Share

Bab 16

Kami duduk di kursi masing-masing. Sarapan kali ini Umi yang memasak. Sebenarnya sempat kularang, tapi beliau kekeh ingin memasak. Katanya rindu membuat sarapan untuk Mas Adam.

"Kok rapi banget Ais, mau ke mana?" Umi menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Maaf Umi, sebenarnya Aisyah sudah bekerja di butik satu bulan ini. Bosan di rumah sendirian,Mi,"dustaku.

Sebenarnya alasan utama karena aku tak ingin terlalu bergantung dengan Mas Adam. Aku sendiri tak tahu sampai kapan aku bisa mengandalkan nafkah dari suamiku itu. Sedang rumah tangga ini belum jelas kemana arahnya.

"Kenapa tidak bekerja di perusahaan Adam saja,Nak?" tanya Abi heran.

"Aisyah tidak berbakat bekerja di perusahaan Mas Adam bisa, takutnya malah menyusahkan Mas Adam." Mas Adam terlihat tegang. Takut ya Mas, kalau aku keceplosan?

"O, ya sudah, yang terpenting kamu nyaman dan tidak kelelahan. Umi dan abi ingin segera menimang cucu." ucap Umi.

Uhuk... Uhuk...

Aku dan Mas Adam tersedak secara bersamaan. Tengg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
wanita paham agama g akan berbohong apalagi membohongi mertua
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Mn ada lu org ketiga lu jg punya pacar sblmnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status