Share

pengakuan Daniel

[Oke...]

Akhirnya ku balas pesan dari Daniel. Entah apa yang terjadi selanjutnya aku tak ambil pusing.

Jarum jam sudah menunjukkan angka dua belas. Sudah saatnya untuk makan siang. Segera ku sambar tas di atas meja. Berjalan perlahan meninggalkan ruang kerjaku.

"Aisyah...!" suara yang satu bulan ini bersamaku di kantor ini.

"Iya Bu, ada perlu dengan saya?"

"Bisa bicara sebentar?"

"Bisa Bu," aku berjalan memasuki ruang pemilik butik ini.

"Ada perlu apa Bu?" tanyaku sambil menjatuhkan bobot tepat di kursi yang berhadapan dengannya.

"Jangan panggil ibu, mbak saja."

"Tapi Bu, itu tidak sopan."

"Ini jam istirahat, aku bukan ibu kamu Aisyah.Kalau berdua panggil mbak saja. Mengerti Ais?"

"Iya Bu, eh mbak..."

Mulut ini terasa kelu, bingung mau panggil apa? Bu atau mbak. Susah juga membiasakan memanggil mbak, karena terbiasa memanggil Bu.

"Apa kamu ingin makan di luar bersama Daniel?" Ku naikkan sebelah alisku.

Bingung, kenapa Bu Bella bisa tahu kalau aku akan makan siang bersama Daniel.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Jgn pindah agama krn mau nikah sama muslim itu ndak baik
goodnovel comment avatar
Ivon
bagus ceritane
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status