna orange itu tampak dimatanya.

“Maafkan hamba Pangeran Hwa Yu Geun” pengawal pria itu menundukkan kepalanya takut.

“Bawa dia kesini, jangan sampai dia ditemukan makhluk lain! CEPAT! ”

titahnya ia sudah sangat marah gadis itu menghilang. Harusnya gadis itu sudah ada di istana Shi Hwanya.

“Baik Pangeran” setelah mengucapkan itu tubuhnya menghilang berteleportasi untuk mencari keberadaan gadis yang menjadi persembahan ritual hujan.

Digunung Seorak

Yeon Soo mengerjapkan matanya, tubuhnya menyender disebuah pohon berukuran besar, ia melihat cahaya sunset yang menyilaukan dari arah kirinya, Yeon Soo tersadar dan melihat betapa indahnya dedaunan berwarna kuning serta bunga yang berwara pink itu memenuhi tempat ini yang disselimuti kabut putih. Pertama kalinya ia melihat pemandangan yang menakjubkan ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status