Share

Aku Akan Diet

#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku

#part7

Aku masih termenung sendiri di kamarku. Masih ku pandangi kotak kecil berisikan sepaket perhiasan kado dari mas Dirga. Entahlah, aku enggan memakainya. Ya,  kuakui ini memang mewah dan ini kali pertama suamiku memberikan kado perhiasan bahkan sepaket. Tetap saja aku kecewa. Fikiranku kacau, memikirkan kejadian semalam gara-gara lingerie sialan juga memikirkan lipstik siapa yang ku temukan di tas mas Dirga sepekan yang lalu. Apa lagi respon mas  Dirga saat ku kenakan lingerie itu dan mengejek perutku yang bergelambir. Aku sudah melahirkan dua anaknya, wajar saja kalau perutku tak sesingset waktu gadis dulu. Seketika ku pegang perutku, ku cupit penuh kesal!!

Ku beranjak bangun. Ku langkahkan kakiku menuju kaca full body di pojokan kamarku. Aku berdiri, ku miringkan tubuhku ke kanan dan ke kiri. Dasar perut gelambir, gerutuku!! Benar saja udah kaya hamil tiga bulan, batinku kesal. Aku harus diet. Ya, ku putuskan untuk diet!!

***

Hari mulai terik. Aku sudah berada di depan toko kecantikan. Di toko ini menjual beragam alat-alat make up, skin care, dan obat- obat diet. True Beauty... ku baca dalam hati nama toko tersebut. 

Jujur saja ini kali pertama aku masuk toko kecantikan. Memang aku bukan tipe wanita yang hobi make up. Hari - hariku cukup dengan bedak tabur dan sedikit olesan lipstik tipis di bibirku. 

Memang benar ini syurga bagi kaum hawa.Mataku pun terpana pada deretan make up dari berbagai jenis dan merk. Ratusan parfum dan ratusan skin care terpajang rapi. Mataku mulai berkelana mencari obat diet yang tadi pagi aku searching di geogle. Tak selang lama akhirnya aku temukan obat diet itu tak jauh dari tubuhku berdiri. Aku antusias sekali, sudah tak sabar untuk meminumnya.

Tiba - tiba ku dengar suara yang tak asing di telingaku. Ku putar tubuhku. Benar..itu suara Ranti. Segera aku menghampirinya.

"Hai...Ranti..." Teriakku, sambil menepuk bahunya.

"Ehh...mbak Sekar. Lagi belanja mbak?" Sahut Ranti

"Iya lagi nyari sesuatu..kamu sendiri lagi belanja apa Ranti?" Tanyaku sekedar basa - basi.

"Lagi nyari obat diet mbak...obat dietku habis." Sahutnya.

"Aku juga lagi nyari obat diet Ran, kira - kira obat diet yang ini bagus nggak ya?" Sambil ku tunjukkan obat diet yang ku pilih tadi.

"Oh itu bagus mbak. Aku juga pakai obat diet itu. Dua minggu kemaren aku turun tiga kilo gram mbak, makanya ini aku mau beli lagi. Liat nih mbak perut gelambirku berkurang loh.." Jawab Ranti sambil menunjukkan perutnya penuh antusias.

Memang benar penampilan Ranti sudah berubah. Dia kini lebih modis, fresh, wangi, rambut yang dulu hanya di gulung dan di jepit kini terurai indah. Ranti memang telah berubah glow up.

"Ran...kamu berubah cantik banget loh." Pujiku padanya.

"Ahh....masa sih mbak? makasih loh pujiannya.." Jawabnya sambil tersipu malu.

"Swear deh..tadi aja aku pangling, aku kira model.." Candaku menggodanya.

"Aku putuskan berubah mbak, semua yang aku lakuin ini demi merebut hati suamiku lagi...udah bukan rahasia lagi kalau suamiku udah kecantol cewek cantik di luar. Aku putuskan diet, aku rubah penampilanku, semua demi suamiku mbak..." Jawab Ranti dengan suara sedikit sedih.

"Terus gimana Ran, suamimu masih selingkuh?" Ku beranikan diri untuk bertanya padanya.

"Entahlah mbak...namanya juga laki- laki mulutnya semanis madu. Sekarang suamiku pulang ke rumah terus mbak, tapi ya aku gak bisa jamin 100% dia udah berubah..." Sahut Ranti sambil mengerutkan alisnya.

"Ya..mudah- mudahan semua kembali baik - baik saja ya Ran, aku hanya bisa bantu doa." Sahutku.

"Makasih ya mbak doanya...aku juga doain semoga mbak Sekar ama mas Dirga rukun selalu, bahagia selalu.." Sahut Ranti.

"Amiin...." Ku Amin kan doa Ranti, semoga benar - benar di ijabah.

***

Hari sudah mulai gelap. Mas Dirga belum pulang dari kantor. Seperti biasa dia lembur lagi. Ku berjalan menuju ruang tengah, dimana anak - anak sedang asyik  menonton TV. Ku lihat mereka sedang tertawa, bercanda sungguh pemandangan yang bahagia. Bibirku pun seketika tersenyum melihat pemandangan indah itu, tapi kenapa dengan waktu yang bersamaan hatiku terasa sakit. Aku tak kuasa membayangkan jika anak - anakku mengetahui kejanggalan - kejanggalan kelakuan bapaknya di luar sana. 

Aku tak mau merusak kebahagiaan anakku. Demi anak - anakku, aku harus berubah. Aku harus bisa merebut kembali hati suamiku. Dia milikku, milik anak - anakku, bukan milik yang lain. Aku tak mau berbagi dengan yang lain!! 

Bergegas aku berjalan ke kamar. Ku ambil botol obat diet itu. Aku akan diet. Ku ambil segelas air putih dan akhirnya aku meminumnya. Ini pengalaman pertama aku meminum obat diet. Semangat!!! Sambil ku kepalkan tanganku, Aku menyemangati diriku sendiri!!

***

Entah apa yang merasuki ku hingga malam ini aku beranikan diri menyusul ke kantor mas Dirga. Rasanya hatiku campur aduk. Aku takut jika nanti aku menemukan mas Dirga dengan wanita lain sedang bercumbu di kantornya, aku juga takut jika nanti akhirnya kita berantem hebat karena aku nekad ke kantor mas Dirga. Tapi rasa penasaranku sungguh sudah tak bisa ku bendung lagi. Sudah ku temui kejanggalan - kejanggalan bahwa suamiku pasti punya wanita idaman lain. Dan wanita itu siapa?? Itu yang menjadi tanda tanya besar di benakku!! Hingga akhirnya ku bulatkan nyaliku untuk pergi ke kantornya malam ini!!

Suasana kantor sudah sangat sepi. Ku lanjutkan  berjalan menyusuri koridor menuju ruang kerja mas Dirga. Langkahku seketika berhenti tepat di depan pintu kantor mas Dirga. 

Jantungku mulai berdebar kencang, lidahku pun berubah kelu. Terdengar samar - samar percakapan mereka. Ku tempelkan kupingku pada pintu itu untuk mendengarkan lebih jelas percakapan mereka.

"Sayang...aku masih kangen...jangan pulang dulu ya..." Suara seorang wanita mendayu manja.

"Tapi aku harus pulang sayang...besok kan kita bisa bareng lagi, besok kita bercinta lebih indah dari hari ini.." Jawab mas Dirga sambil tertawa manja.

"Ngapain pulang kamu nginep aja di rumahku ya sayang. Katanya kamu udah bosen ama istrimu yang culun itu.." Sahut si pelakor itu.Sungguh membuat hatiku panas seketika, wajahku pun memerah menahan amarah.

" Iya sayang emang cuma kamu yang ngangennin, kamu cantik, sexy, bisa bikin aku puas, jauhlah ama si culun yang di rumah.." Sahut suamiku dan terdengar mereka tertawa terkekeh bersama.

Sungguh aku sudah nggak kuat lagi menahan amarah. Darahku sudah mendidih!! Seketika ku dobrak pintu kantor itu. Aku berteriak berlari menuju mereka!!

" Dasar pelakor!! br*ngsek!! Wanita jal*ng!!.." Ku berteriak dengan nada penuh amarah.

"Kamu juga mas, suami brengs*k!!" Ku maki suamiku sambil ku lempar tumpukan buku - buku di depan mejanya. Tepat mengenai muka mas Dirga. Aku banting laptopnya!! Aku pun mengamuk membabi - buta!!

Aku tak berhenti di adegan itu saja. Ku hampiri pelakor itu. Aku jambak rambutnya!! Aku cakar mukanya!! Aku guyur secangkir kopi yang masih panas di mukanya. Aku histeris!! Aku mengamuk membabi - buta!! Aku menangis dan berteriak seperti orang gila!!

"Buk...Buk..bangun...bangun..". Terdengar samar - samar suara suamiku.

Seketika ku buka kedua mataku. Aku hanya bermimpi!! Sial ternyata mimpi!!

"Heii...bangun sayang, kamu mimpi apa buk kok teriak - teriak gitu " Mas Dirga menguncang tubuhku, masih berusaha menyuruhku untuk bangun.

"Ibu mimpi buruk Pak.." Jawabku singkat.

"Makanya tidur itu berdoa dulu, terus kenapa tidur di sofa enggak di kamar?" Tanya suamiku.

"Ibu ketiduran pak.."Jawabku masih singkat. Aku masih menata kesadaranku dari mimpi buruk itu.

Mas Dirga sudah berjalan menuju kamar. Aku pun mulai membuntutinnya. Seperti biasa sepulang kerja dia membersihkan tubuhnya entah mandi atau sekedar berseka. 

Selagi menunggu suamiku di kamar mandi, aku masih memikirkan mimpi buruk tadi. Lagi lagi aku mimpi aneh, dan ini mimpi buruk yang paling menyakitkan. Bahkan rasanya seperti nyata, dadaku pun masih terasa nyeri membayangkan kejadian dalam mimpi itu. Bagaimana jika mimpi itu jadi kenyataan?? Apa ini pertanda aku harus menyelidiki suamiku lebih lanjut? Bagaimana jika memang benar dan kejadian mimpi itu berubah jadi kejadian nyata??? Aku tak sanggup!! 

Tiba - Tiba terlintas percakapan siang tadi bersama Ranti di toko make up. Apa aku harus melakukan apa yang Ranti lakukan? Berubah penampilan dari ujung kuku sampai ujung rambut?? Ya, aku akan diet, aku harus berubah demi mencuri hati suamiku lagi!!

Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Mas Dirga melangkah menghampiriku.Dia tersenyum menatapku. Aku membalas senyumnya. Aku akan diet mas, aku akan berubah, batinku...!! 

Bersambung...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status