Home / Romansa / Aku Tidak Bisa Membencimu / CHAPTER 3 : SIAPA WANITA ITU?

Share

CHAPTER 3 : SIAPA WANITA ITU?

Author: Nay
last update Last Updated: 2025-07-07 22:17:17

Reiga Calister duduk dalam diam. Wajahnya menegang, tatapannya kosong menatap lurus ke depan. Ia menolak perjalanan bulan madu ini sejak awal, tapi tekanan dari Mama Naya membuatnya tak punya pilihan. Ia tahu benar harapan di balik hadiah kelas bisnis super.

Sejak tadi Reiga hanya menunduk menatap ponselnya, raut wajahnya terlihat cemas.

“Reiga, kamu baik-baik saja?” tanyanya hati-hati.

“...Hm.” Jawaban singkat itu bahkan tanpa menoleh.Hati Fhi mencubit pelan. Ia menghela napas, lalu menenangkan dirinya sendiri. Daripada tenggelam dalam sepi yang mencekik, ia berusaha menikmati hidangan mewah di hadapannya.

“Wah, ini enak sekali,” gumamnya pelan sambil tersenyum, meski tahu senyum itu hanya untuk dirinya sendiri. Makanan memang selalu menjadi pelipur lara terbaik baginya.

Setelah mendarat di pulau tropis yang romantis, Reiga langsung memesan taksi menuju hotel. Tanpa basa-basi ia duduk di kursi depan, meninggalkan Fhi sendiri di kursi belakang.

Sopir hanya melirik sekilas lewat kaca spion, lalu kembali fokus menyetir dalam diam.

Tiba di hotel, resepsionis menyambut mereka dengan hangat. “Selamat datang, Tuan dan Nyonya Calister. Semoga bulan madu Anda menyenangkan.”

Fhi tersenyum tipis. Setidaknya sambutan orang lain masih terasa manusiawi. Namun hatinya kembali merosot ketika melihat kamar yang dipesan Reiga satu kamar, tapi dengan dua tempat tidur terpisah.

“Dua kasur?” bisiknya nyaris tak terdengar. Reiga hanya menaruh ponsel di meja, lalu menjatuhkan tubuhnya ke salah satu ranjang. Tak ada penjelasan. Tak ada kata.

“Aku mandi dulu, ya.” Tak ada jawaban, hanya layar ponsel yang kembali memantulkan cahaya di wajah Reiga.

Pagi menyapa dengan sinar matahari yang menari di balik tirai. Fhi membuka matanya dan melihat Reiga masih terlelap di tempat tidurnya. Ia bangkit dan bersiap untuk pergi ke pantai seperti yang direncanakan.

Tapi sebelum pergi, ia menyentuh bahu Reiga lembut. “Reiga, aku mau ke pantai, ayo ikut?”

Reiga membuka mata setengah dan berkata datar, “Diam. Pergi saja sendiri.”

Fhi menahan napas, dadanya seperti diremas. Namun ia mengangguk pelan dan melangkah pergi. Tak ada gunanya memaksa seseorang yang jelas-jelas tak ingin bersamanya.

Langkahnya membawanya menuju pantai. Pantai itu indah. Laut membiru, ombak mengusap pasir dengan ritme yang tenang. Fhi duduk di bawah payung pantai, mengenakan topi lebar dan kacamata hitam.

Tiba-tiba, seseorang menghampiri. “Hai, aku Charles. Kau sendirian?” tanya pria bule dengan senyum ramah.

Fhi mengangkat jari tangannya, memperlihatkan cincin di jari manisnya. “Ah, sayang sekali.

Seorang wanita cantik seperti kamu ternyata sudah bersuami.” Charles tertawa.

Fhi hanya tersenyum samar. “Tapi kenapa kau sendiri?”

“Entahlah,” jawab Fhi lirih.

Charles tampak peka. Ia tak bertanya lebih jauh, hanya duduk dan mulai berbagi cerita lucu.

Fhi tertawa untuk pertama kalinya sejak ia tiba di tempat ini.

Hari berlalu tanpa terasa. Menjelang sore, Charles menyerahkan kartu namanya. “Kalau kamu ingin tertawa lagi, hubungi saja. Aku akan meluncur.”

Fhi tertawa kecil, membalas dengan memberikan kartu namanya juga, lalu mereka berpisah. Saat kembali ke hotel, ia merasa sedikit lebih ringan.

Langkah Fhilia terhenti di depan hotel, Reiga memeluk seorang wanita berparas menawan.

Senyum lembut yang tak pernah ia lihat ditujukan padanya, kini terpatri di wajah pria itu.

Hatinya bergetar hebat, “Siapa wanita itu dan kenapa pelukan itu terasa begitu penuh arti?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku Tidak Bisa Membencimu   CHAPTER 8 : JEJAK YANG TAK PERNAH HILANG

    Pagi itu, Fhilia menatap pantulan wajahnya di cermin. Makeup tipis menutupi lelah di wajahnya, tapi tidak mampu meredam keruwetan dalam pikirannya, yang terus berputar dengan memikirkan sifat dingin Reiga. Ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Bi Inah muncul dengan senyum hangat, membawa segelas susu hangat. “Nona, jangan berangkat kerja dengan perut kosong. Minumlah dulu.” Fhilia tersenyum kecil. “Terima kasih, Bi. Rasanya seperti punya ibu lain di rumah asing ini.” Bi Inah menepuk bahunya lembut. “Kalau begitu, anggap saja saya memang ibumu. Dan ibu selalu ingin anaknya kuat.” Hati Fhilia menghangat, tapi sekaligus pedih. Ia butuh pelukan seperti itu, sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan dari Reiga. ... Kantor terasa sedikit berbeda pagi ini. Beberapa karyawan masih membicarakan bos baru yang penuh wibawa, sementara Fhilia sibuk menata berkas di meja kerjanya. “Selamat pagi, Fhi.” Suara itu kembali membuatnya terhenti. Louis berdiri di depan pintu dengan senyum kh

  • Aku Tidak Bisa Membencimu   CHAPTER 7 : PERTEMUAN YANG MENGGUNCANG

    “Louis.” Nama itu lolos begitu saja dari bibir Fhi, seolah waktu berhenti sesaat. Pria di hadapannya tersenyum tipis, tatapannya hangat seperti dulu. “Halo, Fhilia. Aku bos barumu mulai hari ini.” Jantung Fhi berdebar kencang. Dunia benar-benar berputar aneh, mempertemukannya kembali dengan seseorang di masa lalu nya yang tak pernah ia ceritakan pada siapa pun. Sepersekian detik kemudian, bibir Fhi melengkung, menyembunyikan keterkejutannya dengan senyum hangatnya, ia mengulurkan tangan. “Lama tidak berjumpa, Tuan Louis.” Louis menyambut uluran tangan itu dengan hangat. “Lama tidak berjumpa, Fhilia.” Suaranya sama seperti dulu tenang, penuh keakraban yang menenangkan. … Jam dinding berdetak. Hari bergulir pelan, namun ruang kerja mereka penuh dengan kesibukan. “Jadi sekarang kau sekretarisku,” ujar Louis di sela-sela menandatangani berkas. “Tentu saja. Karena bosku sebelumnya, Pak Andrew, sudah kamu gantikan,” jawab Fhi sambil menahan nada suaranya tetap profesional.

  • Aku Tidak Bisa Membencimu   CHAPTER 6 : WAJAH YANG TAK TERDUGA

    Fhi terbangun dengan tubuh yang seakan diremukkan. Setiap sendi berdenyut, setiap helaan napas terasa berat. Samar-samar, telinganya menangkap suara lembut seorang wanita. “Nona… nona, apakah sudah bangun?” suara itu bergetar, penuh kekhawatiran. Kelopak matanya bergerak, menyesuaikan cahaya redup dari lampu meja di kamar. Perlahan, pandangannya menangkap sosok wanita paruh baya yang duduk di sisi ranjangnya. Wajah penuh garis halus, mata teduh namun resah. “Siapa… Anda?” suara Fhi lemah, hampir tak terdengar. Wanita itu tersenyum tipis, menyembunyikan kegugupannya. “Saya Bi Inah, asisten baru di rumah ini, nona.” Fhi mencoba mengangkat tubuhnya, tapi rasa sakit langsung menyerang. Bi Inah cepat-cepat menopangnya. “Jangan dipaksakan. Nona perlu istirahat. Perlu saya panggilkan dokter, atau keluarga nona? Siapa yang bisa saya hubungi?” pertanyaan demi pertanyaan meluncur begitu cepat, nyaris seperti rentetan peluru. Fhi menggeleng pelan. “Tidak… tidak usah, Bi. Saya hanya

  • Aku Tidak Bisa Membencimu   CHAPTER 5 : KEKEJAMAN REIGA

    Rumah itu tak lagi terasa seperti rumah. Bagi Fhilia, setiap dinding kini menjelma penjara, setiap jendela hanya menghadirkan bayangan luka. Sejak pengakuan pahit itu, Reiga tidak ragu mengajak wanita itu tinggal bersama. Mereka menempati kamar utama, berbagi ruang dan rahasia, sementara Fhi terasing di kamar sebelah sendiri, terjaga tiap malam oleh tawa lembut dari seberang dinding. Di meja makan, usaha Fhi menata piring dan menyajikan masakan selalu kandas. “Reiga, aku sudah masak setidaknya coba sedikit,” ucapnya suatu malam, suaranya pelan penuh harap. Pria itu bahkan tidak menoleh. “Aku sudah makan di luar,” dan piring yang ia siapkan tetap utuh, dingin, tak tersentuh. Setiap rutinitas yang Fhi jalani menyapu, menyiram tanaman, menata buku tak lebih dari upaya sia-sia untuk merawat hatinya yang retak. Komentar dingin Reiga dan jarak yang disengaja membuat kesabarannya tergerus. Perlahan, bara kecil berubah menjadi api yang sulit dikendalikan. Suatu sore, langkah mere

  • Aku Tidak Bisa Membencimu   CHAPTER 4 : WANITA YANG DICINTAI REIGA

    Fhilia berdiri kaku di ruang tamu, tubuhnya bergetar seperti daun diterpa angin. Matanya membeku pada pemandangan di depannya. Reiga, suaminya, berdiri begitu dekat dengan seorang wanita asing yang kecantikannya nyaris tak masuk akal. Gaun sederhana yang ia kenakan justru menonjolkan keanggunannya, rambut hitam panjangnya jatuh sempurna, dan matanya berkilat seperti menyimpan sesuatu yang hanya bisa dibaca Reiga. “Dia wanita yang aku cintai,” suara Reiga terdengar dingin, jelas, menusuk telinga Fhilia hingga membuat lututnya nyaris lemas. Wanita itu terkejut, matanya melebar, menatap Reiga dengan ekspresi campuran antara terkejut dan ngeri. Ia tak menyangka pria itu akan mengucapkan kalimat setegas itu di hadapan seorang istri yang sah. Fhilia mengepalkan tangan hingga jemarinya memutih. Ia mencoba keras menahan air mata agar tidak jatuh.“Kau tidak pernah bilang kalau sudah memiliki wanita yang kau cintai,” ucapnya lirih, suaranya bergetar, nyaris pecah. Reiga menatapnya d

  • Aku Tidak Bisa Membencimu   CHAPTER 3 : SIAPA WANITA ITU?

    Reiga Calister duduk dalam diam. Wajahnya menegang, tatapannya kosong menatap lurus ke depan. Ia menolak perjalanan bulan madu ini sejak awal, tapi tekanan dari Mama Naya membuatnya tak punya pilihan. Ia tahu benar harapan di balik hadiah kelas bisnis super. Sejak tadi Reiga hanya menunduk menatap ponselnya, raut wajahnya terlihat cemas. “Reiga, kamu baik-baik saja?” tanyanya hati-hati. “...Hm.” Jawaban singkat itu bahkan tanpa menoleh.Hati Fhi mencubit pelan. Ia menghela napas, lalu menenangkan dirinya sendiri. Daripada tenggelam dalam sepi yang mencekik, ia berusaha menikmati hidangan mewah di hadapannya. “Wah, ini enak sekali,” gumamnya pelan sambil tersenyum, meski tahu senyum itu hanya untuk dirinya sendiri. Makanan memang selalu menjadi pelipur lara terbaik baginya. Setelah mendarat di pulau tropis yang romantis, Reiga langsung memesan taksi menuju hotel. Tanpa basa-basi ia duduk di kursi depan, meninggalkan Fhi sendiri di kursi belakang. Sopir hanya melirik sekila

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status