Share

Bab 231

Author: Sunshine
Jebran terdiam sejenak, lalu tertawa kasar.

"Berani-beraninya kau bicara begitu padaku," geramnya.

Alvaro hanya tersenyum, melemparkan sebuah lencana kecil dari platinum ke udara.

Jebran menangkapnya, lalu jantungnya berdegup kencang begitu mengenali simbol itu. Organisasi Kujaya, pasukan rahasia yang bekerja langsung di bawah Raja baru.

"Para anjing pemburu milik Raja."

"Jaga mulutmu," ucap Alvaro, melangkah maju dengan keyakinan yang menandingi arogansi dingin Jebran.

"Raja sudah muak denganmu. Kau pikir Kota Verma milikmu hanya karena mertuamu adalah raja lama? Sudah waktunya negara bagian ini kembali pada penguasa yang sah."

Jebran menyeringai, memperlihatkan giginya.

"Jangan harap. Rakyatlah yang memilihku memimpin tempat ini, tak seorang pun yang bisa mengubah itu!"

"Sedangkan kau? Kau cuma orang tolol lain yang mengira dirinya pahlawan. Aku cuma perlu menghabisimu di sini dan tak ada seorang pun yang akan tahu."

Senyum santai Alvaro tidak goyah.

"Membunuhku? Kau yakin bisa melak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Shiewhite
dan tdk ada perempuan lain lg yg d tiduri nya hanya CUKUP SATU WANITA.
goodnovel comment avatar
Shiewhite
balikin alvaro k istrinya lg thor dan jadikan alvaro yg hanya SETIA hanya utk pada siti tdk ada selir" yg lainya biar beda dri cerita yg lain dgn gendre yg sma kaya gini di novel" lain.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 237

    "Bajingan sialan, kalau kau memang ingin mati, lakukan sendiri dan jangan seret kami semua ke kuburan bersamamu."Paman Siti menggeram, amarah berdesir deras di nadinya, siap menghantam Alvaro tanpa pikir panjang."Berani sekali kau, Alvaro. Keluarga Kasmir sudah mengampunimu cuma karena kasihan, tapi kau masih berani bicara omong kosong begini? Apa kau cari mati?"Zed meludah, wajahnya meringis jijik.Semua orang menganggap Alvaro sebagai si gila bermulut besar.Baru saja ketegangan mereda, kenapa dia lagi-lagi mengusik mereka?Jika Keluarga Kasmir murka, siapa yang menanggung akibatnya saat mereka membalas?Jumadi mungkin bisa menyelamatkan sekali, tetapi jika Alvaro menghancurkan gencatan rapuh itu, tidak ada yang bisa datang menolong lain kali.Mereka semua sangat ingin mengubur Alvaro dalam-dalam."Mengharap permintaan maaf dari orang yang menyerangmu itu salah? Aku berlebihan? Entah itu benar atau nggak, tapi apa kalian nggak lihat sendiri? Dia bahkan sudah berlutut seolah-olah s

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 236

    "Apa-apaan ini?" Seluruh rombongan Keluarga Kasmir langsung menarik napas dalam, keterkejutan menyapu aula.Sepanjang perjalanan ke sini, Fredy sudah menekankan berulang kali untuk jangan menggeram, jangan mengancam, jangan sekalipun menunjukkan sikap kasar pada Keluarga Sarjono, sebab hanya mereka yang memegang satu-satunya penawar Melisa Kasmir.Tak seorang pun dari mereka berani menampakkan sedikit pun permusuhan pada Keluarga Sarjono.Namun, ketika sudah bersiap menghadapi kesombongan Keluarga Sarjono, yang mereka temui justru pemandangan tak terduga. Keluarga yang angkuh itu sudah berlutut terlebih dahulu."Anak muda, sepertinya otakmu benar-benar korslet," gumam Fredy, alisnya berkerut penuh kebingungan.Dia sudah membayangkan segala macam skenario buruk, tetapi adegan ini tak pernah sekalipun masuk dalam perhitungannya."Abaikan drama mereka," desis Alvaro, terlalu bingung untuk menjelaskan lebih jauh."Bawa Melisa menghadap Siti, sekarang."Tersentak mendengar nama Melisa, Siti

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 235

    "Semuanya, berhenti!" seru Siti, suaranya membelah hiruk-pikuk seperti cambuk.Dia sudah mendengar versi panik dari Fiona dan dari yang lain juga, tentang bagaimana Alvaro merusak segalanya dan bagaimana Jumadi seharusnya turun tangan menyelamatkan keadaan.Dia tidak ingin mendengarnya lagi, tetapi menutup telinga juga tidak mungkin.Tetap saja, dia perlu mendengar cerita dari sisi Alvaro sendiri."Apa yang sebenarnya terjadi, Alvaro? Mau jelaskan pada kami semua?" Siti memberinya satu kesempatan tajam bak pisau untuk membela diri."Melisa bertingkah seperti anak manja tak tahu aturan, jadi aku menempatkannya di posisi yang seharusnya," jawab Alvaro tanpa sedikit pun penyesalan."Kau memukulinya?" Siti mengernyit, matanya menyipit penuh ketidakpercayaan."Aku cuma menamparnya sekali." Alvaro mengangkat bahu. "Setelah itu, para tamu lain ikut menamparnya.""Kalian semua dengar, 'kan? Dia yang lebih dulu menamparnya, jadi dialah yang memulai semua kekacauan ini! Gara-gara dia, Keluarga S

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 234

    "Pak Jebran, ini darurat!"Pintu ruang kerja terbuka dengan keras, dokter itu terengah-engah, wajahnya penuh kepanikan."Keadaan Bu Melisa menurun drastis!"Melisa telah dipindahkan ke kamar pribadinya di Vila Kasmir, dilengkapi dengan peralatan medis tercanggih dan dijaga oleh spesialis terbaik Kota Verma.Jebran berdiri dengan entakan seperti guntur, kursinya terhempas ke belakang."Apa maksudmu menurun drastis? Dia dalam bahaya? Mustahil!" Dia menerjang, mencengkeram kerah jas dokter itu."Dia ... kami yakin dia sudah diracuni. Dosisnya seharusnya bekerja perlahan, setidaknya dua sampai tiga hari.""Tapi tubuhnya terlalu rapuh. Racun itu menyebar lebih cepat dari perkiraan kami. Bapak akan mengerti setelah melihatnya sendiri." Dokter itu tergagap, suaranya bergetar.Suara Jebran merendah menjadi geraman penuh ancaman. "Bawa aku padanya. Sekarang."Dia membuntuti sang dokter melewati koridor steril yang berbau antiseptik.Begitu masuk ke kamar, napasnya tercekat.Melisa terbaring di

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 233

    Jumadi menatap Bu Fiona dengan raut seolah-olah sedang bimbang."Bu Fiona," ucapnya pelan."Yang bisa kulakukan cuma memberimu nomor adikku, Jasmin. Tolong jelaskan semua kepadanya.""Dia yang akan menyelesaikan masalah dengan Keluarga Kasmir lebih dulu. Sementara itu, aku akan berusaha sebisaku untuk membantu perusahaanmu."Fiona mendengus, matanya penuh kebencian."Baik, berikan saja nomornya. Semua bencana ini? Salah siapa lagi kalau bukan Alvaro. Bajingan nggak berguna itu nggak punya apa-apa sampai Jasmin mengangkatnya seperti anak yatim piatu yang dikasihani.""Sekarang dia merasa tak tersentuh, sok berani berurusan dengan Melisa?" ejeknya, suaranya makin meninggi."Jasmin yang seharusnya merangkak minta ampun ke Keluarga Kasmir. Dia gagal menjinakkan peliharaannya, dan sekarang Alvaro menghancurkan segalanya."Dia menjentikkan jari dengan dingin. "Berikan aku nomornya. Aku akan jelaskan padanya dengan detail apa yang sudah dilakukan gigolo murahan itu."...Di Rumah Keluarga Kus

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 232

    Napas Jebran tersengal saat sepatu Alvaro menekan lehernya.Pipinya memerah karena dipermalukan, matanya menyala oleh amarah bercampur panik.Bertahun-tahun dia merangkak naik, dari lorong-lorong kumuh Kota Vilego sampai panggung politik mewah Kota Verma, Jebran selalu percaya dirinya tak tersentuh.Namun kini, dia tergeletak di tanah seperti anjing yang diinjak-injak, berjuang menarik napas di bawah tekanan seorang pemuda tak terkalahkan yang bahkan baru berusia dua puluhan.Dia meludahkan tanah dari mulutnya."Lepaskan aku ...." Suaranya parau, nyaris seperti bisikan putus asa.Pilot pribadinya sedang merekam semuanya, semula berniat menyiarkan kemenangan Jebran pada beberapa kerabat sombong yang ingin menyaksikan dia menghukum Alvaro.Namun yang mereka lihat justru sebaliknya. Hidung Jebran menghantam tanah, sementara kaki Alvaro menekannya, membuatnya tersedak oleh rasa malu sendiri.Keluarga-keluarga ternama di Kota Verma, yang dulu tunduk pada Jebran, kini hanya bisa menatap nger

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status