Share

Bab 79

Author: Celine
Di depan semua orang, aku memberi tahu Pak Roni kalau aku membantu Ardi merapikan datanya.

Pak Roni yang sedang melihat hasilnya menunjukkan ekspresi kaget, sedangkan Ardi yang berdiri di sampingnya mengernyit.

Zelda yang dari tadi berdiri di samping Ardi juga tanpa sadar memasang ekspresi canggung.

Namun, ini tidak penting.

Ardi bukannya selalu bilang aku suka menjadikannya tanjakan? Kalau begitu, aku anggap saja dia itu tanjakan.

Aku tidak mau jadi orang yang diam-diam dimanfaatkan.

"Bagus, alur pikirannya jelas." Pak Roni menyimpan dokumennya dan memujiku, "Efisiensi Raisa sangat patut dipuji."

Tepat ketika aku mau membalas, aku mendengar ada sedikit keributan di pintu masuk. Waktu aku mendongak melihat ke sana, ada lima pria yang berpakaian formal sedang berjalan masuk. Orang yang berdiri di paling depan adalah seorang pria tua yang rambutnya sudah mulai memutih. Langkahnya stabil, juga sangat berkarisma, menyebarkan aura orang penting.

Pak Roni melirikku lalu segera pergi menyambu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
vlaha kurashiki
ini pengarang nya dokter ya. paham banget seluk beluk medis dan bahasanya.
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 314

    Zelda bertubuh mungil, saat berdiri di depan Ardi yang berbadan tinggi besar, dia terlihat semakin tidak berdaya. Dia menatap Ardi dengan mata berkaca-kaca, lalu menangis sampai matanya memerah. Dia terlihat sangat menyedihkan.Bukan hanya Ardi, bahkan aku yang melihat Zelda pun merasa dia sangat mengundang belas kasihan.Kalau bukan karena kami semua ada di sini, Zelda mungkin sudah berlari ke pelukan Ardi.Ardi masuk, pandangannya pertama kali menetap di wajahku, lalu dia cepat-cepat mengalihkan pandangannya.Dia menunduk, melihat Zelda yang menangis di depannya, lalu menepuk bahu Zelda. "Jangan menangis."Suaranya lembut dan hangat, mengandung ungkapan kasih sayang yang ditahan sementara.Tubuh Zelda mungil, sedangkan Ardi terlihat tinggi besar. Zelda begitu lemah, jadi Ardi melindunginya. Zelda bagaikan sekuntum bunga yang tidak tahan diterpa angin, sedangkan Ardi bagaikan pohon besar yang memberikan rasa aman, melindungi dan menaungi Zelda.Saat itu juga, aku tersadar.Ardi sedang

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 313

    Kepala Perawat menahan Devi yang sudah tidak sabar, lalu tersenyum dan berkata, "Dokter Zelda, sebenarnya kami nggak ada seorang pun yang bilang ….""Ya, Bu Jessy benar. Tanpa bukti konkrit, kita nggak bisa sembarangan menuduh orang." Dokter Galak yang sejak tadi diam, tiba-tiba berbicara. Dia menatapku sambil berkata dengan nada bijaksana, "Raisa, berbicara dan bertindak itu harus berdasarkan bukti. Meskipun kamu dan Dokter Zelda ada sedikit masalah, kita nggak bisa hanya berdasarkan sedikit temuan dan spekulasi subjektif, lantas bisa sembarangan mencurigai rekan kerjamu."Huh, mendengar ucapan Dokter Galak dan melihat sikapnya sekarang, aku benar-benar tidak bisa membedakan Dokter Galak ini sebenarnya dokter pembimbingku atau dokter pembimbing Zelda.Ardi itu dokter pembimbing Zelda, wajar saja kalau dia melindungi Zelda tanpa syarat. Sedangkan, Dokter Galak ini adalah dokter pembimbingku. Dia bukan hanya tidak melindungiku, tetapi malah sering membuatku terlibat masalah.Aku ingin b

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 312

    Ruang ganti adalah tempat yang sangat privasi, tidak mungkin dipasang kamera CCTV. Secara umum, hanya orang internal saja yang bisa keluar masuk.Namun, kesimpulanku ini bukan sekedar spekulasi, melainkan berdasarkan bahan yang dipakai untuk menulis kata-kata penuh kebencian di pintu lokerku."Dokter Roni, lihatlah... Tulisan ini menggunakan pewarna biologis yang diambil dari ruang operasi." Aku menunjuk pada tulisan di pintu loker dengan suara yang tegas.Dokter Roni terlihat agak terkejut. Dokter Galak menatap pintu loker, sepertinya dia sudah mengenali bahan itu. Dia pun mengerut alis, tetapi tetap terdiam.Kepala Perawat maju selangkah, memeriksa dengan cermat dan terkejut. "Benar, ini Hematoksilin-eosin. Pantas saja warnanya begitu familier. Bahan seperti ini, orang luar tidak mungkin mendapatkannya, berarti pelakunya memang orang internal.""Kalau pelakunya orang internal, ini harus ditangani dengan serius. Perselisihan internal antar rekan kerja, sifatnya sangat serius dan bisa

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 311

    Selain itu, kemarahan yang dia tunjukkan tadi, mungkin dikarenakan aku yang lebih dulu menandatangani perceraian sehingga membuat dia kehilangan muka. Bagaimanapun juga, dia adalah pewaris Keluarga Wijaya yang begitu angkuh, seharusnya dia yang lebih dulu mengajukan perceraian ini.Namun, hasil ini sudah pasti, Ardi tidak mungkin menolaknya.Keesokan harinya, saat aku baru saja tiba di Mogowa, Devi langsung memberitahuku, "Masalah ruang ganti sudah dilaporkan ke Dokter Roni, departemen kita sedang melakukan pemeriksaan internal."Aku bergegas ke ruang ganti dan melihat beberapa pimpinan sudah berada di sana.Setelah mendengar penjelasanku, si Dokter Galak menatap pintu lokerku sambil mengerutkan alisnya. "Coba jelaskan ada apa ini? Raisa, bukankah aku baru saja bilang padamu, jangan menjadi pusat perhatian dulu untuk beberapa waktu ini? Kenapa kamu malah membuat dirimu menjadi sorotan lagi?"Dokter Galak memang sudah memperingatkan aku untuk menghindari sorotan, dia bahkan melarangku m

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 310

    Setelah rasa sakit yang tajam itu, muncul kesedihan mendalam. Dingin yang dibawa Ardi saat masuk tadi meresap ke dalam tubuhku, punggungku terasa sakit. Sepertinya aku berdiri terlalu lama, tulang belakangku tidak kuat menahan beban kesedihan ini.Namun, aku sudah menduga semua ini akan terjadi.Sebelumnya Ardi setuju untuk membuat surat perjanjian cerai, hanya saja waktunya tidak tepat. Sekarang setelah kejadian ini, dia pasti juga mengira aku yang melaporkannya, jadi dia tidak akan ragu untuk menandatanganinya.Aku berusaha tetap tegak sambil mendengar Ardi mengantar ibu mertua pergi. "Sudah larut, Ibu istirahat saja dulu."Sebelum pergi, ibu mertuaku masih berpesan, "Ardi, jangan ditunda lagi, semakin cepat semakin baik."Saat Ardi kembali, aku sudah di ruang ganti, melepas jas putih dan bersiap untuk mandi.Aku terlalu kedinginan, dari dalam sampai luar. Aku ingin segera berendam dalam air hangat, meredakan rasa sakit yang mendalam ini.Namun, sebelum sempat menggantung jas putih,

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 309

    Demi membuktikan niatku untuk bercerai, aku menandatangani selembar kertas kosong.Tak disangka, Ardi pulang tepat saat itu.Aku berbalik, melihat pria tinggi besar itu masuk dengan hawa dingin malam musim dingin di Nowa. Di balik kacamatanya, matanya yang indah terlihat dalam dan gelap.Ibu mertua langsung berdiri. "Ardi, bagaimana hasil penyelidikannya?""Jangan khawatir, proses rekrutmen dulu sudah sesuai aturan. Setelah penyelidikan selesai, semuanya akan jelas. Tidak akan ada masalah besar." Ardi tampak tenang, lalu melepas jaketnya dengan elegan seperti biasa. Suaranya juga tetap stabil.Sepertinya diberhentikan sementara tidak berpengaruh apa-apa padanya.Hatiku yang was-was akhirnya sedikit tenang.Namun, hanya sedikit saja, hatiku sama sekali belum stabil.Karena ibu mertuaku segera mengalihkan topik pembicaraan ke arahku. "Kamu pulang tepat pada waktunya. Kita sudah memelihara penghianat di rumah ini, tapi dia masih saja keras kepala dan tidak mau mengakui kalau dia sudah mel

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status