Share

Kabar Buruk

Kampus sama sekali tidak seperti biasanya di mata Sena. Orang-orang yang seharusnya berjalan dengan santai hari ini berlarian. Atau bergerombol sambil membisikan sesuatu.

“Ada apa, ya?” tanya Sena bergumam pelan.

Adit yang mendengar pertanyaan Sena sama sekali tidak menjawab. Sebagai gantinya ia bersiul-siul kecil sepanjang jalan.

“Kamu tidak usah mengantarku sampai ke kelas,” larang Sena. Akan tetapi, mereka hanya berjarak beberapa ratus meter lagi saja.

Sena mengucapkan terima kasih pada Adit yang bahkan tak menanggapi sama sekali ucapan tersebut. Ia merasa pemuda tersebut tengah senang untuk alasan yang tidak bisa dimengertinya. Ia pandangi punggung Adit yang menjauh dan kemudian menghilang karena berbelok.

Hampir saja Sena menabrak Uno saat berbalik. Ia tersenyum menyapa dengan ramah. Seperti biasa Uno tergagap membalas.

“Se-na?” Uno memanggil kembali setelah Sena berjalan meninggalkannya di pintu kelas dan menuju kursinya sendiri.

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status