Share

Bab 490

Author: Sunshine
Ada delapan adipati agung di Rusila, masing-masing memimpin wilayah yang luas dan berkuasa layaknya raja.

Adipati Agung Erdama adalah salah satunya dan dia berdiri teguh bersama Faksi Teknokrat, gerakan baru yang mengagungkan kemajuan. Mereka percaya kecerdasan buatan harus memimpin umat manusia tanpa tawar-menawar.

Yang menentang mereka, ada Ordo Alam, faksi konservatif yang berpegang pada zaman lama, bahwa manusia harus mengikuti hukum alam, bukan mesin.

Kemudian, ada Lingkaran Netral, kekuatan ketiga yang dibentuk para adipati keturunan dan bangsawan-bangsawan mereka. Mereka berjalan di garis setipis silet, bergeser setiap kali arah angin berubah.

Napas Shafira menegang begitu melihat Erawan.

Sosok dari masa lalunya.

Pria yang dulu dia kira sebagai bintang paling bersinar di masa muda mereka, sosok alfa, anak emas, yang dikejar semua orang.

Namun, dialah kesalahan terbesar Shafira.

Lukanya yang terdalam.

Orang pertama yang mengajarinya bagaimana rasanya dianggap "tidak layak".

Erawa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 507

    "Terserahlah." Renata sudah tidak punya sisa kesabaran untuk orang seperti Bethari."Tujuh setengah juta. Itu harga yang kami tawarkan. Kau mau jual ke Shafira nggak? Kalau nggak, bawa pulang saja barangnya, nggak usah buang-buang waktu semua orang."Bethari menyapu ruangan dengan senyum licik. "Ada yang mau mempertaruhkan 7,5 juta buat rongsokan ini?"Tidak ada yang menjawab. Di zaman serbadigital yang penuh layar dan hologram, barang peninggalan kuno yang berdebu seperti itu tidak berarti apa-apa bagi kebanyakan orang.Bethari tertawa tajam. "Oh? Jadi rongsokan ini jatuh ke tangan Shafira. Barangnya seperti sampah, pemiliknya juga sampah."Suaranya meninggi dengan nada dramatis yang dibuat-buat. "Ayo, kita beri tepuk tangan meriah. Setidaknya lukisan terkutuk itu masih bernilai 7,5 juta."Beberapa orang bertepuk tangan setengah hati, lebih karena canggung daripada setuju dengan ucapannya.Senyum Bethari menjadi kejam. Dengan kasar, dia memasukkan lukisan itu kembali ke kotaknya, lalu

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 506

    Tobi sedang memerangi sistem Robot Tempur-nya sendiri. Dia menelusuri setiap sirkuit, setiap rantai logika, setiap lapisan pengaman. Menit demi menit berlalu. Keningnya basah oleh keringat.Semuanya sempurna.Setiap sistem melaporkan kondisi normal. Setiap parameter berada dalam tingkat yang optimal.Namun, mesin itu tetap jatuh dari langit.Erawan tertawa lagi, kali ini tajam dan kejam. "Terima saja, Tobi. Tahun ini pun kau nggak akan berhasil menyelesaikan Robot Tempur. Kali ini juga akan berakhir dengan kegagalan yang sama."Alvaro berkata dengan santai, seolah-olah sedang mengganti topik, "Shafira, kau pernah dengar kasus sopir palsu di PT Nirwana? Kau sebaiknya hati-hati dengan hal seperti itu.""Apa?" Shafira menoleh ke arahnya, bingung."Pernah ada sopir yang berpura-pura bekerja untuk PT Nirwana," lanjut Alvaro dengan tenang."Ternyata dia mata-mata perusahaan saingan. Begitu masuk ke mobil, dia memasang virus yang memicu kerusakan terkontrol. Katanya perbuatannya itu hampir me

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 505

    Setelah semua hadiah terkumpul, reuni kelas itu akhirnya dimulai.Orang-orang menyebar di seluruh aula, saling menyapa, bertukar cerita tentang hidup mereka, kegagalan mereka, dan keberhasilan mereka. Sebagian mengobrol dengan rasa nostalgia yang tulus.Yang lain tersenyum sambil diam-diam memperhitungkan keuntungan, menyapu ruangan untuk mencari koneksi yang bisa dimanfaatkan, seperti penjual MLM, agen asuransi, dan penjual investasi yang sedang memburu target berikutnya.Setiap percakapan menyimpan ketegangan di balik tawa.Lalu, pengumuman itu disampaikan.Stadion Windergard secara resmi membuka Turnamen Robot Tempur tahun ini.Gelombang antusiasme menyapu ruangan.Dari area VIP yang disediakan untuk reuni, seluruh stadion terbentang di hadapan mereka. Luas, berkilau, dan suasananya begitu hidup di bawah sorotan lampu. Di bagian tengah berdiri mesin-mesin itu sendiri.Robot Tempur.Mesin perang yang dibuat untuk pilot manusia. Tingginya tiga hingga lima meter. Mampu terbang, menjela

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 504

    "Oh ... ya, Voxen Seraphina yang disamarkan jadi model Seri Pertama," kata Alvaro dengan senyum cerah yang hampir terdengar menggoda. "Aku sudah menghubungi pemilik sebelumnya untuk memastikan.""Terus ...?" Renata mendekat."Ternyata," kata Alvaro, menahan tawa. "Si bapak ini tergila-gila dengan Voxen Seraphina. Itu mobil impiannya. Tapi istrinya benci banget, bilang itu buang-buang uang, katanya mending beli emas atau perhiasan daripada mesin mahal yang nggak masuk akal.""Tapi dia kepengin banget sampai-sampai dia beli diam-diam. Dia tahu istrinya bakal marah besar kalau tahu berapa banyak uang yang dia habiskan. Jadi dia mengaktifkan mode kamuflase dan menyamarkannya jadi Voxen Seri Pertama. Istrinya sama sekali nggak curiga.""Terus ...?" sela Shafira."Suatu hari mereka bertengkar besar. Istrinya, yang lagi naik pitam, menjual 'Voxen Seri Pertama' itu dengan harga murah sekali. Dan kebetulan aku yang membelinya seharga 120 juta.""Astaga," gumam Renata. "Kau hoki banget.""Alvaro

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 503

    Alvaro tersenyum pada Erawan. "Aku harus akui, kau benar-benar niat bikin aku naik darah. Selamat. Harganya naik lagi, 45 miliar untuk lenganmu. Terus jantungmu?"Dia mengangkat bahu. "75 miliar. Kau mau menawar, mengeluh, atau mengamuk, silakan saja. Aku bakal terus menaikkan harga sampai aku bawa pulang lengan dan jantung aslimu.""Alvaro," panggil Shafira. "Kalau Erawan benaran bayar, uang dan mobilnya mau kau buat apa?""Ya," kata Alvaro, matanya melunak saat bertemu mata Shafira, "tentu saja aku berikan padamu."Shafira menggigit bibir, suaranya terdengar cemas. "Kalau kau nggak keberatan ... Erawan itu kawan sekelasku, temanku. Aku nggak mau ambil apa pun dari dia.""Tentu," kata Alvaro dengan senyum kecil. Dia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Shafira. Shafira tidak bisa menyakiti siapa pun ... selama masih ada jalan lain.Dia pasti akan mengembalikan uang dan mobil itu begitu dapat kesempatan. Memang seperti itulah dirinya. Dan buat Alvaro, jumlah sebesar itu tidak berart

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 502

    Erawan berteriak, suaranya bergetar karena marah."Berengsek, Alvaro! Kau menjebakku dengan Voxen Seraphina itu, pakai kamuflase supaya kelihatan seperti model generasi pertama! Itu curang. Babak ini nggak sah!"Alvaro Klaudius tidak bergeming. Dia hanya menyeringai. "Benarkah? Kau mau menarik ucapanmu sendiri sekarang?"Dia mengetuk gelangnya, menghubungkannya ke layar raksasa stadion. Kontrak itu muncul dengan jelas untuk dibaca semua orang."Orang ini, Erawan Raharja, pewaris Adipati Agung Erdama Raharja, bilang dia nggak mau bayar taruhan," seru Alvaro, suaranya memenuhi arena. "Warga Windergard, gimana menurut kalian?"Reaksi itu seketika. Cemoohan meledak dari segala arah, bergemuruh seperti badai.Sebagian orang di kerumunan, yang nekat mempertahankan taruhan mereka pada Erawan, berteriak agar balapan dibatalkan supaya uang mereka kembali. Namun, suara mereka langsung tenggelam ditelan gemuruh stadion.Sebagian besar penonton setuju, dokumen itu sah. Erawan yang meminta balapan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status