Sudah ku bilang alurnya acak dan sangat kacauKalau mau berhenti membaca, silahkan saja.Tapi poin utama cerita ini memanglah alurnya yang tak beraturan, namun pastinya tetap runtut.Sembilan bulanSetelah tragedi kehancuran kota Yemeron"Lahir!! laki-laki!"Seruan wanita paruh baya itu segera menggelegar di sekeliling ruangan, sesaat setelah dia berhasil membantu menyelesaikan persalinan seorang wanita musafir yang tengah hamil besar. Ia sudah mendengar rentetan cerita hidup dari wanita itu mulai dari awal sampai akhirnya seperti sekarang.Hidup sendirian berkelana tanpa tujuan, sembari membawa jiwa lain yang bersemayam nyaman di dalam perutnya selama kurang lebih sembilan bulan adalah hal luar biasa yang diketahui sejauh ini. Terlebih mengetahui dahulu dia bukan orang sembarangan di tempat asalnya, melainkan seorang keturunan bangsawan dari keluarga terpandang.Wanita itu bercerita, ia berasal dari wilayah Yemeron yang terkena kutukan, namun berhasil selamat, dan entah bagaimana kutu
Begitulah rentetan kisah masa lalu yang berhasil menerobos alam bawah sadar, mempertunjukkan kilasan tiap peristiwa yang tidak dapat ditemukan akhir jalan keluarnya.Sadar, pemandangan pertama yang dilihat masih sama seperti terakhir kali sebelum kesadaran hilang sepenuhnya, yaitu langit dan lautan bunga berwarna-warni, masih pula disamping pedang perak berukir naga tertancap kokoh pada sebuah batu."Kau bercanda?" Johanesse tanpa ragu beranjak berdiri meski kepalanya masih terasa berkunang-kunang. Suaranya menggelegar mencari sosok tanpa wujud yang membuatnya harus mengalami hal ini pun sampai menperlihatkan peristiwa masa lalu. Pikirannya mendadak kacau setelah ditunjukkan rentetan kejadian yang menyangkut pautkan dirinya beserta beberapa orang yang dikenali, seperti Alexia yang di dalam kisah itu menjadi sosok ibu kandungnya. Jo masih tidak dapat berpikir jernih, ia terus berusaha membantah, "Ini tidak nyata 'kan—kau cuma mengelabuiku!""Itu memori masa lalu, kehidupan lama yang pe
Sesaat setelah kelopak mata terbuka, Alexia sudah membayangkan nasibnya akan sangat mengenaskan. Telentang di atas bara api neraka, usai kematiannya yang tak terduga akibat ulah seekor naga hitam.Atau mungkin saja tak sengaja tersadar dalam kondisi tubuh sudah tercabik hampir hancur, potongan lengan berceceran, dan dilumuri darah. Kondisi sekarat pada detik-detik menunggu malaikat mencabut nyawanya.Namun hal itu ternyata tak benar.Ia justru mendapati ruangan bak istana, tertidur pulas di atas ranjang berukuran super besar lengkap selimut bulu angsa. Tubuhnya pun telah berbalut gaun sutra berwarna putih, indah... sangat indah. Bahkan ia mendadak merasa menjadi seorang bidadari surga meskipun selama hidup hanya melakukan kebaikan yang bisa dihitung jari.Menyadari hal pasti kalau dirinya masih hidup dan bernafas selayaknya manusia lain, Alexia malah terkena serangan panik setelah mendapati semua hal tersebut nyata, baik ruangan bak kastil di negeri dongeng, ataupun gaun pengantin yan
Christopher adalah pria petarung dibalik jelmaan seekor naga hitam berukuran besar dengan sisik setebal baja serta mata merah mengancam dan tajam mengerikan. Ia telah dikutuk menjadi makhluk abadi yang kesepian dan tidak akan pernah bisa mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang sudah lama berlalu.Jiwanya bersemayam sunyi di dalam raga seekor naga, merindukan segala hal indah yang pernah terjadi dalam hidup, namun dirinya masih saja terbelenggu oleh keegoisan mutlak. Ia merasa tidak pernah bersalah sampai kapanpun, karena berpikir jika takdirlah yang menentukan kehidupan kebahagian kesedihan tiap manusia, semua diluar kendali dan kekuasaannya—menjadi egois bukan keinginannya, namun atas nama keterpaksaan takdir.Kehidupannya tidak pernah merasakan kenyamanan semenjak kutukan itu terjadi, yang mengakibatkan seluruh negeri hancur hingga terbentuk menjadi hutan misterius yang dikelilingi kabut asap berwarna ungu. Orang-orang yang kala itu tidak sempat melarikan diri dari w
Sejauh ini karena Chris tidak berniat untuk menyerang atau melukai, Alexia berusaha sebisa mungkin untuk bertahan dalam keterdiaman dengan cara mengikuti apapun keinginan pria itu asalkan tak melewati batas. Satu-satunya cara yang terpikir untuk lepas dari pengawasan pria itu adalah dengan menjadi penurut sampai akhirnua lalai dan menemukan kesempatan untuk pergi. Yah, walaupun mungkin akan memakan waktu lebih lama.Pria itu berubah menjadi lelaki normal pada umumnya dalam beberapa saat terakhir, dia memasak, menceritakan banyak hal tentang kehidupan romantis dengan istrinya, Alexia Qinchester, sebelum terjadi bencana, bahkan tak segan untuk bercanda.Alexia seketika merasa iba, mengingat pria ini sebenarnya rindu dengan kehidupan lama yang telah ditinggalkan. Keberadaannya di sini pun dianggap sebagai penghibur atau pengganti istrinya yang telah lama tiada, walau sudah jelas berbeda— karena setiap orang yang bereinkanasi tidak akan memiliki sifat atau isi hati yang sama kecuali bent
Balkon di lantai teratas kastil itu menyimpan seluruh pemandangan hutan dalam satu kedipan mata. Bahkanterlihat jelas tabir yang memutuskan wilayah ini dengan hutan aneh yang memiliki kabut ungu.Alexia berdiri di tempat itu cukup lama hingga matahari berubah warna menjadi jingga dan mulai terjun ke barat. Ia berkeliling ke seluruh ruangan kastil ini selama beberapa waktu setelah diizinkan oleh pemiliknya, hingga akhirnya menemukan balkon dengan panorama yang luar biasa.Pandangannya terfokus pada hutan yang mengelilingi wilayah perbukitan, pantas saja di sana sangat gelap, sebab seluruh pepohonan memiliki daun yang sangat rimbun, pun ketika dilihat dari atas menyerupai padang rumput tanpa celah.Tidak berselang lama, Chris datang sembari membawa pakaian rajut. Ketika benda itu melingkup, sontak hawanya menjadi lebih hangat—padahal Alex yakin sejak pagi hingga siang hawanya sangat panas, namun ketika menjelang malam, semua terasa dingin."Hawa panas dan dingin itu pengaruh dari suhu t
Chris akhirnya kembali dari luar, setelah beberapa saat ia pergi. Dalam genggamannya terdapat karung kecil yang entah apa isinya.Aroma masakan Alex dari arah dapur sontak membuatnya terpikat. Pria itu mengendus, merasakan hal yang sangat tidak asing."Agar dagingnya terasa lebih baik." Alexia menjelaskan sembari menambahkan rosemary yang tumbuh liar di atas balkon, dan lada hitam dari karung kecil yang tak sengaja di temukan di kabinet dapur sedikit membuat daging panggang terasa lebih baik. Ia menyesap aroma masakannya, sangat harum. Bau enak yang jarang sekali dicium kecuali pada perayaan tertentu yang menyangkut banyak orang. Tentunya karena ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli daging."Aromanya enak tapi aku mungkin tidak akan suka karena sudah terbiasa dengan daging hambar." Chris bukan hanya sekedar terbiasa, namun ia telah hidup sebagai seseorang yang tidak mempedulikan rasa makanan, semua akan terasa hambar ketika sampai di lidahnya. Dahulu, ketika kecil, ia kerap menda
Sekian lama ditinggalkan, kondisi rumah tampak semakin buruk, selain karena hampir roboh, kotoran dedaunan yang berserakan di teras dan atap menambah kesan tidak terawat, belum lagi rumput tumbuh semakin tinggi hingga melampaui mata kaki, beserta tumbuhan hama lainnya.Alex tidak tahu apa yang terjadi selama kepergiannya, namun yang jelas terdapat kekacauan.Terlihat salah satu sosok yang dirindukannya berada di halaman depan rumah, tengah menjemur pakaian."Kau selamat? ini sungguhan dirimu 'kan?" Helena terdiam mematung ketika mendapati Alex berlarian menghampirinya. Begitu sampai, yang lebih muda segera menubrukkan tubuhnya, lantas menangis keras."Bukankah aku sudah berjanji waktu itu? aku akan pulang dengan selamat dan membawakan kemenangan, sekarang aku sudah kembali, Helena."Helena balas mengeratkan pelukan, lalu menangis bersama, "Kau luar biasa, Alex, aku bangga padamu.""Di mana ibu?" Alex menjauhkan diri sejenak."Ibu sakit," balas Helena sendu, walau tak diungkapkan pun,