Share

Sesion 2 bab.8

“Ya sudah, Aisyah permisi. Jangan lupa sarapannya di makan dulu, jaga kesehatannya.”

Muncul rasa sakit ketika suami mendiamkan diriku. Bagaimanapun juga aku adalah manusia bukan robot ataupun boneka yang bisa di mainkan seenak hati. Baru mendengar aku bersama Randi saja Mas Zul Semarah itu kepadaku. Lantas apa ia tak menyadari bagaimana sakitnya hatiku ketika ia membawa Arini ke rumah?

“Aisyah, siapa yang memintamu ke luar dari ruangan ini?”

“Aku di sini bagai bacaan iqlab Mas, ada namun tak di anggap,” ucapku dan kembali melanjutkan langkahku.

Belum sampai langkah ini melewati pintu, Kini Mas Zul meraih tangan dan mengelus punggung tanganku dengan lembut.

“Aisyah, tidakkah kamu merasakan cemburuku? Kenapa kamu berubah dingin kepadaku, apakah perasaanmu untukku tiba-tiba menghilang setelah bertemu lelaki itu?”

Aku memicingkan mataku sambil tertawa sengit.

“Cintaku tak selemah dirimu, Mas. Aku tak kan mampu berpaling begitu saja sepertimu.”

“Aisyah, aku ingin bicara banyak kepadamu.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status