Share

Bab 2

Author: Erlina
Enam tahun kemudian, di stasiun kereta api Kota Jawhar. Naomi yang membawa 3 putra kembarnya keluar dari stasiun kereta api langsung menarik perhatian semua orang.

Naomi sendiri berpenampilan sederhana, tetapi luar biasa cantik meski tidak berdandan. Gerak-geriknya mampu membuat orang-orang terpana. Sementara itu, anak-anaknya juga terlihat sangat menggemaskan. Mereka memakai masker sehingga hanya menunjukkan mata besar yang sangat jernih dan bulu mata yang panjang. Namun, semua itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.

Naomi mengabaikan tatapan orang-orang. Dia berdiri di depan gerbang stasiun kereta api sambil menatap lingkungan di sekitar yang terasa familier nan asing dengan perasaan campur aduk.

Dulu, Naomi langsung diceraikan tanpa mendapatkan apa-apa karena Caden menuduhnya berselingkuh. Sebulan kemudian, dia dinyatakan hamil dan tuduhan Caden terbukti. Gosip-gosip yang timbul hampir mematahkan semangat hidupnya.

Orang tua asuh Naomi merasa dia sangat memalukan dan sudah tidak memiliki nilai untuk dimanfaatkan. Jadi, mereka langsung memutuskan hubungan dengannya dan mengusirnya dari rumah.

Naomi tahu anak-anak ini adalah putra pria asing itu. Dia pernah berpikir untuk melakukan aborsi, tetapi tidak tega setelah mempertimbangkannya dalam waktu yang lama. Bagaimanapun juga, anak-anak ini adalah darah dagingnya. Berhubung sudah memilihnya sebagai ibu, itu berarti mereka berjodoh. Tidak peduli seberapa sulit keadaannya, dia seharusnya melahirkan dan membesarkan mereka.

Naomi khawatir reputasinya akan berpengaruh pada anak-anaknya. Jadi, dia pun meninggalkan Kota Jawhar dan hidup di desa.

Hidup sendiri benar-benar sulit untuk seorang wanita hamil. Mencari pekerjaan adalah rintangan besar pertama yang harus dilalui Naomi. Berhubung sedang hamil, tidak ada yang berani mempekerjakannya. Namun, dia harus bekerja karena memerlukan uang untuk menghidupi diri, melahirkan anak, memenuhi kebutuhan hidup anak, menyekolahkan anak, dan sebagainya.

Setelah mendapatkan sebuah pekerjaan di sebuah restoran dengan susah payah, Naomi pun bekerja sangat keras dan tidak pernah mengambil cuti karena takut dipecat. Hal ini menyebabkannya menjadi kekurangan gizi dan terlalu kelelahan. Pada saat hamil 9 bulan, dia jatuh pingsan dalam perjalanan pulang kerja karena tubuhnya benar-benar tidak tahan lagi.

Anehnya, saat tersadar kembali, dia dan anak-anaknya sudah berada di pegunungan yang dalam. Dia bahkan tidak tahu apa yang sudah terjadi. Siapa yang mengoperasinya? Kenapa dia dan anak-anaknya dibawa ke pegunungan yang dalam?

Menurut orang-orang yang menolong Naomi, mereka menemukannya dan anak-anaknya secara tidak sengaja. Berhubung merasa kasihan pada mereka, orang-orang itu pun membawa mereka kembali ke rumah. Tak terasa, sudah 5 tahun Naomi dan anak-anaknya tinggal di sana.

Selama 5 tahun ini, mereka melewati kehidupan yang sangat santai dan bahagia. Namun, seiring dengan anak-anak yang bertambah besar, Naomi mau tak mau mempertimbangkan pendidikan dan masa depan mereka.

Tinggal di pegunungan memang bagus, tetapi tidak ada orang lain lagi yang tinggal di sana selain penyelamatnya. Setelah mereka meninggal, hanya akan tertinggal Naomi dan anak-anaknya.

Anak-anaknya sudah terlahir di dunia dengan susah payah. Sudah seharusnya Naomi membiarkan mereka merasakan keindahan dunia. Oleh karena itu, setelah mempertimbangkannya matang-matang, dia akhirnya berpamitan dengan penyelamatnya dan membawa anak-anaknya turun gunung.

Naomi sebenarnya tidak ingin datang ke Kota Jawhar karena masih belum melupakan hal yang dialaminya 6 tahun lalu. Saat ingin membuat akta kelahiran anak-anaknya dan mendaftarkan mereka ke kartu keluarganya, dia baru menyadari bahwa dirinya masih dalam status menikah. Apa ada yang salah?

Dulu, dia jelas-jelas sudah menandatangani surat perceraian. Sebelum mencari tahu alasan kenapa statusnya masih belum berubah, masalah sudah terlebih dahulu melandanya. Berhubung masih dalam status menikah, nama ayah di akta kelahiran itu otomatis akan menggunakan nama Caden.

Keluarga Pangestu adalah keluarga besar yang memiliki usaha sukses. Sementara itu, Caden juga tidak menyukainya dan tidak mungkin bersedia menjadi ayah dari anak-anaknya. Jadi, dia harus terlebih dahulu bercerai sebelum membuat akta lahir anak-anaknya.

Kali ini, Naomi datang ke Kota Jawhar agar bisa bercerai dengan Caden. Dia sama sekali tidak menyalahkan Caden. Bagaimanapun juga, dia yang terlebih dahulu bersalah pada Caden. Jadi, wajar saja Caden menuduhnya berselingkuh. Jika ada yang harus disalahkan, itu adalah pria bajingan yang merenggut kesuciannya malam itu.

Memang benar bahwa kata-kata pria tidak dapat dipercaya. Dulu, pria bajingan itu pernah berjanji akan membuatnya menjadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia. Hasilnya? Cih! Pria itu sudah mencelakainya. Begitu memikirkan semua penderitaan yang dialaminya ... dia benar-benar ingin membunuh pria itu.

“Mama, aku pengen pipis,” kata Jayden sambil menarik ujung pakaian Naomi dengan malu.

Naomi tersadar kembali dari lamunannya dan menatap 3 putranya itu. Hatinya pun terasa hangat. Dulu, masalah ini memang sudah membuat kehidupannya menjadi kacau. Namun, semuanya sudah terbayar dengan memiliki anak-anak ini. Ketiga putranya ini adalah kebanggaannya.

Putra sulungnya bernama Braden. Dia sangat sopan dan agak pendiam, tetapi selalu bersikap layaknya seorang kakak. Dia memiliki EQ dan IQ yang sangat tinggi, juga berperilaku bak seorang pemimpin.

Berlawanan dengan Braden, putra keduanya yang bernama Hayden sangat aktif dan nakal. Hal yang paling digemarinya adalah berkelahi, dan impian terbesarnya adalah mengalahkan orang terkuat dan menjadi petinju terhebat di dunia.

Jayden, putra bungsunya itu sangat cengeng dan penakut. Kecerdasannya juga masih kalah dari Braden dan Hayden. Namun, dia sangat perhatian dan peka. Meskipun masih kecil, dia sangat pintar memasak dan masakannya juga luar biasa enak.

Selain itu, Jayden juga memiliki selera mode yang sangat unggul. Semua parfum yang digunakan Naomi saat ini merupakan parfum racikan Jayden. Hanya dengan memberinya beberapa buah atau seikat bunga, Jayden sudah bisa meracik parfum yang sangat istimewa. Berhubung tidak menggunakan teknologi dan bahan kimia, parfumnya beraroma bunga dan buah yang segar nan alami.

Bukan hanya itu saja, Jayden juga memiliki bakat desain yang sangat unggul. Dia bisa mendesain sebuah pakaian atau perhiasan dengan sangat mudah. Naomi merasa wanita mana pun yang menikah dengan Jayden kelak, pasti akan bahagia.

Naomi menatap Jayden sambil tersenyum, lalu berkata dengan lembut, “Oke, Mama bawa kamu pergi ke toilet, ya. Braden, Hayden, apa kalian juga mau pipis?”

Braden dan Hayden menggeleng dengan serentak, lalu menjawab, “Nggak.”

“Kalau begitu, kalian tunggu Mama dan Jayden di sini, ya. Jangan keluyuran ke mana-mana!”

“Oke!”

Kemudian, Naomi pun menggandeng tangan Jayden dan berjalan ke arah kamar mandi. Setelah tiba di depan kamar mandi, Naomi berpesan, “Jayden, kamu masuk ke toilet pria sendiri, ya. Mama juga mau masuk toilet. Kalau kamu duluan keluar, tunggu saja Mama di sini.”

“Emm,” jawab Jayden sambil mengangguk patuh. Kemudian, dia berlari masuk ke kamar mandi pria. Setelah menatap sosok Jayden yang menjauh sambil tersenyum, Naomi baru masuk ke kamar mandi wanita.

Tidak lama kemudian, Jayden pun keluar dari kamar mandi. Dia benar-benar menunggu Naomi di depan kamar mandi dengan patuh.

Tiba-tiba, sekelompok pengawal berjas hitam yang mengelilingi seorang wanita berpakaian mewah berjalan mendekat.

Wanita itu mengenakan kaca mata hitam besar dan bibirnya dihiasi dengan lipstik warna merah menyala. Dia sedang mengomeli orang-orang di sekelilingnya dengan marah, “Kelak, jangan terima drama yang harus syuting di pedalaman begini lagi! Repot banget pulang perginya! Mana cuma bisa naik kereta api lagi! Memangnya orang sepertiku cocok naik kereta api? Coba lihat orang-orang yang naik kereta api, sudah miskin, nggak berpendidikan lagi! Menyebalkan banget!”

Wanita ini bernama Jessica Senjaya. Berhubung suaranya cukup besar, semua orang pun menatapnya dengan kening berkerut.

Manajernya Jessica buru-buru menghiburnya, sedangkan pengawalnya membuka jalan dengan kasar sambil berseru, “Minggir! Minggir!”

Sebelum sempat menghindar, Jayden sudah didorong dengan kuat. Dia pun jatuh terduduk di lantai dan merasa kesakitan. Meskipun sudah berlinang air mata, dia malah tidak berani bersuara.

“Anak siapa sih? Minggir!” bentak Jessica.

Jayden yang sudah ketakutan hanya duduk termenung sambil menatap Jessica dengan berlinang air mata. Dia sama sekali tidak berani bergerak.

Begitu melihat Jayden, Jessica mengerutkan keningnya dan langsung teringat orang yang terasa bagaikan duri di hatinya. Orang itu kurang lebih sebesar bocah di hadapannya ini. Dia pun merasa sangat kesal dan berseru, “Aku suruh kamu minggir! Apa kamu nggak tahu menghalangi jalan orang itu salah? Bagaimana orang tuamu mendidikmu? Dasar anak nggak berpendidikan!”

Seusai berbicara, Jessica langsung menggunakan ujung sepatunya untuk menendang Jayden dengan kuat sebelum pergi.

Jayden pun berteriak kesakitan dan langsung menangis sambil berseru, “Mama ... Kakak ... sakit .... Huhuhu ....”

Saat ini, Naomi masih belum keluar dari kamar mandi. Begitu mendengar suara tangisan Jayden, Braden dan Hayden buru-buru menghampirinya sambil bertanya, “Jayden, kamu kenapa?”

Setelah melihat kakak-kakaknya, tangisan Jayden makin menjadi-jadi. Dia menjawab sambil terisak, “Bi ... bibi itu ... menendangku .... Kak, sakit .... Huhuhu ....”

Hayden langsung murka karena ada yang berani menindas adiknya. Dia pun berseru, “Kak, kamu jaga Jayden, ya. Aku pergi cari orang itu!”

Seusai berbicara, Hayden langsung pergi dan menghilang di tengah kerumunan.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (22)
goodnovel comment avatar
Rose Rosmayawati
penasaran pengen sampai tamat
goodnovel comment avatar
Yanthi Chahya Yustikarini
kaya nya bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Ratna
maksudny anaknya mn 1 kan Naomi punya anak kembar 4 apa meninggal 1
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2214

    Saat bangku batu terasa dingin. Tiara tidak bersikap sungkan sama sekali, langsung mengambil buku pelajaran Shane untuk dijadikan bantalan bokongnya.Shane sangat menyayangi bukunya. Demi menyelamatkan bukunya, dia pun terpaksa mengorbankan bantalnya untuk dijadikan alas Tiara.Sewaktu SD dulu, saat Tiara tidak sanggup mengalahkan Shane, dia pun akan menggigit Shane. Dia memaksa Shane untuk mengerjakan tugasnya. Jika Shane tidak mengerjakannya, dia akan menindas Shane, lalu merusak buku tugas Shane, agar Shane mengerjakannya ulang.Tiara mendapat nilai 60 dalam ujian matematikanya, sedangkan Shane mendapat nilai 100. Dia pun merebut kertas ujian Shane, lalu mengubah namanya. Jika namanya tidak diganti, Tiara pun akan marah dan tidak menghiraukannya selama beberapa hari.Selanjutnya saat menduduki bangku SMP, Tiara tidak begitu menindasnya lagi. Hanya saja, dia akan langsung marah jika sedang beda pendapat!Setiap kali Tiara marah, emosinya baru bisa reda setelah dibelikan 10 bungkus so

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2213

    Mereka meninggalkan tempat setelah mengobrol sejenak. Andrew kembali melirik ke sisi mobil van lagi. Dia memandang selama beberapa detik, baru mengalihkan pandangannya.Tiara merapikan rambutnya. “Apa kita juga kembali?”“Emm.” Andrew mengeluarkan hadiah, lalu menutup pintu bagasi mobil.Tiara ingin mengambilnya, tetapi Andrew tidak mengizinkannya. “Berat.”Tiara berkata, “Aku bantu kamu.”“Nggak usah,” tolak Andrew.Tiara tidak sanggup mengalahkannya. Dia juga tidak bersikeras lagi.Mereka berdua sedang berjalan bersama. Beberapa saat kemudian, Tiara berinisiatif untuk menggandeng tangan Andrew. Padahal dia hanya menggandeng satu jari tangan Andrew saja, tetapi jantung Andrew malah berdetak kencang!Jantung Andrew hampir saja copot! Andrew tidak berani menurunkan kelopak matanya untuk melihat Tiara. Setelah ragu sejenak, dia pun memasukkan tangan Tiara ke dalam telapak tangannya, memasukkan tangan Tiara ke dalam sakunya. Satu tangan Andrew mengambil hadiah. Kemudian tangan yang satu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2212

    Tiara menatap Andrew dengan kening berkerut. “Kamu sudah menghabiskan banyak uang untuk keluargaku. Aku jadi merasa nggak tenang.”Andrew tidak mengerti. “Apa kamu nggak suka?”Tiara segera menggeleng. “Aku sangat menyukainya.”“Jadi, kenapa kamu merasa nggak tenang?”Tiara menghela napas lagi. “Aku merasa aku nggak pantas untuk bersamamu.”“Sembarangan ….” Begitu Andrew menyelesaikan omongannya, dia pun tertegun sejenak, lalu menambahkan, “Kamu adalah yang terbaik.”Tiara menatapnya dengan tersenyum, lalu maju untuk mencium Andrew. Tatapan Andrew menjadi panik. Saat Tiara ingin menciumnya lagi, dia langsung menutup bibir Tiara dengan wajah merona. “Lagi di luar.”Tiara bertanya, “Jadi, aku boleh cium kamu saat di rumah?”Bibir Tiara bersentuhan dengan telapak tangan Andrew. Andrew pun bagai kesetrum saja, segera menepis tangannya. Dia melakukan gerakan menelan air liur, lalu berkata dengan nada bicara penuh kasih sayang, “Jangan bandel.”Tiara membenamkan wajah mungilnya ke dalam pel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2211

    Para wanita di dalam kompleks bergumam, “Dari ekspresi Bu Intan, sepertinya dia nggak terlalu ingin hadiah itu.”“Kemungkinan besar hadiah itu sangat memalukan. Bu Intan takut dia akan dipermalukan di hadapan orang banyak.”“Aku juga merasa seperti itu. Ujung-ujungnya, dia itu hanya seorang pengawal, bisa punya berapa banyak uang juga? Sepertinya gaji Pak Giman dan Bu Intan lebih tinggi daripada gajinya!”“Meskipun dia kenal dengan beberapa teman kaya, dia juga nggak mungkin disubsidi untuk seumur hidupnya!”“Kalau dia nggak punya kemampuan, kelak hidupnya pasti akan sengsara!”…Pada saat yang sama, Tiara sedang merangkul lengan Andrew sembari berjalan ke luar.“Apa kamu merasa sangat nggak nyaman hari ini?”Andrew berterus terang, “Bukan nggak nyaman, hanya merasa penat saja.”Andrew memang tidak menyukai suasana yang terlalu ramai seperti ini. Hatinya pun terasa penat. Hanya saja, dia juga tidak merasa tidak nyaman.Ini adalah dunia Tiara. Andrew ingin mendekat secara perlahan.Tiar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2210

    Rumah Keluarga Bascara tergolong kecil. Berhubung kedatangan banyak orang, tidak semuanya kebagian tempat duduk. Mereka semua pun mengobrol sejenak di dalam rumah, lalu beralih ke kantin.Dengan adanya keberadaan pimpinan dari Dinas Pendidikan dan Universitas Jawhar, semua pekerja yang tinggal di kompleks pun datang untuk memberi salam.Hari ini, Giman merasa sangat gembira. Dia memesan beberapa meja tambahan lagi, mengundang para tetangga untuk kumpul bersama.Suasana di dalam kantin hari ini sangat ramai!Hanya saja, sampai saat ini, masih ada beberapa orang di dalam kompleks yang tidak mengetahui identitas Caden dan yang lain. Ketika melihat para pimpinan tersenyum lebar ketika berbicara dengan mereka, kelihatan sekali para pimpinan sedang berinisiatif untuk menyapa anak-anak muda itu. Semuanya sungguh merasa syok dan penasaran!Ada yang tidak tahan kuasa untuk bertanya, “Pak Giman, padahal pacar Tiara setampan ini, kamu malah nggak kenalin ke kami semua. Kenapa mesti disembunyikan?

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2209

    Shane sedang menunggu di depan pintu gedung. Begitu sanak saudara Keluarga Bascara melihatnya, mereka pun melihat Tiara dan Andrew secara serempak.Shane berinisiatif untuk menyapanya, “Tiara!”Tiara membalas dengan terang-terangan, “Beberapa hari ini aku nggak melihatmu. Apa kamu lagi sibuk banget dalam belakangan hari ini?”Shane berkata, “Cukup sibuk. Sebelumnya aku dirawat di rumah sakit, pekerjaanku pun sudah menumpuk. Pihak museum juga buru-buru meminta bantuanku. Belakangan ini aku sibuk sampai nggak ada waktu sama sekali.”Tiara membalas, “Kamu mesti jaga kesehatan. Mesti istirahat.”Shane tersenyum. “Emm.”Mereka berdua mengobrol beberapa saat di bawah tatapan semua orang. Setelah itu, Shane menyapa Andrew, baru berpamitan.Semua orang yang memiliki jiwa gosip itu masih merasa syok dengan cara interaksi Tiara dan Shane. Tiba-tiba pimpinan dari Universitas Jawhar datang dengan buru-buru.Mereka semua juga tidak memedulikan harga diri mereka, mulai menyapa dari kejauhan.“Pak Gi

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status