Share

Bab 201

Penulis: Celine
Jam tiga sore, tim investigasi memanggilku ke kantor administrasi. Begitu membuka pintu, aku langsung terkejut.

Di antara tiga petugas investigasi, ternyata ada Ardi.

Seketika, aku ingin mencari sebuah lubang untuk sembunyi.

Teringat beberapa waktu lalu, aku menyatakan mau masuk Mogowa dan membangun karierku dengan kekuatanku sendiri. Namun sekarang, aku malah jadi diinvestigasi oleh Ardi.

Benar-benar memalukan.

Namun, Ardi tetap berekspresi datar, seakan-akan aku yang duduk di depannya hanyalah seorang dokter magang tidak penting, sama sekali tidak bisa memengaruhi emosinya.

Interogasi dimulai, petugas investigasi A bertanya duluan, "Saat menyelamatkan sopir truk, mengapa menggunakan propofol dan bukan obat anestesi lainnya?"

Saat ini, mereka bahkan mulai mempertanyakan obat-obatan yang kami pakai saat operasi.

Namun, karena mereka bertanya, aku pun menjawab jujur. Hanya saja, pertanyaan petugas investasi B lebih tidak masuk akal lagi. "Di riwayat magangmu pernah terjadi dua kali seng
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Sigit Wijayanto
ga abis pikir Ama Ardi, cinta tapi sering menyakiti, akhirnya nyesel deh ntar..
goodnovel comment avatar
Jono Joni
Zelda udah ilang kan min
goodnovel comment avatar
Rhaeda Lumintan
semangat Thor updatenya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 342

    Aku mengirim dua pesan lagi pada Rian, tetapi dia tidak membalasnya. Aku merasa dia tidak akan datang malam ini, jadi aku mengirim pesan lainnya yang mengatakan kalau aku mau pulang dulu. Kemudian, aku pun meninggalkan bar itu dan pulang.Aku minum terlalu banyak malam ini. Setelah masuk mobil, aku merasa pusing dan ingin tidur. Akan tetapi, aku khawatir aku akan lupa turun kalau tertidur di mobil, jadi aku memaksakan kelopak mataku untuk tetap terbuka.Saat itu, aku menerima telepon."Raisa, di mana kamu? Kenapa kamu tidak pulang?" tanya Nyonya Larasati di ujung telepon, suaranya terdengar sedikit cemas dan khawatir.Aku sedikit tersadar. "Aku sedang dalam perjalanan pulang, ada apa?"Aku khawatir kalau paman akan mengalami kecelakaan lagi."Kamu sudah dalam perjalanan pulang? Baguslah, kukira terjadi sesuatu padamu." Nyonya Larasati merasa lega, lalu mulai mengomel lagi, "Raisa, pikirkan apa yang Ibu katakan padamu hari ini, jangan impulsif. Lagipula, Ardi sudah berinisiatif untuk me

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 341

    Masih ada darah yang mengalir di mulutku. Darah di tubuhku masih bergejolak karena apa yang baru saja terjadi, tetapi hatiku merasa sangat sedih.Inilah perbedaannya.Ardi peduli dengan hubungan antara aku dan Rian, bukan karena dia peduli padaku, tetapi karena sikap posesif dan harga dirinya sebagai seorang pria.Dia datang untuk menanyaiku dan memperingatkanku, memintaku untuk lebih menahan diri dan tidak membuatnya kesal. Kata-katanya pun penuh akan ancaman dan sindiran.Orang yang dia sayangi hanyalah Zelda, jadi dia selalu melindungi dan merawat Zelda. Ardi bahkan berbicara pada Zelda dengan sangat lembut dan halus."Kak Ardi, kukira kamu tersesat." Suara gadis kecil itu terdengar gelisah. Dia sepertinya tiba-tiba menyadari sesuatu, lalu bertanya dengan khawatir dan gugup, "Kenapa bibirmu pecah dan berdarah ….""Tidak apa-apa, aku tidak sengaja menggigit bibirku saja." Nada bicara Ardi terdengar sangat alami, tak terdengar ada yang janggal.Gadis kecil itu merasa prihatin. "Pasti

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 340

    Aku sendiri juga tidak tahu bagaimana aku bisa mengucapkan kata-kata itu.Aku hanya tahu kata-kataku berhasil melukai Ardi. Kemarahannya memuncak, api amarah di matanya hampir menenggelamkanku.Tulang pipinya menonjol, garis-garis wajahnya menegang, kerah kemeja hitamnya tidak dapat menutupi urat biru yang menonjol di bahu dan lehernya. "Kerja bagus, Raisa, kamu sudah makin berani."Dia ingin memarahiku karena berani melawannya. Dia baru mengucapkan satu kalimat, tetapi aku membalasnya dengan berderet-deret kalimat.Namun, aku bukannya melawan tanpa alasan. Semua yang kukatakan itu memang kenyataan. Aku menyeringai dan mencibir, "Kalau begitu, aku harus berterima kasih pada Dokter Ardi karena telah memberikan bukti kesalahanmu sendiri padaku." Itu memberiku kesempatan untuk membantah ucapan Ardi.Aroma cedar yang tidak asing dan udara dingin, berpadu dan memaksa masuk ke dalam hidungku. Napas Ardi menerpa wajahku. Napasnya begitu cepat, dia tampak sangat marah, tetapi juga terlihat ti

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 339

    "Kalian?" Suara ini terdengar tidak asing. Suara yang dingin dan sarkas, datang dari belakangku.Namun, itu bukan suara Rian.Jantungku berdebar kencang. Aku langsung berbalik dan merasakan sosok pria tinggi itu tiba-tiba mendekat.Aura Ardi sangat kuat. Sekarang dia tiba-tiba mendekat, membuat sosoknya bahkan terasa lebih dahsyat. Tanpa sadar aku menghindari dia dan segera mundur setengah langkah, tetapi punggungku malah bersandar di tepi wastafel.Di depanku adalah Ardi, wajahnya yang dingin dan tampan, menatap ke arahku.Cahaya putih kamar kecil yang dingin, bersinar dari belakangnya, memantulkan wajahnya yang tegas, dingin dan keras. Bayangan tubuhnya yang tinggi pun menyelimutiku.Aku merasa seperti terhimpit di bawah gunung bayangan ini, aku merasa gelap dan tertekan.Hatiku tegang dan lidahku terasa kaku. Setelah beberapa saat, aku bertanya dengan gemetaran, "Apa yang sedang kamu lakukan, Dokter Ardi?""Tentu saja, aku datang untuk memergoki istriku selingkuh dan melihat ke mana

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 338

    Zelda terlalu banyak berpikir.Aku tidak marah, semua ini bukan karena dia sudah mengatakan sesuatu yang salah.Aku hanya terlalu tertekan. Rasa sakit di dadaku seperti jaring besar yang menjerat seluruh hatiku, jeratannya begitu ketat sampai aku tidak bisa bernapas.Aku tidak menyalahkan Zelda.Aku bahkan tidak menyalahkan Ardi.Aku hanya menyalahkan diriku sendiri. Selama delapan tahun, bagaimana mungkin aku hanya memiliki Ardi di mata dan hatiku? Aku juga menyalahkan diriku sendiri karena tidak kompeten. Kami telah menikah selama tiga tahun. Aku telah berusaha keras, tetapi aku masih tidak bisa menghangatkan hati Ardi. Sebaliknya, karena aku mencintainya, aku memberinya hak untuk menyakitiku, membiarkannya mengejekku dan menyakitiku di depan pujaan hatinya malam ini."Dokter Raisa, bagaimana keadaanmu?" Rian menyusulku, dia memegang lenganku dengan erat dan membawaku ke kamar kecil. Dia mengerutkan kening dan berkata dengan marah, "Aku tahu kalau acara makan malam permintaan maaf Ze

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 337

    Benar saja, begitu Zelda selesai berbicara, aku melihat wajah Ardi berubah menjadi sangat masam.Rian tersenyum dan berkata, "Orang buta ini, tentu saja …."Ardi meletakkan cangkir teh kembali ke meja dengan suara nyaring. Dia menyeringai dan jari-jarinya di atas meja mengepal, buku-buku jarinya pun memutih."Dokter Rian." Aku juga segera berbicara dan menyela kata-kata Rian, "Kamu ingin makan iga asam manis, 'kan? Aku akan memesankan hidangan itu."Ardi dan Rian adalah teman sekelas dan sahabat sejak sekolah dasar selama bertahun-tahun. Sekarang mereka adalah rekan kerja. Aku sungguh tidak ingin hubungan mereka memburuk karena aku. Aku juga tidak ingin Rian membuat Ardi marah. Lagipula, Zelda masih berada di sini.Rian mengalihkan pandangannya, raut wajahnya segera kembali tersenyum hangat seperti biasanya. "Raisa sungguh perhatian, aku hampir saja lupa.""Ya, ya, kita harus menambahkan hidangan ini. Aku ingin mencoba iga asam manis di sini nanti, aku mau tahu apakah masakannya bisa m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status