Share

Bab 4

"Mayra!!" bentak suara di depan pintu dengan keras.

Mayra segera menutup kedua telinga si kembar agar tidak terlalu terbiasa mendengar suara bentakan seperti itu. Mayra menatap ibu mertuanya yang sudah berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang segera menghampirinya sebelum dia membuat keributan dan mengundang tetangga sekitar rumahnya untuk keluar.

"Keynan, Keyra, kalian tunggu disini dulu ya? Mama dipanggil sama nenek dulu," ujar Mayra berusaha menenangkan si kembar yang sudah bersembunyi di belakang tubuhnya karena ketakutan.

"Mama jangan kesana, itu nenek wajahnya seyem ada hantunya di sebelah nenek," ujar Keyra sambil menunjuk-nunjuk sang nenek.

"Adek bukan ada hantunya, tapi emang wajah nenek sudah tua jadi seyem," timpal Keynan.

Mayra yang mendengar celotehan sang anak hanya bisa tertawa kecil karena imajinasi sang anak yang begitu luar biasa. Dia pun segera meninggalkan si kembar dan menemui ibu mertua.

"Ada apa Bu?" jawab Mayra dengan tenang.

"Kamu dari mana aja sih, ibu ketuk pintu dari tadi nggak ada orang. Seneng banget keluyuran jadi istri. Abis ngabisin duit Doni ya," ucap Bu Kartika dengan tajam.

Kalau dulu Mayra akan ketakutan jika sang ibu mertua sudah memarahinya seperti ini, namun sejak perjumpaannya kembali dengan mamanya tadi, dia merubah pola pikirnya yang dulu.

"Mayra abis mengajak kembar beli ice cream di minimarket di ujung jalan Bu," jawab Mayra.

"Kamu!!" rupanya jawaban yang diberikan oleh Mayra semakin membuat Bu Kartika emosi.

"Kamu terlalu memanjakan anak-anakmu itu. Jangan dibiasakan anak kecil suka jajan kayak gitu, tuman! Ngerti nggak Mayra," tukas Bu Kartika.

"Loh memangnya kenapa Bu? Toh kembar juga belum tentu satu bulan sekali makan ice cream, ini mumpung ada lebihan yang diberikan papanya jadi bisa untuk jajan kembar," jelas Mayra pada sang ibu mertua.

"Kamu itu ya memang kalau dibilangin nelalu ada aja jawabannya! Pantesan anak kamu itu manja, kolokan, cengeng pula. Ini karena kamu suka manjain mereka. Kamu contohlah pola asuh Hanum, si Nabila jadi anak yang berani, nggak cengeng," ujar Bu Kartika yang malah menyombongkan pola asuh dari Hanum.

Mayra yang mendengar penjelasan panjang dari sang ibu mertua hanya bisa menggelengkan kepala merasa heran.

"Iya saking nggak cengengnya sampai berubah jadi tukang bully di sekolah. Padahal masih playgroup," ujar Mayra.

Namun rupanya Bu Kartika tidak terima dengan kalimat yang diucapkan oleh Mayra. Namun Mayra dengan cepat memotong kalimat yang diucapkan oleh Bu Kartika sebelum merembet kemana-mana.

"Jadi ibu ada keperluan apa?" tanya Mayra cepat.

"Kamu masak apa? Ibu mau minta makanan yang kamu masak, Hanum nggak sempat masak karena dia harus ke salon perawatan biar cantik nggak kucel kayak kamu," jawab Bu Kartika.

"Tadi masak sop ayam, perkedel kentang sama sambal cumi, Bu. Mayra ambilkan dulu rantangnya," ujar Mayra sambil geleng-geleng kepala mendengar sindiran pedas dari sang ibu mertua.

'Hadeh selalu bilang mantu kucel, bukan istri idaman tapi kalau minta makan ujung-ujungnya kesini juga. Dasar ibu mertua suka aneh kelakuannya,' batin Mayra merasa gemas dengan kelakuan ibu mertuanya tersebut.

Dengan cekatan Mayra memasukkan sop ayam, perkedel kentang dan sambal cumi ke dalam rantang makanan. Sementara itu ibu mertuanya menunggu sambil duduk di meja makan sambil mengomentari keadaan rumah Mayra.

"Kamu itu May, jadi istri mbok ya yang bersihan, yang rajin. Ini meja sampai berdebu gini. Kamu contohlah Hanum, anak ibu itu selalu rajin beres-beres rumah makanya runah ibu selalu bersih kinclong nggak kaya rumahmu ini kayak kandang ayam," omel sang ibu mertua sambil tangannya tidak berhenti untuk mencolek di sembarang tempat untuk mengecek debu.

Mayra hanya diam tidak berusaha menyahuti perkataan dari sang ibu mertua. Dia sudah terbiasa mendengar omelan panjang dari sang ibu mertua. Kalau Mayra menyahutinya maka omelan ibu mertua akan semakin panjang dan semakin lama pula sang ibu mertua tidak segera pulang ke rumah.

"Ini Bu makanannya," ujar Mayra setelah dia selesai memasukkan semua makanan yang diminta sang ibu.

'Untung tadi aku sama kembar sudah ditraktir makan siang sepuasnya sama mama, jadi untuk jatah makan malam nanti masih aman,' batin Mayra.

"Denger May, kamu itu perempuan, kalau kamu tidak bisa menjaga rumah selalu rapi dan bersih, bisa-bisa Doni nggak betah di rumah," gerutu Bu Kartika pada memantunya.

"Baik Bu, nanti akan Mayra bereskan," jawab Mayra mengiyakan karena tidak mau memperpanjang masalah dengan sang ibu mertua.

Sepeninggal sang ibu mertua, Mayra memanggil kembar yang sedang asik main di luar rumah.

"Keynan, Keyra ayok masuk terus mandi langsung bobok siang ya," perintah Mayra pada si kembar.

Kembar yang sudah bisa mandi sendiri pun segera menjalankan perintah dari sang mama dengan teratur. Mayra pun memanfaatkan mandinya kembar dengan mengecek aplikasi m-banking di ponsel barunya. Bu Mayang melihat Mayra yang hanya mempunyai ponsel butut segera memerintahkan asistennya dengan segera membelikan ponsel baru kepada Mayra.

"May, ini kamu simpan dengan baik, kartu debit ini adalah kartu milikmu dulu yang kamu tinggal di rumah. Sekarang kamu bawa lagi karena kamu kan harus membeli beberapa baju kerja, lalu ini ponsel kamu pakai. Mama nggak tega kalau kamu memakai ponsel jadul kayak gitu. Tapi jangan sampai suamimu tahu ya?" pesan Bu Mayang pada putri bungsunya tersebut.

Mayra terkejut dengan nominal yang tertera di kartu debitnya. Selama lima tahun berumah tangga dengan Doni, dirinya memang tidak pernah lagi memegang uang dalam jumlah yang banyak. Doni selalu membatasi pengeluaran keluarga mereka. Namun Doni akan bersikap royal jika kepada adik dan ibunya.

'Ya Allah rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat uang sebanyak ini, terima kasih atas rejeki yang Engkau berikan hari ini,' batin Mayra. Dia segera menyimpan ponsel dan kartu debit tersebut dalam lipatan baju yang sudah tidak terpakai milik kembar. Karena dia tahu suaminya tidak akan menggeledah lemari milik kembar.

*****

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Putriliangmacan
cukup menarik dan penuh kegetiran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status