Share

Marquess Arise

Author: Sashareyn
last update Last Updated: 2023-02-12 20:08:36

"Apa yang terjadi disini?" gumanku melihat tiga kereta kuda yang terparkir didepan panti asuhan, apa ini yang dimaksud Chael? Ini bahkan belum lama sejak ia pergi?

"Ellyn, keluarlah" Seseorang mengetuk pintu kamarku membuatku tersadar, aku harus merasa tenang anggap saja aku tidak pernah mendengar apa yang Chael katakan.

"Ya, aku keluar" Aku menghelakan nafasku kasar.

saat aku sampai diluar, ada dua bangsawan yang tengah bertengkah didekat kereta kuda, aku tidak mengenal siapa mereka. namun saat mereka melihatku yang barusaja sampai mereka terdia cukup lama dengan satu bangsawan yang tersenyum puas dan satu bangsawan yang terkejut.

Para bangsawan itu berhenti berdebat dan berjalan kearah kami, aku pun menunduk saat para pengurus menundukkan kepalanya seakan memberikan sambutan bagi para bagsawan tersebut.

Dari apa yang kuingat, Faellyn diadopsi saat hari menjelang petang kurasa benar hari ini aalah hari pengadopsianku, haruskah aku benar-benar mengeluarkan kalung itu untuk mengetahui bangsawan mana yang dikirim Chael, bagaimanapun juga bangsawan yang tersenyum puas saat melihatku terlihat mencurigakan.

"Saya mendengar nona adalah anak tertua dipanti ini? bagaimana jika nona mengikuti kami saya jamin hidup nona akan lebih bahagia dan nyaman dari yang nona hadapi sekarang" Ah, kalimat ini?

Kalimat yang sama persis dengan novel aslinya, menurut novel aslinya setelah orang ini mengatakan kalimat itu seorang pria gagah akan turun dari kereta kuda dan bersumpah akan menjaga Faellyn dengan segenap kemampuannya.

“Duke?” Pria itu menatap dengan pandangan remeh kearah anak-anak panti lalu tersenyum ke arahku, apa pria ini yang membuat Faellyn jatuh cinta?

Haruskah aku berpura-pura sakit untuk meminta waktu berpikir?

Aku mengengam erat liontin tersebut, entah kepercayaan dari mana namun pandangan Chael tak semenjijikkan pandangan orang dengan gelar duke tersebut, aku ingin mempercaya i Chael tapi apa ini benar-benar membantu?

“Aku kemari untuk menjemput tunanganku, dengan nama Faellyn. Itu pasti kamu?” Ah mencurigakan.

“Mulai sekarang namamu adalah Faellyn Rosan” ujarnya, sambil menatap pria gemuk yang sepertinya akan menjadi ayah angkatku, ayah angkat Faellyn Rosan seperti didalam novel.

“Tunggu Tuan Duke jangan seenaknya mengklaim seperti itu” Ah mereka berdebat lagi, ini mengingatkanku pada kematian Faellyn. Mengapa mereka berdebat hanya untuk mengadopsiku?

‘Satu-satunya orang bermata emas di Hildegyan..’ aku teringat kembali dengan apa yang Chael katakan padaku.

‘Apa kamu yakin hanya seorang rakyat jelata’ mengapa apa yang dikatakannya terus terngiang-ngiang dikepalaku.

Faellyn sebanarnya kamu ini siapa!

“Lyn…. Faellyn!” Aku tersadar dari lamunanku, sepertinya aku yang bodoh karena merasa bahwa ini adalah dunia yang santai, belum genap sebulan aku memasuki tubuh ini aku sudah mendapatkan masalah.

“Ah maaf, saya memikirkan hal lain sejenak”

“Tidak apa, sekarang biasakah kamu memilih diantara kami untuk mengadopsimu nak?”

Aku berpikir sejenak, meskipun aku tidak memperhatikan bagaimana mereka berdebat untuk memperebutkanku, aku tau apa yang mereka perdebatkan, Duke yang memberiku status bangsawan untuk menjadi tunangannya dan Marquess yang memberiku status bangsawan untuk membuat istrinya melupakan kematian saudaranya.

Mereka sama-sama ingin memanfaatkanku, tapi pertunangan politik dengan Adrian Erden adalah sebuah kesalahan yang tidak mungkin akan ku ulang, jika pun ia berubah ia tak mungkin biasa merubah sifat bawaanya, karena aku tau seseorang tidak akan berubah dengan mudah layaknya membalikkan telapak tangan.

“Merupakan sebuah kehormatan bagi saya yang rendah ini untuk menjadi putri adopsi dari bangsawan tinggi seperti anda sekalian, saya tidak tau apakah saya pantas untuk menerima kehormatan itu, saya hanyalah seorang gadis berusia 14 tahun yang belum mengetahui banyak tentang dunia luar jadi saya rasa saya harus mundur sebagai tunagan tuan Duke karena saya merasa seorang yang rendah seperti saya tidak cocok dengan posisi tersebut, saya khawatir akan menodai martabat tuan duke” Aku tersenyum sambil memiringkan kepalaku dengan polosnya.

“Itu artinya, nona mau menjadi putri adopsiku” Aku hanya tersenyum.

“Ah, begitu ya. Aku akan menunggumu sampai hari kedewasaanmu” Tidak! Itu tidak perlu!

Aku tetap tersenyum melepas duke dan bawahannya pergi termasuk calon ayah angkat yang dibawa duke. Meskipun aku akan dalam masalah jika menolak tawaran mereka, aku tidak mungkin mengulangi kesalahan yang sama.

“Ehem” Aku menatapnya, dia adalah seseorang yang kupilih sebagai ayah angkatku.

“Apakah ada yang ingin kamu kemasi” Aku mengeleng.

“Kalau begitu, mari kita pergi sekarang?” Aku mengangguk, aku berusaha mati-matian untuk terlihat layaknya anak kecil yang polos agar mereka percaya, dan sepertinya aku mendapatkan hasil yang baik dari usahaku.

Aku melangkah mengikuti langkah kakinya, dengan bodohnya aku bahkan belum menanyakan siapa yang akan menjadi ayah angkatku, ia terlihat cukup muda. Siapa dia sebenarnya?.

Aku menerima uluran tangannya yang ingin membantuku untuk naik kereta kuda.

Ini pertama kalinya aku menaiki kereta kuda, meskipun terlihat sederhana dari luar namun didalam terasa nyaman dengan tempat duduk yang empuk menjadikannya sangat nyaman, entah mengapa ini membuatku sedikit merasa senang.

“Nak, namamu sekarang adalah Faellyn Arise. Mulai hari ini aku akan mejadi ayahmu jadi kamu bisa memanggilku dengan nyaman. Em bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?” Arise ya, dia Marquess yang selalu menyumbang dana besar untuk kuil kan?

Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan para pendeta saat aku menyirami bunga ditaman kuil.

Aku pun mengangguk.

“kenapa kamu memilihku?”tanya marquess,ini membuatku bingung aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku mencurigai mereka kan?

“Apa saya tidak boleh memilih anda?” Aku memiringkan kepalaku, kurasa bersikap imut masih berpengaruh pada Marquess Arise, yang tak ku ketahui karakternya ini.

“Ah, ya. Bukan seperti itu, lupakan saja. Istirahatlah, perjalanan kita masih lumayan jauh” Ia memalingkan pandangannya, yah kuakui sikap imut masih berpengaruh padanya.

Tapi sepertinya aku mulai mengantuk karena nyamannya tempat duduk ini, terlebih lagi aku belum sempat istirahat semenjak aku kembali dari kuil beberapa saat lalu, apa biasanya hari juga semelelahkan ini.

Aku pun mulai menutup mataku.

*

*

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali.

“Oh kamu bangun?” Em, siapa disana.

“Apa kamu melupakanku?” Oh suara ini!

“Chael?!” ia melambaikan tangannya kearahku sambil tersenyum dan bersandar ditempat yang semula digunakan oleh Marquess.

“Aku senang kamu menerima bantuanku, Nona Arise?” Bantuan?

“Mengapa anda membantu saya? Dan siapa anda sebenarnya?” senyum itu tak pernah luntur dari wajahnya.

“pertama, mungkin aku akan mengatakan padamu untuk menghindari kehancuran Hildegyan?” Ia menatap keluar jendela, seakan ia sedang memikirkan sesuatu yang tak ingin ia katakana padaku.

“Hildegyan? Apa maksud anda kekaisaran?” ia menatapku dengan tatapan yang tak dapat diartikan seakan ada beban yang berat berada dipundaknya.

“Katakan saja begitu, jika berhasil memanfaatkannya pasti yang seorang putra mahkota pun akan kalah, bukankah begitu” Aku tak memberikan respon apapun padanya, ia tersenyum tapi bukan senyum yang tulus, seakan ia tengah menutupi sesuatu untuk mempelihatkan bahwa ia tengah baik-baik saja.

“Anda belum menjawab pertanyaan kedua saya” senyum itu memudar dengan cepat.

“Ah, benar juga. Saat aku mengatakan siapa aku apa kamu akan berhenti memanggilku Chael?” aku memiringkan kepalaku tidak percaya, Pertanyaan aneh macam apa yang ia tanyakan sekarang?

“Entahlah” Acuhku.

“Kalau begitu, aku tidak akan mengatakan namaku, jadi panggil saja aku Chael dengan nyaman” aku menatap pakaian mewah yang dikenakannya, sepertinya dia juga bangsawan tinggi tapi mengapa ia bersikap kekanak-kanakan seperti ini?

“Baiklah, lagi pula saya akan mengetahuinya dari Marquess” Ekspresinya mengatakan seakan ia kecewa.

“Ya bagaimanapun juga, kamu penyelamatku. Aku Putra Mahkota Hildegyan , Michael Hildegyan” aku benar-benar terkejut, meskipun aku sudah menduganya karena ia memiliki visual tampan yang bisa disaingkan dengan pemeran utama pria, pemeran utama pria kedua dinovel aslinya Michael Hildegyan.

“Apa kamu mau untuk tetap memanggilku Chael?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.11

    "Yang mulia putra mahkota!" Teriak seorang kesatria begitu melihat Michael berjalan dengan wajah tertunduk dan seorang wanita ditangannya. "Panggil Callisto Andreash!" Perintahnya. mendengar hal tersebut Ruth, langsung mengangguk dan melaksanakan perintah sang tuan tanpa pentanyaan lebih lanjut. "Semuanya keluar!" perintah Michael bigut memasukki kamarnya. ia meletakkan Faellyn di kasur dengan hati-hati. "Akting anda cukup bagus Chael" Wajah kaku Michael melunak begitu mendengar suara Faellyn."Apa itu pujian?" Tanya Michael memastikan, Faellyn mengangguk pelan sambil tersenyum."Ellyn! " Faellyn menatap ke arah pintu. "Oh halo kak Call" Callisto dan Ruth yang semula berlari dengan sekuat tenaga kini mematung tidak percaya melihat Faellyn yang baik-baik saja tanpa luka sedikitpun. "Apa-apaan ini? " tanya Callisto yang tidak memahami situasi."Emm... sebuah permainan peran" ujar faellyn sambil tersenyum ke arah sang kakak yang dalam kondisi berantakan."Hahaha... " Tawa Callisto

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.10

    "Ronald" bisik Faellyn tepat didepan Liontin yang dipegangnya didepan mulutnya, sekilas liontin tersebut terlihat sama dengan liontin yang diberikan Call padanya namun ada perbedaan diantara mereka. Liontin yang Call berikan kala itu mengandung kekuatan suci dan kini liontin itu kembali pada pemiliknya untuk membantu Call menekan kutukan Cranos sedang kan liontin ini mengandung kekuatan sihir yang memungkinkan penggunanya untuk memanggil siapa saja yang barada dikediaman Andreash yang sengaja dibuat Asrahan untuk melindungi Faellyn. "Senang bertemu anda kakak" Sapannya dengan sopan, Ronald yang sempat mengubah warna rambutnya kini kembali dengan rambut merah muda yang senada dengan warna bola matanya setelah mendapatkan ijin dari Faellyn. "Ronald, kenalkan beliau adalah putra mahkota Michael, dan Chael kenalkan ini adalah Ronald" Chael menatap tajam anak kecil didepannya, rasanya aneh menatap seorang anak berusia 15 tahun yang lebih dekat dengan Faellyn

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   s2.9

    "Yang mulia putra mahkota, Nona saintes meminta untuk menghadap anda, beliau menunggu anda diruang tamu" Michael sedikit tersentak, pasalnya ia tidak pernah mengundang sang saintes ke pesta apalagi keruang pribadinya."Apa kamu gila? Faellyn sudah menungguku kenapa kamu membiarkannya masuk seenaknya" Omel Michael pada Ruth, padahal Ruth sejak awal berada disamping Michael yang dapat dikatakan bahwa Ruth juga tidak mengetahui sejak kapan sang saintes berada diruang tamu. "Beliau mengatakan bahwa ini sangat penting berkaitan dengan Yang mulia putri mahkota" Michael menatap tajam sang penjaga yang mengatakan hal tersebut padanya, lalu menatap Ruth secara bergantian. Ruth mengangkat kedua pundaknya membuat, Michael sangat ingin menebas pundak tersebut."Ini pemaksaan" Keluh Michael, lalu berjalan keruang tamunya. "Saya menyapa yang mulia putra mahkota, semoga berkat Lorelia menyertai anda" Michael duduk tepat didepan sang saintes.

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.8

    "Benar" Suasana menjadi hening, aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan fakta semudah ini."Kenapa?" Ia hanya terdiam tanpa bereaksi apapun. "Ellyn apa kamu tau, aku tidak bisa merasakan perasaan manusia, meskipun ayah mengajariku sekalipun tidak ada yang berubah sama sekali, karena ayah... ", "Ayah tidak bisa merasakan perasaan manusia karena kutukan" potongku. "Ah, kamu sudah tau ya?" Benar itu yang tertulis dalam buku yang tak berjudul itu."Ellyn, mari temui ayah sekali lagi" Aku menatapnya tanpa bereaksi apapun. "Apa ayah menyegel ingatan saya seperti ayah menyegel kekuatan sihir Call?" ia mengeleng kecil. "Ayah menyegel ingatan semua orang" apa dia gila, menyegel ingatan semua orang apa dia dewa? "Sebenarnya ayah tidak perlu menyegel ingatan semua orang, karena saat kamu mengingat seluruh potongan ingatanmu ingatan semua orang tentang kehidupan yang berulang akan otomatis tersegel, namun ayah tidak ingin k

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2. 7

    "Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"~"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"~"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"Michael meneguk Sampanye ditangannya dalam sekali tegukan, suara Faellyn terus terngiang-ngiang dipikirannya sampai rasanya seperti orang gila yang langsung tersenyum kala mengingat satu kalimat itu. Namun ia cukup kesal karena kakak beradik Andreash itu kini tengah menjadi pusat perhatian karena melakukan dansa kedua bersamaan, meskipun dansa pertama Faellyn tetap milik Michael namun ia merasa tidak terima karena Sibling Andreash lebih menarik perhatian bangsawan daripada Putra mahkota dan tunangannya. "Kapan lagunya berhenti?!" Ruth menatap sang putra mahkota yang terlihat sangat siap untuk membunuh seseorang yang telah mencuri tunangannya."Yang mulia ini belum sampai satu menit sejak putri berdansa dengan Tuan muda Andreash" Jelas Ruth berdasarkan fakta secara real time.

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.6

    "itu terjadi sekitar 16 tahun yang lalu ..." tundukku, aku tidak berani menatap mata emas Faellyn secara langsung. Aku tersesat saat mengikuti Duke ronan yang tengah berburu, Michel yang sakit-sakitan tidak pernah menghadiri perburuan sebagai gantinya aku yang menghadiri setiap undangan perjamuan maupun perburuan yang mengundang Michel. Saat itu hari semakin malam, aku yang berusia 4 tahun sangat takut berada ditempat yang sangat asing bagiku, aku yang ketakutan menangis berharap ada seseorang yang mendengar tangisanku dan menemukanku. Namun yang datang bukanlah seseorang yang ingin menjemputku melainkan binatang buas yang siap memangsaku. Aku berlari sambil terus berteriak meminta tolong, cukup lama aku berlari, sampai pada akhirnya aku tiba diujung jurang. Aku terpojok dan ibumu menyelamatkan" aku menjeda ceritaku. "ibumu menitipkan bayi kecil berusia 1 tahun padaku, beliau juga memberi perlindungan kekuatan suci dan menu

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.5

    "Ayah apa anda tidak akan ikut dalam parade?" Callisto menatap sang ayah yang kini mengarahkan kudadanya untuk menjauh dari rute parade. "Tidak, jangan kembali sendiri"~terjemah (Jangan kembali sendiri tanpa adikmu, apapun yang terjadi kamu harus membawa adikmu kembali bersamamu) Callisto tersenyum masam."Saya akan berusaha" sanggupnya sambil melihat kuda yang ditunggangi Asrahan yang kian menjauh."Callisto Andreash!" Ia terkejut lalu menoleh ke sisi lain. "Putra mahkota? " spontannya lirih. "Apa grand duke... ", "Ayah sedikit lelah karena terlalu lama menahan barier" Tegasnya memotong pertanyaan sang putra mahkota lalu memacu kudanya melewati putra mahkota.Meskipun itu sebuah kebohongan karena sebenarnya Asrahan hanya malas memperlihatkan dirinya didepan publik, apalagi bangsawan. Michael menatap Asrahan yang memacu kudanya menjauh dari rute parade. "Begitu ya... Beliau berusaha sangat keras"

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.4

    "Kamu sudah berkerja keras" Aku tersenyum formal dengan pujian yang kaisar berikan padaku. Seminggu berlalu semenjak prosesi pemakaman Michel, istana kekaisaran kembali disibukkan dengan perkerjaan yang membuat setiap orang tidak dapat bersedih berkepanjangan."Anda terlalu memuji baginda, kalau begitu saya akan kembali" Pamitku dengan hormat. Nani, Michel, Michael benar-benar kehilangan orang-orang disampingnya. Tentang makam Nani, aku sudah memperbaikinya dan soal nama Chael yang ditulis mendiang Michel akan dijelaskan baginda saat Chael sampai dan itu sekitar besok pagi menjelang siang hari. Ah lalu, aku tidak mendapat jawaban dari ayah tentang ijin pernikahanku dengan Michael. "Fae?" Ah, aku mematung. Apa aku gila? bagimana mungkin aku mendengar suara Chael sekarang?"Fae? apa kamu tidak merindukan ku? " Ah. Tangan?"Chael?" ia mendekapku sangat erat, entah mengapa aku merasa senang ia kembali

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2. 3

    "Kakak ipar?" Aku sedikit tertegun. Gambaran aneh saat Kaisar menyentuh pundakku adalah kematian kaisar, kematian yang sama dengan karya aslinya. "Kalau begitu saya akan kembali ke istana saya" Pamitku, aku keluar tanpa menunggu jawaban Carlios, entah sejak kapan aku mulai terbiasa dengan sikap kurang ajarku terhadap Carlios. "Surat yang kaisar berikan padaku, membuatku sangat penasaran namun sebelum itu ada hal yang harus ku lakukan. "Tania, apa kita bisa memasuki hutan terlarang?" Tania menatapku sejenak. "Saya bisa memasukinya putri, apa perintah anda" Bagus, orang-orang Andreash memang tidak mengecewakan. "Pergilah saat malam hari tanpa ketauan, cari makam bernama 'Nani' apa kamu mengerti?" Tania mengangguk paham dengan apa yang ku bisikkan padanya. "Adel, Layani Putri mahkota" Sinis Tania lalu keluar dari kamarku."Keluarlah, bawalah buku-buku ini padaku" aku memberikan kertas padanya. "Bai

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status