Compartir

Bab 2079

Autor: Erlina
Bawahan Caden di Hotel Trixie yang menelepon. Hotel Trixie adalah hotel yang didatangi Hayden sebelumnya untuk memperdaya musuh.

Bawahan melapor, "Kak Caden, ada orang mengantar kue ke kamar kami. Katanya pihak hotel memberikannya secara gratis. Tamu hotel di setiap kamar juga dapat. Aku sudah menyelidikinya, memang tamu hotel di setiap kamar mendapatkan kue yang sama."

Bawahan bertanya, "Tapi, dari 2 orang yang mengantar kue, salah satunya itu orang asing. Apa aku mau membuka pintu kamar untuk menerima kue itu?"

Caden tidak menjawab pertanyaan bawahan, melainkan menyuruh Rayden memeriksa kamera pengawas di hotel itu. Rayden segera mengikuti instruksi Caden.

Tak lama kemudian, rekaman kamera pengawas di hotel itu muncul di layar laptop Rayden. Di depan pintu kamar yang pernah didatangi Hayden, sepasang pria dan wanita yang membawa troli makanan sedang menunggu.

Mereka berdua memakai seragam pelayan hotel. Senyuman tersungging di wajah mereka. Keduanya menunggu di depan pintu dengan sab
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado
Comentarios (2)
goodnovel comment avatar
Ruce Cendana
di tambah lagi update nya thor terimakasih
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
beehhh mantap. tentang kakek buyut mono yg diracun juga harus diungkap
VER TODOS LOS COMENTARIOS

Último capítulo

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2238

    Intan memuji, “Apa bunga secantik ini pemberian Andrew?”Tiara merasa bangga. “Emm! Apa kamu merasa cemburu?”Intan pun menyindir, “Cemburu! Ayo, cepat masuk. Kamu bawa Andrew pergi cuci tangan dulu. Kita akan segera makan.”Intan berjalan ke sisi dapur, lalu menyeret Giman untuk pergi. Sebenarnya biasanya mereka berdua juga bukan tipe orang yang cerewet, apalagi mereka juga tidak akrab dengan Andrew. Mereka juga merasa sedikit canggung. Namun demi membuat Andrew merasa lebih santai, mereka berdua pun berusaha untuk menciptakan suasana santai untuknya. Tiara mengganti sandal, lalu menarik tangan Andrew berjalan ke dalam ruang tamu. Dia menunjuk ke sisi toilet, lalu berkata, “Di sana itu toilet. Kamu pergi cuci tangan dulu sebelum mulai makan. Aku pergi taruh bunga di kamar dulu.”“Emm.”Andrew pergi ke toilet. Baru saja dia selesai cuci tangan, Giman pun berjalan ke sisinya untuk berkata, “Handuk itu dipersiapkan buat kamu. Baru, kok. Bibimu sudah mencucinya.”Andrew merasa terharu. “

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2237

    Pada usia yang bergelora, hasrat di dalam diri membuat keduanya langsung menyala ketika tersulut.Tiara bahkan tidak ingin pulang ke rumah lagi. Andrew juga tidak ingin pergi makan hotpot lagi.Saat mereka berdua sedang berciuman, tiba-tiba terdengar suara Giman dari pintu gerbang. “Sudah semalam ini, kenapa masih belum sampai?”Tiara dan Andrew pun merasa syok. Mereka berdua segera berpisah, lalu menjaga jarak sopan sejauh satu meter.Saat ini, Giman baru melihat mereka berdua, lalu menjerit dari kejauhan, “Tiara, Andrew, kenapa kalian nggak ke rumah?”Andrew terdiam.Tiara pun membalas dengan wajah merona, “Nggak … nggak ngapa-ngapain, ini sudah mau pulang!”Ketika melihat Giman berjalan kemari, Tiara pun menunduk sembari berbicara dengan Andrew, “Ayo, pulang.”Jakun Andrew bergerak. “Oke.”Suara Andrew terdengar sedikit serak. Dia berusaha untuk menekan perasaannya. Jantung Tiara berdetak kencang. Dia pun mengulurkan kedua tangannya ke sisi Andrew. Andrew tidak bergerak, melainkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2236

    Tiara mengirim pesan kepadanya.[ Kamu masih belum sampai rumah? ]Andrew menunduk untuk membalasnya. Ekspresinya seketika berubah lembut.[ Lagi di luar. ]Tiara bertanya.[ Apa kamu lagi sibuk? ]Andrew membalas.[ Nggak sibuk. ]Satu detik kemudian, Andrew menerima panggilan dari Tiara. Andrew mengangkatnya, kemudian Tiara pun bertanya, “Kamu lagi ngapain sekarang?”“Aku lagi di mobil. Aku mau beli buah di supermarket.”“Apa beli buat kami?”“Emm.”Tiara segera bertanya, “Apa kamu langsung kemari setelah beli buah?”Andrew melihat waktu. “Masih pagi.”“Nggak pagi lagi. Kalau kamu nggak ada urusan lain lagi, kamu bisa kemari lebih awal. Aku merindukanmu.”Jantung Andrew berdetak kencang. “Aku akan tiba pada pukul setengah enam.”“Emm! Kalau kamu sudah mau sampai, kamu ingat hubungi aku. Aku akan pergi menjemputmu.”“Oke.”Setelah panggilan diakhiri, Tiara pun berguling di dalam selimut dengan gembira. Ketika kepikiran Andrew akan datang sebentar lagi, dia pun merasa gembira.Intan me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2235

    Dengan karakter dingin Andrew dulu, dia tidak mungkin akan peduli dengan hal sepele seperti ini. Dia sengaja menelepon untuk bertanya pada Naomi. Dia pasti sudah berpikir lama, lantaran tidak kepikiran solusinya, dia baru bertanya pada Naomi.Andrew memperlakukan masalah ini dengan penuh hati-hati. Itu berarti Andrew sangat peduli dengan masalah ini! Itu berarti dia sedang peduli dengan Tiara! Dia benar-benar sangat mencintai Tiara.Naomi merebut ponsel Caden untuk menjawab, “Kamu cukup pergi dengan tangan kosong saja. Tiara nggak izinkan kamu buat bawa hadiah pasti bukan karena merasa sungkan sama kamu. Dia berharap kamu bisa menganggap Keluarga Bascara menjadi keluargamu sendiri.”“Kalau kamu benar-benar merasa nggak enak hati, kamu bisa bawa hadiah yang nggak terlalu mahal ke sana. Contohnya, kamu beli sebuket bunga atau beli sedikit buah-buahan di supermarket.”Andrew mengiakan, lalu bertanya dengan tegang, “Apa masih ada yang perlu diperhatikan lagi?”Naomi tersenyum. “Nggak usah.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2234

    Di dalam video, Baby memiringkan kepalanya lagi, lalu bertanya dengan suara gemasnya, “Tapi, apa ada kemungkinan Papa Dylan nggak ada di rumah besok?”Nada bicara Caden terdengar sangat yakin. “Nggak mungkin! Papa akan bantu kamu bikin janji sama dia. Besok, dia nggak akan ke mana-mana. Dia hanya akan menemani Baby di rumah.”“Emm, Papa cepat bikin janji sana.”Selesai mengakhiri panggilan video, Caden benar-benar menghubungi Dylan. Dylan masih belum tiba di rumah. Berhubung saat berpisah tadi kondisi Caden terlihat tidak bagus, Dylan jadi merasa agak gugup ketika melihat panggilan masuknya. “Ada apa? Apa sudah terjadi sesuatu?”Caden membalas, “Besok Baby mau pergi cari kamu. Dia takut kamu nggak ada di rumah, jadi dia suruh aku untuk bikin janji sama kamu.”Dylan terbengong sejenak. Nada bicaranya langsung berubah santai. “Baby mau bikin janji sama aku?”“Emm.”“Apa dia merindukanku?”Caden tidak menghiraukannya.Dylan kelihatan sangat gembira. Dia pun berkata dengan bangga, “Apa kal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2233

    “Apa Andrew sudah lapor polisi? Suruh polisi untuk tangkap orang itu. Memfitnah itu juga melanggar hukum.”Caden berkata, “Andrew akan mengatasinya. Kamu jangan khawatirin dia. Setidaknya masalah ini sudah berlalu. Kamu nggak usah khawatir lagi.”Naomi mengangguk. “Lagi pula, secara keseluruhan semuanya berjalan dengan lancar. Kelak, kamu nggak usah mencemaskan Andrew akan hidup menyendiri di saat tua nanti. Dia dan Tiara memang masih belum menikah, tapi dia juga tergolong sudah memiliki keluarga.”“Paman Giman dan Bibi Intan sangat baik. Mereka pasti akan menyayangi Andrew bagai putra kandung mereka sendiri.” Hal ini memang adalah hal yang patut digembirakan. Suasana hati Caden juga ikut membaik. Dia mengendarai mobil sembari berkata dengan tersenyum, “Aku benar-benar nggak menyangka Andrew akan lebih cepat melepaskan masa lajangnya daripada Steven. Kami mengira Steven bisa cepat menikah dan memiliki anak, sedangkan Andrew akan hidup lajang untuk seumur hidupnya!”Naomi tersenyum. Di

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status