Share

Bab 48

Kini, Airin sudah duduk berhadapan dengan Dyandta. Jarak rumah pribadi dengan rumah sakit cukup dekat. Airin diantar oleh sopir pribadinya sendiri.

"Ada apa, Nak? Kenapa tiba-tiba meminta Ibu untuk datang?" tanya Airin sedikit cemas. "Wajahmu terlihat gelisah. Ada masalah?"

Dyandta mengangguk lemah. Seakan tidak siap mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Pikiran Dyandta melayang entah kemana. Dalam pikirannya, timbul sebuah pertanyaan baru. Mungkinkah Airin juga mengetahui hal ini dan sengaja menyembunyikan semuanya dari Dyandta?

Mendadak Dyandta merasa takut akan fakta itu. Ia tak tahu harus apa jika memang itu semua benar. Haruskah ia mempertahankan rumah tangga yang dibangun susah payah olehnya? Bahkan ia sampai bertengkar dengan orang tua kandungnya demi menikahi Damien. Haruskah pengorbanan itu dibalas pengkhianatan?

"Dyandta?" Airin menyentuh tangan Dyandta yang berada di atas meja. Wanita itu melamun dan Airin berusaha menyadarkannya. "Ada apa? Katakan pada Ibu. Jangan tutupi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status