Share

Bab 6: Dokter Ussy Ingin Pakai Jasanya!

Mami Ela kaget sekali, di depannya sudah berdiri Tante Erna dengan 3 centengnya.

“Halooo tante, ih makin cakep ajah setelah jadi ibu pejabat, tumben nih berkunjung ke tempat saya.” Mami Ela tergopoh dan langsung berbasa-basi menyambut tamunya yang terlihat angkuh ini.

“Ahhh hentikan basa-basi kamu, di mana Langga, sudah 2 minggu lebih dia tak bisa ku kontak!” Tante Erna menolak duduk saat di persilahkan.

“Langga sengaja ku minta istirahat Tante…emm...pasti paham kan kenapa dia ku minta istirahat dulu.” Sindir Mami Ela halus.

Wajah Tante Erna langsung berubah. “Di mana dia kini…aku…mau mengajaknya berobat, biar cepat sembuh!” suara Tante Erna agak melembut, bahkan kini duduk di kursi yang tadi di tolaknya.

“Tante…ku mohon kali ini tolong jangan dulu ganggu anak buah saya, dia agak shock.”

“Berani kamu merintangi aku heehh!”

“Maaf Tante…tapi saya juga harus melindungi anak buahku, kalau terjadi apa-apa…aku harus bertanggung jawab. Aku tak ingin nasib tragis Astrid juga menimpa pada Langga.” Berubahlah wajah Tante Erna mendengar kalimat Mami Ela barusan.

“Hmm…baiklah….” Tante Erna langsung bangkit dari kursinya dan berbalik dengan langkah gemulai, tapi tak merubah gayanya yang tetap angkuh.

“Tante…tante, tunggu!” Mami Ela buru-buru mengejar.

“Apa lagi?” Tante Erna langsung berbalik.

Mami Ela berbisik, karena tak enak hati melihat 3 centeng Tante Erna yang selalu menatapnya curiga.

“Hmm begitu yaa…oke, sore nanti suruh ke hotel aku, tau kan hotelnya?”

“Siappp…buat Tante aku selalu kasih yang terbaik, pokoknya yang ini tak bakal kecewakan Tante deh...emm…seperti biasa Tan, cash! Jangan pake transfer, demi keamanan kita bersama!”

Dengan dagu terangkat Tante Erna memberi kode pada centengnya, seorang centeng yang memegang tas langsung mendekat, Tante Erna mengambil dua gepuk dari tas itu dan menyerahkan ke Mami Ela.

“Ingat yaa…kalau anak buahmu ini tak bisa memuaskan aku seperti Langga, jangan salahkan aku kalau dia bernasib seperti si tampan itu, aku cari kenikmatan dan kepuasan, bukan buat test drive!” dengus Tante Erna.

Tante Erna lalu keluar dari kantor Ela Enterprise ini. Dan langsung masuk ke mobil mewahnya yang sudah stanby sejak tadi di lobby kantor.     

“Gila…benar-benar wanita sadis…moga saja Joy bisa memuaskan wanita hyper ini.” Batin Mami Ela, lalu menelpon Joy, salah seorang anak buahnya, seorang model tampan dan memiliki tubuh kokoh berotot dan baru 1 bulanan ini bergabung dengan agen miliknya.

Di manakah Langgga..?

Setelah menemui Mami Ela, Langga di beri cuti untuk beristirahat, Mami Ela lah yang menyarankan agar gigolo kesayangannya ini tidak trauma berlebihan.

Dia memberi izin cuti pada Langga selama 1 bulan. Tapi Mami Ela bukan wanita bodoh, selama cuti tetap ada hitungannya.

Langga datang lagi berobat ke klinik sebelumnya, dokter Ussy kembali memeriksa luka-luka pemuda ini.

“Dok…saya mau..?” Langga berhenti sejenak, dia agak ragu melanjutkan ucapannya.

“Ngomong saja…aku dokter, semua rahasia pasien pasti aman!” dokter Ussy tersenyum.

 “Aku agak sakit saat kencing!” Langga akhirnya ngomong apa adanya. Dokter Ussy tidak kaget, biasa saja. Baginya dunia pemuda tampan ini pasti tak jauh dari penyakit beginian.

“Apakah selama ini kamu pakai pengaman saat melayani klien-klien kamu itu?”

“Iya…tapi orang yang menyiksaku ini tidak mau…!”

“Baiklah, kamu kencing dulu di botol kecil, kami akan periksa kencing kamu, sebelumnya apakah kamu ada keluar nanah saat kencing?” dokter Ussy menatap tajam wajah Langga.

“Tidak…hanya sakit saja saat kencing!”

Setelah kencing dan botol kecil itu di serahkan ke seorang perawat, Langga pun di persilahkan menunggu selama 2 jam.

“Kamu aman, tidak ada penyakit kelamin.” Dokter Ussy membacakan lab kencingnya, kliniknya ini memang komplet.

“Kamu berbaring lagi, aku akan periksa lagi tubuh kamu.” Dokter Ussy kembali memeriksa Langga lebih teliti, dia lalu memasang sarung tangannya dan meminta Langga melepaskan celananya.

Dokter Ussy juga manusia biasa, kaget saat melihat benda Langga yang masih tidur, tapi sudah menunjukan kalau benda ini memang istimewa. Dan ini ukurannya memang di atas rata-rata.

“Maaf…!” dokter Ussy memeriksa dan memencet benda itu, jantungnya berdebar juga, apalagi secara perlahan benda ini mulai bereaksi.

“Sudah, silahkan pasang celana lagi!” agak gugup juga dokter Ussy. Saat duduk kembali ke ruang praktek dokter ini, Langga kaget saat menatap foto ukuran 10R yang terletak di dinding ruangan kerja dokter ini.

Foto dokter Ussy dengan seorang pria…pria itu sangat mirip dirinya.

“Kenapa, kamu kaget yaa melihat foto itu dan kenapa mirip denganmu?” seakan tahu apa yang dipikirkan Langga, dokter Ussy langsung nembak Langga.

“Iya…sangat mirip!” mata Langga masih lekat menatap foto ini.

“Dia sudah meninggal dunia 3 tahun yang lalu, kecelakaan saat ikut balapan di sirkuit!”

“Maaf…turut berduka cita!” kembali Langga terhenyak kaget.

“That’s oke…sudah takdir, oh ya…untuk sementara kamu minum obat dulu, kalau dalam 5 hari tak ada perubahan, kamu aku rekomendasikan ke dokter penyakit dalam!”

Langga pun menerima resep.

“Langga…apakah kamu bernaung dengan agen model Mami Ela?” Kagetlah Langga mendengar pertanyaan dokter Ussy, dia bertahan lagi di kursi ini tak jadi bangkit.

“Iya dok…apakah anda kenal dengan Mami Ela?” kembali mata Langga membulat, dokter Ussy langsung mengganggukan kepala.

“Setelah lulus kuliah, aku akan mundur dari agen Mami Ela, aku ingin pulang ke desaku, jadi guru di sana!” Langga pun dengan apa adanya bercerita kalau dia seorang mahasiswa, di program study Pendidikan dan Keguruan.

Kaget juga dokter Ussy, Langga ternyata seorang mahasiswa jurusan pendidikan dan punya cita-cita mulia.

“Langga…kamu jangan kaget, aku pernah ingin memakai jasa kamu dan mengontak Mami Ela!”

Hampir terlonjak Langga, jadi dokter ini yang pernah di katakan Mami Ela ingin membokingnya, tapi gagal karena Langga babak bundas setelah di paksa melayani Tante Erna.

“Upsss…kamu jangan salah duga, aku ingin memakai jasa kamu bukan untuk kencan denganku...!”

Langga tersenyum, aneh sendiri, memboking tapi bukan untuk memakai jasanya, ini hal yang baru baginya.

“Lalu…buat apa dokter mau booking aku?”

Dokter Ussy melepas kacamatanya, hingga kecantikan dokter ini makin terlihat jelas. “Buat hadiah ultah anakku…namanya Celica, usianya 3 tahun, sejak lahir hingga kini dia belum pernah bertemu mendiang papanya.”

“Hmm…lalu?”

“Aku memang salah, mengatakan suamiku kerja di luar negeri, tujuanku dulu agar dia tidak banyak tanya. Namun justru makin besar dia makin pintar dan dia makin merajuk meminta agar papanya di telpon agar pulang.”

“Sebentar aku kurang paham, terus aku harus menyamar sebagai papanya gitu?”

“Iya, minggu depan Celica ultah yang ke 3 tahun, maukah kamu datang ke pesta ultahnya dan…berlakon jadi papanya? Soal bayaran…aku akan membayar sesuai dengan tarif yang Mami Ela patok!”

Langga tertawa kecil. “Baiklah aku akan datang, ini nomor hapeku chat saja alamat kamu dok! Khusus untuk Celica, aku tidak akan minta bayaran…setidaknya walaupun pekerjaanku kotor, aku juga bisa berbuat baik pada seorang gadis kecil!”   

Dokter Ussy tertawa kecil, hingga giginya yang rata terlihat jelas. “Thanks yaa…nanti kamu kuhubungi!”

Langga tak sadar, niatnya hanya menolong, tapi inilah awal hubungan mereka …!

*****

BERSAMBUNG

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status