Share

Bab 84

Penulis: Celine
Melihat kami berjalan menghampirinya, Profesor Hadi berkata dengan ceria, "Toleransi alkohol Pak Roni masih tetap sehebat dulu."

Pak Roni pun mengibaskan tangannya dan berkata, "Sudah nggak sehebat belasan tahun lalu, sekarang sudah zamannya anak muda."

"Steven, dengar nggak?" Profesor Hadi melihat pria di sampingnya dan berkata, "Untuk kata-kata Pak Roni ini, kamu harus bersulang dengannya."

Steven yang dari tadi hanya diam melihat Pak Roni lalu mengangkat gelasnya, tapi dihentikan oleh Pak Roni.

"Nggak usah bersulang, justru aku yang mau meminta tolong."

Profesor Hadi pun penasaran. "Oh? Pak Roni yang terkenal bisa-bisanya memerlukan bantuan orang lain?"

"Raisa." Pak Roni tiba-tiba memanggilku lalu memperkenalkan aku. "Gadis di departemenku ini, waktu mendengar presentasi Dokter Steven langsung takjub. Tapi karena masih kecil, gampang malu, nggak berani langsung bertanya ke Dokter Steven."

Berbicara itu adalah suatu keahlian yang harus diasah. Begitu mendengar ucapan Pak Roni, aku be
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fazza Mufaraz
zelda seperti ulat keket & selalu kepo terhadap raisa, raisaa cob tegas dikit jngn maw ajah sih di rendahin
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
si Ardi kenapa sih negatif thinking terus sama Raisa , sebel ihhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 503

    Tenggorokanku kering, butuh beberapa saat bagiku untuk menahan isak tangisku. "Terima kasih, Dokter Steven, terima kasih telah menyelamatkanku ….""Hei, kukira kamu menangis kesakitan, ternyata kamu menangis karena gembira. Jangan menangis lagi, ya. Kamu sudah aman sekarang. Kamu seharusnya bahagia dan tersenyum." Steven membujukku, bahkan mengulurkan tangan untuk menyeka air mataku.Jari-jarinya panjang, putih dan yang terpenting, sangat lembut. Dia dengan lembut menyeka sudut mataku yang basah oleh air mata, lalu membujukku dengan sabar, "Anak baik, jangan menangis lagi. Kalau kamu menangis, kamu tidak akan dapat kue."Dia membujukku seperti sedang membujuk anak kecil, dia pun membujukku berulang kali.Dia bahkan sampai menakutiku dan bilang kalau aku menangis lagi, aku tidak akan dapat kue.Kenapa dia bisa berkata begitu? Aku sudah dewasa, bagaimana mungkin aku masih menginginkan kue?Namun, godaannya menghilangkan suasana hatiku yang gusar, air mataku pun berhenti.Steven menyerahk

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 502

    Selama dua tahun terakhir ini, aku selalu mengira menunggu Ardi pulang itu merupakan waktu yang sangat panjang.Akan tetapi hari ini, aku berubah pikiran.Meskipun malam-malam menunggu Ardi sangat panjang dan menyedihkan, setidaknya aku aman. Aku duduk di sofa kulit di dalam rumah mewahku yang bernilai ratusan juta. Aku menunggu suamiku sambil mengenakan baju tidur sutra lembutku. Semua rasa sakit itu berasal dari dalam hatiku.Namun kini, dengan tangan yang terikat di belakang, aku meringkuk di lantai yang dingin dan kotor. Aku terpaksa mendengarkan tindakan brutal yang sedang berlangsung. Angin dingin menembus jaket putihku yang berdebu. Setiap detik malam ini terasa seperti bertahun-tahun lamanya.Aku berharap Steven mengerti maksudku, lalu bergegas datang menyelamatkan Zelda dan aku.Aku merasa tersiksa selama waktu ini. Aku terperangkap dalam rasa cemas, takut dan sakit sampai mati rasa. Akhirnya jeritan Zelda mereda, pria kekar berkulit gelap itu pun melepaskan tubuh Zelda dengan

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 501

    "Ardi, kamu sudah mencelakaiku. Kenapa kamu kejam sekali? Aku benci, aku sangat membencimu!"Tangisan itu dipenuhi amarah dan rasa tidak berdaya, yang akhirnya berubah menjadi keputusasaan yang mendalam.Aku meringkuk di sudut ruangan dan terpaksa menyaksikan kekejaman ini. Gudang ini sangat dingin. Angin dingin berembus dari luar dan mengguncang lampu putih di atas kepalaku. Cahaya lampu yang bergoyang menyinari wajah pria kekar berkulit gelap dan Santi, serta memantulkan wajah pucat Zelda di atas lantai.Aku menundukkan kepala dan memejamkan mata rapat-rapat, berharap waktu bisa berlalu lebih cepat.Aku juga berharap ketika aku membuka mataku lagi, aku bisa menyadari kalau semua ini hanyalah mimpi, sebuah mimpi yang buruk.Aku tak berani membuka mata, aku takut melihat mata Zelda yang dipenuhi keputusasaan dan kebencian. Namun, kakiku sudah tertekuk begitu lama, kakiku pun mati rasa. Saat aku menggerakkan kakiku, aku membentur sesuatu.Aku membuka mataku. Saat melihat benda itu, aku

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 500

    Aku yang tadinya merasa tak terlihat, tiba-tiba disebut-sebut oleh pria kekar berkulit gelap ini.Jantungku yang perlahan-lahan mulai tenang, terasa seperti terhantam dan tiba-tiba berdebar lagi.Aku tak bisa menahan diri dan menatap ponsel di tangan pria kekar berkulit gelap itu. Rasa penasaran merayap di sela-sela rasa getir dalam hatiku.Aku juga ingin tahu bagaimana Ardi akan menjawab pertanyaan ini."Siapa? Raisa Larasati?" Di ujung telepon, Ardi sepertinya baru ingat kalau aku juga sedang berada di sini. Dia tertawa sinis. "Hah, apakah kalian tidak salah paham? Kalian pikir aku tertarik pada wanita seperti itu?""Bagaimana mungkin wanita bodoh dan tak berguna seperti dia bisa berhubungan denganku? Sepertinya kalian punya banyak waktu kosong, sampai-sampai kalian menculik wanita itu juga," jelas Ardi."Kalau tak ada hal lain lagi, aku akan tutup teleponnya. Kukatakan sekali lagi, jangan sentuh Zelda!" ucap Ardi mengakhiri panggilan telepon ini.Setelah panggilan telepon ditutup, j

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 499

    Santi yang berdiri di samping pria kekar berkulit gelap itu, mengepalkan jari-jarinya. Matanya memerah karena amarah."Zelda diculik oleh kalian?" Suasana menjadi hening selama beberapa detik, lalu suara Ardi terdengar oleh kami lagi. Suaranya yang terdengar tidak puas dan angkuh tadi pun hilang. Sekarang dia terdengar sangat cemas dan gelisah. Kecemasannya itu membuatnya berteriak dengan tak terkendali, "Aku tak peduli siapa kalian, lepaskan Zelda segera. Kalau kalian berani menyentuhnya, aku akan membuatmu menyesal!""Zelda? Siapa di antara kalian berdua yang bernama Zelda?" Pria kekar berkulit gelap itu tidak menanggapi ancaman Ardi dengan serius. Dia hanya menangkap inti dari kata-kata Ardi, lalu berbalik untuk bertanya padaku.Aku mengerutkan bibir, sama sekali tidak bisa tersenyum.Meskipun jawabannya sesuai dengan dugaanku, saat mendengar kata-kata Ardi, aku tak kuasa menahan rasa sedih di hatiku. Rasa pahit dan getir menyelimuti hatiku.Ardi sungguh mencintai Zelda. Meskipun di

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 498

    Gadis kecil itu memang pintar, tetapi dia mengambil langkah yang jelas-jelas kurang bijaksana.Kecerdasannya terbukti saat dia menjadi orang pertama yang menjelaskan, dia dengan tegas mengatakan kalau dia tidak ada hubungannya dengan Ardi. Sandiwaranya sangat hebat, siapa saja yang lihat pasti akan yakin kalau dia mengatakan yang sebenarnya.Namun, kenapa dia malah menyuruh mereka menelepon Ardi untuk membuktikan ucapannya?Zelda dan aku berada dalam bahaya pada saat yang sama. Mudah bagiku untuk menebak siapa yang akan dipilih Ardi untuk menyelamatkan. Tindakannya hanya akan menggagalkan semua usahanya, para penculik ini pasti akan mengincarnya.Namun, aku tentu tak akan mengingatkannya.Sekarang hanya ada salah satu di antara kami yang bisa selamat. Bahkan sebelum aku membuka mulut, dia sudah lebih dulu mengorbankanku untuk melindungi dirinya sendiri. Begitu kebohongannya terbongkar nanti, aku tentu tidak mau membantunya.Aku menutup mulut dan berbaring diam di lantai, aku sama sekal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status