Share

86. AMM! 86

Pada akhirnya bu Marni tersadar. Hanya kecewa yang ia peroleh dari putri kesayangannya.

Justru dalam kondisi sudah tidak muda lagi dan tenaga yang terbatas. Semua anak-anaknya pergi meninggalkan dia. Yang membuat dada semakin sakit adalah karena merasa salah satu dasi meret yang pergi itu adat karena kecewa oleh dirinya.

"Nek bagaimana dengan nasib kita," tangis pilu cucu sulungnya.

Bukannya menjawab justru Bu Marni ikut pula menangis seperti kedua cucunya.

Meski pergi meninggalkan rumah, kini hanyalah tersisa Guntur yang masih dekat dengannya. Bukannya tak tahu alamat akan anak dan menantunya untuk ia meminta perlindungan. Namun sudah terlanjur malu atas perbuatannya itu sendiri. Apa mungkin bu Marni akan menjilat kembali ludahnya, setelah dengan pongahnya ia dengan mulutnya sendiri yang menghebdat menantunya tersebut untuk pergi.

"Nek, kita cari om Guntur, ya?" celetuk Desi seolah memberikan jalan keluar bagi mereka.

"Iya, nek kita cari om Guntur atau kita pergi saja ke rumah tante
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status