Share

Pertemuan Tak Terduga

Tiba-tiba ponsel Handi bergetar. Tanpa nada dering. Tampak sebuah nama tertera di layarnya. Asih. Laki-laki itu mengambil gawainya, lalu berdiri.

"Permisi, saya angkat telepon dulu," ucapnya sambil melirikku sekilas. Kami bertiga mengangguk bersamaan.

Handi berjalan beberapa langkah menjauhi meja, tapi suaranya saat menjawab telepon masih bisa kudengar.

"Ya, aku tahu," jawabnya pada seseorang di ujung telepon.

Beberapa saat lamanya ia diam. Mungkin sedang mendengarkan suara lawan bicaranya. Aku melirik sosok Handi dari belakang, diiringi tatapan Windi dan Hani. Perhatian kami dialihkan oleh seorang pelayan yang mengantar pesanan Handi.

"Kalau gitu, aku nggak mau lanjutin. Kamu udah keterlaluan. Silakan lakukan semuanya sendiri!"

Handi menyudahi percakapan itu. Diam sejenak, lalu mengantongi ponselnya. Saat ia berbalik menuju meja, aku pura-pura kembali sibuk dengan makanan di piring. Demikian pula Windi dan Hani.

"Wah, ternyata pesananku udah siap. Selamat makan," ujar Handi sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status