Share

Bab 1924

Author: Erlina
Lyana yang berada di samping kereta bayi tiba-tiba berkata dengan penuh antusias, “Ihh? Sirius lagi tersenyum? Ayo, cepat lihat, dia lagi senyum sama Baby.”

Selesai mendengar, Dylan segera berjalan ke sana.

Anak kecil memang semakin bertumbuh, tetapi semua orang tidak pernah melihat senyumnya. Itulah sebabnya Lyana akan begitu menyukainya.

Saat ini, bocah cilik sudah diletakkan di atas ranjang kecil.

Baby bersandar di samping ranjang sembari menatapnya. Si kecil menarik jari tangan Baby dengan erat, lalu melihatnya dengan tersenyum menyeringai. Baby menggoyangkan jari tangannya. “Panggil Kakak.”

Si kecil menendang-nendang kakinya, lalu tertawa terbahak-bahak. Suara tawa itu benar-benar membuat semuanya merasa gembira!

Kevin menarik Omran dan Fakhri, lalu berkata dengan girang, “Coba dengar! Dengar! Cucuku bisa tertawa!”

Omran dan Fakhri juga merasa antusias dan iri. Keinginan mereka untuk memiliki cucu pun semakin memuncak lagi!

Mereka berdua membalikkan tubuh untuk berjalan ke sampin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1929

    Beberapa saat kemudian, Naomi pun telah bangun. Begitu Naomi bergerak, Caden segera membuka matanya dan bertanya dengan lembut, “Sudah bangun, ya?”Naomi menguap, lalu bertanya, “Sudah jam berapa?”Caden mengambil ponselnya untuk melihat jam. “Jam tiga lewat.”Naomi langsung sadar. “Sudah jam tiga sore?”“Emm.”Naomi merasa syok. “Kenapa tidurnya selama ini!”Caden mencium Naomi, lalu berkata dengan tersenyum, “Semalam kita kelamaan. Kamu kecapekan.”Naomi memelototi Caden sekilas. “Kelak kamu yang patuh, jangan menyiksaku selama itu!”Caden berkata dengan menyipitkan matanya, “Ini hasil dari menahan diri kelamaan. Kalau kamu ingin mempersingkat waktunya, kelak kita mesti lebih rutin.”Wajah Naomi langsung memanas. “Kenapa kamu nggak tahu malu banget, sih? Kamu malah bisa mengatakan apa pun.”Caden bertanya kembali dengan sangat tenang, “Kenapa mesti tahu malu di hadapan istriku sendiri?”Naomi merasa tidak berdaya. Dia juga tidak tahu siapa yang begitu menjaga penampilan dulu!“Kamu j

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1928

    Baby berkata dengan mencemberutkan bibirnya, “Tapi aku ingin tahu, kenapa bisa kurang satu ekor?”Dylan terdiam membisu.Camila tidak bisa menahan dirinya dan langsung tertawa. Sepertinya dia teringat dengan sindiran warganet.[ Orang tua mana yang nggak gila ketika ada anak kecil yang perlu dibimbing? Semua orang tua pasti memahami perasaan ini! ]Sepertinya pertanyaan ini tidak bisa dilanjutkan lagi, Camila pun berkata, “Baby, apa kamu haus? Di sana ada minuman enak.”Baby menatap Camila, lalu menatap Dylan. Dia melihat Dylan yang kelihatan penat, lalu bertanya, “Papa Dylan, apa kamu merasa sangat sedih sekarang? Setiap kali Papa ajari aku belajar, pada akhirnya dia selalu kelihatan sangat nggak gembira. Hanya saja, asalkan kami nggak belajar, Papa akan merasa gembira.”“Jadi, kita nggak usah belajar lagi, ya. Belajar akan bikin orang merasa sedih. Kalau nggak belajar, Baby akan merasa gembira dan Papa Dylan juga akan merasa gembira.”Dylan terdiam membisu. Dia masih tidak putus asa,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1927

    Dylan melihat Baby ingin menangis. Dia segera menyerah atas “berhitung kue pie", lalu berkata, “Makan! Baby makan saja. Semuanya punya Baby.”Usai mendengar, Baby pun terisak-isak, lalu menahan air matanya kembali. Dia kembali merasa gembira. “Apa Papa Dylan mau makan?”Dylan tersenyum. “Papa Dylan nggak mau makan. Baby saja yang makan.”Baby merasa sangat patuh. Dia lalu berlari ke sisi Camila dan bertanya, “Apa Mama Camila mau makan?”Camila juga membalas dengan tersenyum, “Mama Camila juga nggak mau makan. Baby makan saja.”“Kalau begitu, aku makan, ya?”“Emm!”Baby duduk di samping meja tamu dengan patuhnya, lalu makan dengan menggoyangkan kedua kakinya.Dylan kembali ke sisi Camila, lalu berkata, “Baby memang rakus.”Camila berkata dengan menyipitkan matanya, “Sekarang kamu tahu dia nggak gampang untuk diajar, ‘kan?”Dylan berkata, “Bukannya nggak gampang untuk diajar, tapi cara yang dipilih nggak tepat. Di dalam mata si rakus cuma ada makanan. Nanti aku akan ajar dia setelah dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1926

    Di dalam kamar pasien, Camila baru saja memberi si kecil minum ASI. Begitu melihat Baby, dia segera menyapa, “Baby.”Baby memanggil dengan suara manisnya, “Halo, Mama Camila.”Camila berkata dengan tersenyum, “Sini biar Mama Camila peluk.”Dylan menurunkan Baby. Baby pun berlari ke sisi Camila. Camila memberi pelukan kasih sayang kepada si tuan putri, lalu mengangkat wajahnya untuk menciumnya. “Baby wangi sekali.”Baby berkata, “Mama Camila juga wangi.”Sirius baru selesai makan. Pada saat ini, dia sedang berbaring tidur di samping Camila. Saat mendengar suara Baby, Sirius tiba-tiba melebarkan matanya dan mengamati sekeliling dengan penuh penasaran. Baby pun menggenggam tangan kecilnya, lalu menyapa, “Dik, apa kabar? Kakak datang untuk main sama kamu.”Sirius meraih erat tangan Baby. Dia merespons sejenak, lalu tersenyum lebar.Camila dan Dylan berkata, “Coba kamu lihat, apa Sirius lebih menyukai Baby?”Semalam, setelah semuanya pergi, Dylan mencari segala cara untuk membahagiakan Sir

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1925

    “Jangan-jangan demi nggak tidur di ruang baca, kamu sengaja menyerahkan Baby kepada Dylan?” tanya Naomi.Caden membalas, “Nggak. Kalau nggak percaya, kamu tanya Dylan saja!”Naomi mengerucutkan bibirnya dan tidak berbicara lagi.Tiba-tiba Caden menarik selimut untuk menutupi mereka berdua! Caden membalikkan tubuhnya untuk menindih Naomi di bawah tubuhnya. “Istriku ….”Jantung Naomi berdetak kencang. “Aku masih ada urusan besok. Jangan bandel!”Caden berkata, “Aku sudah atur semuanya. Besok pagi, Steven akan menjemput Baby, lalu mengantarnya ke tempat Dylan. Papa dan Mama akan bawa Braden, Hayden, Jayden, dan Rayden untuk melihat pameran. Mereka baru akan pulang malam hari.”“Besok kita nggak ada kegiatan di pagi hari. Kita bisa tidur seharian di rumah. Malam ini, kita bebas melakukan apa pun.”Naomi merasa penat, malu, dan takut. Wajahnya seketika terasa membara.Kata “bebas melakukan apa pun" yang dilontarkan Caden membuat Naomi merasa gugup. Tenaga Caden sangat kuat. Jika dia bebas m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1924

    Lyana yang berada di samping kereta bayi tiba-tiba berkata dengan penuh antusias, “Ihh? Sirius lagi tersenyum? Ayo, cepat lihat, dia lagi senyum sama Baby.”Selesai mendengar, Dylan segera berjalan ke sana. Anak kecil memang semakin bertumbuh, tetapi semua orang tidak pernah melihat senyumnya. Itulah sebabnya Lyana akan begitu menyukainya.Saat ini, bocah cilik sudah diletakkan di atas ranjang kecil.Baby bersandar di samping ranjang sembari menatapnya. Si kecil menarik jari tangan Baby dengan erat, lalu melihatnya dengan tersenyum menyeringai. Baby menggoyangkan jari tangannya. “Panggil Kakak.”Si kecil menendang-nendang kakinya, lalu tertawa terbahak-bahak. Suara tawa itu benar-benar membuat semuanya merasa gembira!Kevin menarik Omran dan Fakhri, lalu berkata dengan girang, “Coba dengar! Dengar! Cucuku bisa tertawa!”Omran dan Fakhri juga merasa antusias dan iri. Keinginan mereka untuk memiliki cucu pun semakin memuncak lagi!Mereka berdua membalikkan tubuh untuk berjalan ke sampin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status