Share

118. Janji Vesa

"Sudahlah, jangan berpikir hal-hal yang tidak perlu kau pikirkan, Vesa," ujar Derrick.

Pertanyaan Vesa tak dijawab. Vesa ingin bertanya lagi tapi tak jadi karena tak mau memaksa Derrick untuk menjawab. Walaupun hatinya sedang gelisah akan hal itu, Vesa tak ingin memperpanjang hal itu.

Selanjutnya, dua jam sebelum waktu berakhir, Ruslan pulang dengan tergesa-gesa.

Valentino yang masih duduk di kursi rodanya memang sudah menunggu pria tua itu. Vesa dan Derrick yang telah diberitahu oleh Valentino juga sangat penasaran dengan berita yang dibawa Ruslan.

"Bagaimana, Ruslan?" tanya Valentino sudah tak sabar begitu pria itu berjalan mendekat ke arahnya.

Ruslan menghela napas panjang, "Tak ada satupun yang ke kantor polisi, Tuan. Tak satupun."

Wajah tua pria itu terlihat sekali murung, Valentino pun hanya bisa mengangguk kecewa dan menyuruh Ruslan duduk.

"Istirahatlah. Sebentar lagi kita harus ke AL Group," ujar Valentino.

Vesa berujar, "Ayah yakin Ayah akan ikut ke sana?"

Valentino me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status