Share

Tersipu malu

"Sepupu gue ganteng banget, ya ampun!" pekik Vika saat ia tiba di rumah orang tua Adim. Jam enam pagi, semua keluarga berkumpul untuk berangkat bersama-sama menuju ke rumah calon pengantin wanita. Adim menatap dengan dingin ke arah Vika yang memukul lengan kekar pria itu. 

"Lo nggak undang Nando, kan?" lirik Adim sinis sambil memakai jas pengantin warna abu-abu tua. Vika tertawa sambil menyematkan kain warna putih yang diselipkan pada saku jas bagian dada sebelah kiri. 

"Cemburu amat, bos... ya nggak lah, ya kali, Dim," ucap Vika seraya tersenyum. "Selamat ya, gue nyangka kalian berjodoh, tau gitu, dari dulu aja gue comblangin kalian. Dena nggak perlu lewatin fase menyakitkan sama Tara, dan lo nggak perlu rasain nikah cuma empat bulan karena lo super sibuk. Kali ini, please jangan kayak gitu, Dim,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status