Share

Marquess Arise

"Apa yang terjadi disini?" gumanku melihat tiga kereta kuda yang terparkir didepan panti asuhan, apa ini yang dimaksud Chael? Ini bahkan belum lama sejak ia pergi?

"Ellyn, keluarlah" Seseorang mengetuk pintu kamarku membuatku tersadar, aku harus merasa tenang anggap saja aku tidak pernah mendengar apa yang Chael katakan.

"Ya, aku keluar" Aku menghelakan nafasku kasar.

saat aku sampai diluar, ada dua bangsawan yang tengah bertengkah didekat kereta kuda, aku tidak mengenal siapa mereka. namun saat mereka melihatku yang barusaja sampai mereka terdia cukup lama dengan satu bangsawan yang tersenyum puas dan satu bangsawan yang terkejut.

Para bangsawan itu berhenti berdebat dan berjalan kearah kami, aku pun menunduk saat para pengurus menundukkan kepalanya seakan memberikan sambutan bagi para bagsawan tersebut.

Dari apa yang kuingat, Faellyn diadopsi saat hari menjelang petang kurasa benar hari ini aalah hari pengadopsianku, haruskah aku benar-benar mengeluarkan kalung itu untuk mengetahui bangsawan mana yang dikirim Chael, bagaimanapun juga bangsawan yang tersenyum puas saat melihatku terlihat mencurigakan.

"Saya mendengar nona adalah anak tertua dipanti ini? bagaimana jika nona mengikuti kami saya jamin hidup nona akan lebih bahagia dan nyaman dari yang nona hadapi sekarang" Ah, kalimat ini?

Kalimat yang sama persis dengan novel aslinya, menurut novel aslinya setelah orang ini mengatakan kalimat itu seorang pria gagah akan turun dari kereta kuda dan bersumpah akan menjaga Faellyn dengan segenap kemampuannya.

“Duke?” Pria itu menatap dengan pandangan remeh kearah anak-anak panti lalu tersenyum ke arahku, apa pria ini yang membuat Faellyn jatuh cinta?

Haruskah aku berpura-pura sakit untuk meminta waktu berpikir?

Aku mengengam erat liontin tersebut, entah kepercayaan dari mana namun pandangan Chael tak semenjijikkan pandangan orang dengan gelar duke tersebut, aku ingin mempercaya i Chael tapi apa ini benar-benar membantu?

“Aku kemari untuk menjemput tunanganku, dengan nama Faellyn. Itu pasti kamu?” Ah mencurigakan.

“Mulai sekarang namamu adalah Faellyn Rosan” ujarnya, sambil menatap pria gemuk yang sepertinya akan menjadi ayah angkatku, ayah angkat Faellyn Rosan seperti didalam novel.

“Tunggu Tuan Duke jangan seenaknya mengklaim seperti itu” Ah mereka berdebat lagi, ini mengingatkanku pada kematian Faellyn. Mengapa mereka berdebat hanya untuk mengadopsiku?

‘Satu-satunya orang bermata emas di Hildegyan..’ aku teringat kembali dengan apa yang Chael katakan padaku.

‘Apa kamu yakin hanya seorang rakyat jelata’ mengapa apa yang dikatakannya terus terngiang-ngiang dikepalaku.

Faellyn sebanarnya kamu ini siapa!

“Lyn…. Faellyn!” Aku tersadar dari lamunanku, sepertinya aku yang bodoh karena merasa bahwa ini adalah dunia yang santai, belum genap sebulan aku memasuki tubuh ini aku sudah mendapatkan masalah.

“Ah maaf, saya memikirkan hal lain sejenak”

“Tidak apa, sekarang biasakah kamu memilih diantara kami untuk mengadopsimu nak?”

Aku berpikir sejenak, meskipun aku tidak memperhatikan bagaimana mereka berdebat untuk memperebutkanku, aku tau apa yang mereka perdebatkan, Duke yang memberiku status bangsawan untuk menjadi tunangannya dan Marquess yang memberiku status bangsawan untuk membuat istrinya melupakan kematian saudaranya.

Mereka sama-sama ingin memanfaatkanku, tapi pertunangan politik dengan Adrian Erden adalah sebuah kesalahan yang tidak mungkin akan ku ulang, jika pun ia berubah ia tak mungkin biasa merubah sifat bawaanya, karena aku tau seseorang tidak akan berubah dengan mudah layaknya membalikkan telapak tangan.

“Merupakan sebuah kehormatan bagi saya yang rendah ini untuk menjadi putri adopsi dari bangsawan tinggi seperti anda sekalian, saya tidak tau apakah saya pantas untuk menerima kehormatan itu, saya hanyalah seorang gadis berusia 14 tahun yang belum mengetahui banyak tentang dunia luar jadi saya rasa saya harus mundur sebagai tunagan tuan Duke karena saya merasa seorang yang rendah seperti saya tidak cocok dengan posisi tersebut, saya khawatir akan menodai martabat tuan duke” Aku tersenyum sambil memiringkan kepalaku dengan polosnya.

“Itu artinya, nona mau menjadi putri adopsiku” Aku hanya tersenyum.

“Ah, begitu ya. Aku akan menunggumu sampai hari kedewasaanmu” Tidak! Itu tidak perlu!

Aku tetap tersenyum melepas duke dan bawahannya pergi termasuk calon ayah angkat yang dibawa duke. Meskipun aku akan dalam masalah jika menolak tawaran mereka, aku tidak mungkin mengulangi kesalahan yang sama.

“Ehem” Aku menatapnya, dia adalah seseorang yang kupilih sebagai ayah angkatku.

“Apakah ada yang ingin kamu kemasi” Aku mengeleng.

“Kalau begitu, mari kita pergi sekarang?” Aku mengangguk, aku berusaha mati-matian untuk terlihat layaknya anak kecil yang polos agar mereka percaya, dan sepertinya aku mendapatkan hasil yang baik dari usahaku.

Aku melangkah mengikuti langkah kakinya, dengan bodohnya aku bahkan belum menanyakan siapa yang akan menjadi ayah angkatku, ia terlihat cukup muda. Siapa dia sebenarnya?.

Aku menerima uluran tangannya yang ingin membantuku untuk naik kereta kuda.

Ini pertama kalinya aku menaiki kereta kuda, meskipun terlihat sederhana dari luar namun didalam terasa nyaman dengan tempat duduk yang empuk menjadikannya sangat nyaman, entah mengapa ini membuatku sedikit merasa senang.

“Nak, namamu sekarang adalah Faellyn Arise. Mulai hari ini aku akan mejadi ayahmu jadi kamu bisa memanggilku dengan nyaman. Em bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?” Arise ya, dia Marquess yang selalu menyumbang dana besar untuk kuil kan?

Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan para pendeta saat aku menyirami bunga ditaman kuil.

Aku pun mengangguk.

“kenapa kamu memilihku?”tanya marquess,ini membuatku bingung aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku mencurigai mereka kan?

“Apa saya tidak boleh memilih anda?” Aku memiringkan kepalaku, kurasa bersikap imut masih berpengaruh pada Marquess Arise, yang tak ku ketahui karakternya ini.

“Ah, ya. Bukan seperti itu, lupakan saja. Istirahatlah, perjalanan kita masih lumayan jauh” Ia memalingkan pandangannya, yah kuakui sikap imut masih berpengaruh padanya.

Tapi sepertinya aku mulai mengantuk karena nyamannya tempat duduk ini, terlebih lagi aku belum sempat istirahat semenjak aku kembali dari kuil beberapa saat lalu, apa biasanya hari juga semelelahkan ini.

Aku pun mulai menutup mataku.

*

*

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali.

“Oh kamu bangun?” Em, siapa disana.

“Apa kamu melupakanku?” Oh suara ini!

“Chael?!” ia melambaikan tangannya kearahku sambil tersenyum dan bersandar ditempat yang semula digunakan oleh Marquess.

“Aku senang kamu menerima bantuanku, Nona Arise?” Bantuan?

“Mengapa anda membantu saya? Dan siapa anda sebenarnya?” senyum itu tak pernah luntur dari wajahnya.

“pertama, mungkin aku akan mengatakan padamu untuk menghindari kehancuran Hildegyan?” Ia menatap keluar jendela, seakan ia sedang memikirkan sesuatu yang tak ingin ia katakana padaku.

“Hildegyan? Apa maksud anda kekaisaran?” ia menatapku dengan tatapan yang tak dapat diartikan seakan ada beban yang berat berada dipundaknya.

“Katakan saja begitu, jika berhasil memanfaatkannya pasti yang seorang putra mahkota pun akan kalah, bukankah begitu” Aku tak memberikan respon apapun padanya, ia tersenyum tapi bukan senyum yang tulus, seakan ia tengah menutupi sesuatu untuk mempelihatkan bahwa ia tengah baik-baik saja.

“Anda belum menjawab pertanyaan kedua saya” senyum itu memudar dengan cepat.

“Ah, benar juga. Saat aku mengatakan siapa aku apa kamu akan berhenti memanggilku Chael?” aku memiringkan kepalaku tidak percaya, Pertanyaan aneh macam apa yang ia tanyakan sekarang?

“Entahlah” Acuhku.

“Kalau begitu, aku tidak akan mengatakan namaku, jadi panggil saja aku Chael dengan nyaman” aku menatap pakaian mewah yang dikenakannya, sepertinya dia juga bangsawan tinggi tapi mengapa ia bersikap kekanak-kanakan seperti ini?

“Baiklah, lagi pula saya akan mengetahuinya dari Marquess” Ekspresinya mengatakan seakan ia kecewa.

“Ya bagaimanapun juga, kamu penyelamatku. Aku Putra Mahkota Hildegyan , Michael Hildegyan” aku benar-benar terkejut, meskipun aku sudah menduganya karena ia memiliki visual tampan yang bisa disaingkan dengan pemeran utama pria, pemeran utama pria kedua dinovel aslinya Michael Hildegyan.

“Apa kamu mau untuk tetap memanggilku Chael?”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status