Share

Keguguran

"Jeff, Kamu juga tahu aku adalah korban di malam itu, Kenapa kamu tidak bisa memahamiku? Aku sangat terluka dan sedih. Aku tidak sengaja dan bukan mengkhianatimu. Chris juga tidak bersalah. dia tidak tahu siapa ayah kandungnya. yang dia butuhkan adalah kasih sayang darimu," ucap Viyone.

"Aku tahu kamu tidak bersalah! Tapi, aku telah melakukan yang terbaik. Perasaanku terhadapmu semakin pudar setelah kamu melahirkan Chris. Aku memilih tetap diam agar keluarga kita tetap bahagia. Oleh sebab itu aku ingin kamu melahirkan anak untukku. Setelah anak ini dilahirkan aku tetap akan membiayai hidupmu dan Chris. Hanya satu yang aku minta. Jangan melarang hubunganku dengan Meliza. Aku akan menikahinya dalam waktu dekat!" kata Jeff dengan nada tegas.

Bagaikan disambar petir setelah mendengar pengakuan suaminya yang dia cintai, Viyone semakin lemas dan tak berdaya. Hanya bisa menerima kenyataan yang telah menyayat hatinya sehingga hancur berkeping-keping.

Jeff yang tidak peduli dengan istrinya, Ia pun masuk ke kamar hotel itu bersama selingkuhannya. Sementara Viyone hanya bisa melihat dengan mata sendiri sang suaminya memilih lebih bersama wanita itu.

Chris mencari keberadaan ibunya hingga ke setiap lantai, Anak itu kemudian menghentikan langkahnya dan melihat ibunya yang berdiri diam di depan salah satu kamar hotel.

"Mama," seru Chris yang berlari menuju ke arah Viyone yang mematung di sana.

Viyone menatap putra kesayangannya dengan  air mata yag mengalir deras.

"Chris, kenapa kamu ada di sini?" tanya Viyone.

"Mama kenapa menangis? Apakah papa menyakiti Mama? di mana papa, Ma?" tanya Chris yang melirik sekitaran lorongan itu.

"Chris, Papamu sudah berubah, Mama tidak berguna karena tidak bisa memberimu keluarga yang penuh kasih sayang. Sehingga kamu sering terluka karena kesalahan mama," ucap Viyone.

"Mama jangan menyalahkan diri sendiri, Chris yang tidak baik sehingga papa sering marah. Bukan salah Mama dan papa. Chris berjanji akan berubah lebih baik lagi. Agar papa tidak marah dan sering pulang," kata Chris yang memegang tangan ibunya.

Viyone menatap sedih pada putranya yang tidak tahu alasan Jeff yang begitu membencinya.

"Chris, Maafkan mama karena menyembunyikan kebenarannya. Seharusnya saat itu mama tidak memilih melahirkanmu sehingga kamu harus menderita," batin Viyone.

Viyone melangkah keluar dari hotel dengan wajah pucat. Viyone mengepal tangannya, merasakan hatinya yang sangat terluka. Air matanya mengalir deras, tak mampu ditahan lagi. Suaminya, dengan tega memilih bersenang-senang dengan wanita lain di hadapannya. 

"Kamu akan menikahinya, walau aku sedang mengandung anakmu? Kenapa kamu begitu kejam padaku? Aku telah berusaha menjadi istri yang baik. Tapi tetap gagal mendapatkan perhatianmu," gumam Viyone dalam hati, berjalan dengan langkah lemas dan hancur.

Tangisan pilu Viyone menembus langit malam saat ia mencoba menuruni anak tangga di teras hotel. Di tengah kesedihan yang menghancurkan, kakinya yang gemetar akhirnya terpeleset, membuatnya jatuh dengan posisi telungkup. Rasa sakit yang luar biasa mendera perutnya, yang seolah-olah mengiris-ngiris hatinya yang sudah penuh luka. Wajah Viyone memucat, matanya terbelalak lebar menahan sakit yang tak terkira. Dari bagian bawah tubuhnya mengalir deras darah, menciptakan genangan merah yang semakin membesar. Dalam kesakitan yang mengerikan, ia tak mampu mengeluarkan suara, bahkan sekadar berteriak meminta tolong. 

"Mama...," teriak Chris yang berlari mendekati Viyone, wajahnya penuh kekhawatiran.

 Tangisannya semakin menjadi-jadi saat ia melihat kondisi sang ibu yang tergeletak tak berdaya di luar hotel.

 "Paman, tolong selamatkan mama dan adikku!" teriak Chris pada staf hotel yang baru saja keluar dari ruangan, terkejut mendengar keributan di luar. Mereka langsung bergegas mendekati Viyone, berusaha membantunya bangkit dan menenangkan Chris yang terisak-isak.

"Adik, di mana papamu?" tanya Staf itu.

"Papa ada di hotel ini bersama wanita lain, dia tidak peduli dengan mama!" jawab Chris yang sedang terisak." Paman, tolong antarkan mamaku ke rumah sakit. Aku ingin pergi panggil papa!" kata Chris yang langsung berlari dengan cepat menuju ke dalam hotel.

"Mari kita antar ke rumah sakit dulu!" ujar Staf dokter pada temannya.

Chris berlari kembali ke lantai tempat ia menemukan ibunya tadi, tubuhnya gemetar dan wajahnya memerah karena menangis dan ketakutan. Ia berusaha menahan isakannya sambil mengetuk semua pintu kamar yang ada di lantai tersebut, berharap menemukan Jeff, ayahnya.

 "Papa, keluar! Mama terjatuh dan keluar banyak darah. Papa, tolong keluar dan ikut aku ke rumah sakit!" teriak Chris dengan suara parau, tangannya terus mengetuk pintu dengan keras. 

Akhirnya, salah satu kamar terbuka dan Jeff muncul dengan ekspresi terkejut. "Apa yang kamu katakan tadi?" teriak Jeff dengan nada tinggi, wajahnya nampak pucat dan matanya terbelalak.

 Chris menarik nafas dalam-dalam sebelum mengulangi kata-katanya. "Papa, mama terjatuh dan berdarah. Kita harus segera bawa dia ke rumah sakit!" kata Chris dengan suara gemetar, matanya memohon agar Jeff segera mengikuti langkahnya. 

Jeff yang penuh emosi, ia pun menarik krah baju anaknya itu," Apa yang kau lakukan di sini, Ha? Seharusnya kau menjaga ibumu dengan baik. Kalau terjadi sesuatu pada anakku. Aku tidak akan melepaskanmu!" bentak Jeff yang mendorong tubuh mungil anak itu hingga terkapar. Ia kemudian pergi dengan langkah cepat dan cemas bayi dalam kandungan istrinya.

Sementara Chris, semakin terluka dengan ucapan ayahnya itu. Anak itu berdiri dan kemudian mengejar ayahnya sambil menyeka air matanya. 

"Papa...Papa...," teriak Chris sambil menangis histeris dan kemudian tersungkur. Tubuh mungil anak itu terhempas ke aspal dan kesakitan. 

Jeff sama sekali tidak peduli saat melihat ke belakang dan mendapati anak itu terjatuh. Sifat pria itu membuat Chris semakin terluka dan putus asa.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status