Tante, Berhentilah Mengejarku

Tante, Berhentilah Mengejarku

last updateLast Updated : 2025-12-04
By:  doni reveltonOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
11views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Andre pikir tidak akan ada hal aneh saat tantenya tinggal di rumahnya untuk sementara waktu. Namun, dia tidak menyangka jika tantenya yang katanya seorang janda itu malah memberi pengalaman menarik lain untuknya. Itu membuat Andre semakin yakin dengan kata temannya bahwa janda memang lebih menggoda.

View More

Chapter 1

Bab 1

“Andre, besok pagi Ibu mau pergi keluar negeri selama beberapa bulan karena ada pekerjaan,” ujar Lina, ibu Andre dengan lembut.

Bukannya fokus pada sang ibu, pandangan Andre justru terpaku pada sosok wanita seksi yang berdiri di belakang ibunya. Andre yang masih berada di dalam kamarnya langsung berjalan ke arah pintu, di mana ibunya berdiri.

“Jadi, selama Ibu pergi, Tante Mila akan tinggal di sini untuk jaga kamu, biar kamu gak kesepian juga,” lanjut Lina sambil mengusap lengan Mila. “Kamu masih ingat kan sama Tante Mila? Sepupu Ibu yang dulu tinggal di kota sebelah itu.”

Andre mengangguk pelan. Tentu saja dia masih ingat jelas! Satu-satunya sepupu jauh ibunya yang memiliki badan montok dan aduhai. Meskipun usianya sudah menginjak 30 tahun, 9 tahun di atas Andre, tapi kulitnya masih terlihat mulus kencang. Bahkan, dadanya yang padat itu masih terlihat kenyal dan sangat lembut untuk wanita seusianya.

Andre menelan ludah dengan susah, lalu menatap ibunya. “Bu, tapi aku sudah besar, Bu. Aku bisa sendiri kok.”

“Iya, Ibu tahu kok. Tapi kan tetep aja harus ada orang dewasa yang jaga kamu dan rumah ini. Ibu tahu bagaimana kamu kalau gak ada Ibu,” sahut Lina cepat dengan kekehan kecil. “Lagipula, Tante Mila juga lagi ada kerjaan di sini kok, jadi biar sekalian juga.”

Andre terdiam, pandangannya jelas masih terpaku pada sosok Mila. Blazer hitam yang wanita itu pakai rasanya tidak bisa menutup dada besarnya. Mungkin, jika dia bergerak sedikit kuat, kancing blazer itu akan terbang dan membuat dadanya bebas bergerak.

“Mila, tolong maklum ya. Andre ini kan udah mulai besar, jadi ya biasa lah nakal-nakal remaja,” ujar Lina sambil menatap Mila.

“Nggak apa-apa, Kak. Namanya juga anak muda, pasti ada masanya begitu. Dulu, kita juga begitu, kan?” Mila tersenyum kecil. Dengan senyum manis yang memperlihatkan lesung pipi, Mila menatap Andre, lalu berkata, “Kamu mau kan tinggal bersama tante selama ini kamu tidak ada? Tapi kalau kamu masih keberatan, tante akan tinggal di kos dan akan datang sesekali… untuk melihat kamu. Tante tahu kalau remaja kayak kamu pasti butuh ketenangan.”

Mila meraih tangan Andre, menggenggamnya dengan lembut, membuat Andre terkejut bukan main.

“Iya, tante, aku gak masalah kok,” jawab Andre, terdengar seperti refleks karena rasa gugup.

“Baiklah, karena kamu sudah setuju. Ibu jadi lebih tenang perginya,” ujar Lina dengan senyum bahagia. Sejak suaminya meninggal, Lina memang tidak pernah meninggalkan Andre sendirian.

Pagi berikutnya, Andre sudah berada di atas motor besarnya, siap untuk pergi ke kampus. Di garasi mobil, ibunya juga sudah siap untuk pergi dengan satu koper besar.

“Andre, kamu sekalian anter Tante Mila ke kantornya ya. Kalian searah kok,” pinta Lina pada Andre.

Andre menatap Mila bingung. Wanita itu memakai rok span yang hanya satu jengkal dari bokongnya. Jadi, bagaimana dia akan duduk di atas motor besar Andre?

“Tapi, Bu—”

“Sudahlah, penerbangan ibu gak lama lagi. Bandara dengan kantor Tante Mila juga berlawanan, dan mobil Tante Mila juga masih di bengkel. Jadi, kamu saja yang antar ya,” potong Lina langsung, lalu masuk ke mobil membiarkan Mila di luar bersama Andre yang masih kebingungan.

“Nggak apa-apa kalau kamu nggak bisa, Andre. Tante bisa pesan taksi online aja,” kata Mila lalu berjalan melewati Andre.

Melihat itu, Andre merasa tidak tega, akhirnya dia berkata, “Tunggu, Tante boleh ikut sama aku kok.”

Mila langsung berbalik badan, senyum manisnya terpancar di wajahnya. Dia langsung naik ke motor Andre. “Terima kasih ya, Andre.”

Andre mengangguk pelan. “Kebetulan aku nggak buru-buru.”

Andre memperhatikan wanita cantik itu melalui spion, dan matanya tanpa sengaja melihat ke arah paha yang hanya tertutup sedikit itu, membuat napas Andre naik turun dengan cepat. Biar bagaimanapun, Andre adalah pria normal yang akan mimisan saat melihat pemandangan yang indah seperti itu.

“Pakai ini, Tante.” Andre memberikan jaketnya untuk Mila menutupi pahanya yang terlihat.

“Terima kasih,” ucap Mila lagi, yang langsung memeluk Andre saat mesin motor mulai dihidupkan. “Tante peluk sedikit tidak apa-apa, kan? Tante tidak pernah naik motor sebelumnya, jadi takut kalau jatuh ke belakang.”

“I–iya, nggak apa-apa,” jawab Andre dengan nafas memburu, apalagi saat benda kenyal nan lembut itu menempel dengan sempurna di punggungnya.

“Andre, apa tante membuat kamu terkejut?”

“Maksudnya gimana tante?” tanya Andre pura-pura polos.

“Maksudnya kedatangan tante yang tiba-tiba apa itu membuat kamu tidak nyaman?” tanya Mila tapi benda kenyal itu terus menggosok punggung Andre yang membuatnya semakin panas dingin.

“Nggak kok tante, aku baik-baik saja,” jawab Andre dengan rasa gugupnya.

“Baguslah. Terima kasih ya, kamu sudah mengijinkan tante tinggal di rumah kalian. Sejujurnya tante juga tidak nyaman kalau harus tinggal di kosan, kamu tahu sendiri pandangan orang terhadap janda seperti tante ini.”

Andre hampir saja melepaskan gas saat mendengar itu, entah mengapa dia merasa kalau Mila sedang menjelaskan sesuatu yang tabu padanya.

“Tante dimana kantor tante?” tanya Andre yang ingin mengalihkan pembicaraan, dia tidak tahu harus menjawab apa, jadi dia hanya bisa mengalihkan pembicaraan.

“Di depan ada belok kiri, disitu kantor tante.”

Andre dengan cepat menekan gas dan akhirnya sampai juga di kantor yang Mila maksud.

“Terima kasih Andre, kamu hati-hati ya,” ucap Mila seraya mengembalikan jaket Andre.

“Sama-sama tante, kalau begitu, aku pergi dulu,” pamit Andre yang tak tahan berada di sana lebih lama, entah mengapa dia tak sanggup melihat bagian depan Mila yang bergoyang saat wanita itu berbicara.

Andre akhirnya tiba di kampusnya. Dia baru saja memarkirkan motornya, tapi entah mengapa kenyal dan lembutnya benda itu masih membuat napas Andre naik turun dengan cepat, padahal dia sudah sampai di kampus.

“Ada apa denganku? Kenapa aku terus saja memikirkan benda kenyal itu?”

Andre menghela nafas gusar, berusaha mengusir pikiran itu.

“Andre, lo kenapa?”

Tiba-tiba, Andre dikejutkan dengan pertanyaan dari sahabatnya, Robert.

“Apa apa? Nggak apa-apa kok,” jawab Andre ketus, seraya memukul pelan pundak Robert yang ada di depannya.

“Lo mimisan? Sakit ya lo?” tanya Robert lagi.

Mendengar itu, Andre segera melihat wajahnya dari balik kaca spion dan ternyata dia benar-benar mimisan, hanya karena memikirkan benda kenyal tante Mila-nya.

“Cuaca, cuacanya terlalu panas,” jawab Andre lalu mengeluarkan sapu tangan dan langsung membersihkan darah di hidungnya.

“Cuaca panas?” ulang Robert bingung. Robert melihat ke arah langit, sama sekali tak merasakan kalau cuaca sedang panas, apalagi akhir-akhir ini sering sekali hujan, jadi cuacanya sangat adem.

“Ndre, lo nggak mungkin lagi mikirin sesuatu yang...?”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status