Share

Bab 10

Mama melangkahkan kakinya dengan cepat. Matanya kulihat memerah seakan ingin marah. Aku coba ikuti langkah kakinya.

Setibanya di ruang tamu, terlihat mertuaku dan Mas Haviz berdiri seraya menyambut kedatangan kami. Senyum tak lupa dipancarkan oleh mereka sembari menundukkan kepalanya. Mereka terlihat sopan dan jinak, padahal otak mereka isinya kelicikan.

"Kamu selingkuh kan, Haviz?" tanya mama sambil berkacak pinggang. Mamaku sudah pasang dada di hadapanku.

Beberapa saat kemudian, papaku yang tidak mengetahui apa-apa datang menghampiri. "Kalau ada tamu tuh sediakan minum. Ara, ambil minum untuk mertua dan suamimu," suruh papa membuatku menghela napas berat.

"Pah, ngapain ngasih minum ke orang-orang songong ini?" Mama terdengar menentang dan marah.

"Mah, kamu apa-apaan sih? Jangan begitu di hadapan tamu," timpal papa belum paham juga.

Kemudian, aku segera mengambil minum lalu menyediakan di meja agar cepat mengusir mereka.

Mereka berdua belum mulai menyanggah dan menyangkal obrolan kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status