Short
27 Hari Menanti Janji Palsu

27 Hari Menanti Janji Palsu

By:  WandaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Chapters
20views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ibuku sakit kritis dan ingin melihatku menikah sebelum dia meninggal dunia. Selama 27 hari, aku memohon kepada pacarku, Rayhan, sebelum akhirnya dia setuju untuk buat akta nikah denganku. Aku menunggu di Kantor Catatan Sipil hingga jam tutup, tapi dia tidak pernah datang. Pada hari yang sama, Mira, teman masa kecil Rayhan, mengunggah akta nikahnya di media sosial. "Waktu berlalu begitu cepat. Tiga hari lagi, pernikahan kita genap sebulan." Baru saat itu aku sadar bahwa pada hari pertama aku memohon kepada Rayhan, dia sudah menikah dengan teman masa kecilnya. Pada saat itu juga, aku menerima pesan permintaan maaf dari Rayhan. [Nadia, Mira dipaksa menikah oleh keluarganya. Aku nggak bisa diam saja melihat dia menikah dengan orang sembarangan.] [Kami bisa cerai tiga hari lagi.] [Tiga hari lagi, aku akan menikahimu.] Tiga hari kemudian, Rayhan datang dengan setelan jas rapi di pintu masuk Kantor Catatan Sipil. Tapi dia menerima pesan dariku. [Rayhan, selamat tinggal selamanya.]

View More

Chapter 1

Bab 1

Di kamar mayat, aku memandangi wajah ibuku dengan air mata berderai.

Dia membesarkanku sendirian, tanpa pernah menuntut apa-apa dariku.

Tapi, aku bahkan tidak bisa mengabulkan keinginan terakhirnya.

Setelah mengetahui penyakit ibuku stadium akhir, aku memohon kepada pacarku untuk menikahiku. Aku dan Rayhan sudah berpacaran selama enam tahun. Aku ingin ibuku tahu bahwa akan ada seseorang yang menjagaku setelah dia pergi.

Aku memohon padanya selama 27 hari.

Tapi, Rayhan terus mencari-cari alasan.

Hari pertama, mobil teman masa kecilnya rusak, jadi dia harus pergi menjemputnya.

Hari kedua, dia membantu teman masa kecilnya pindah rumah, jadi tidak ada waktu.

Dan seterusnya.

Hingga hari ke-26, penyakit perut teman masa kecilnya kambuh, jadi dia harus merawatnya.

Andai Mira tidak memposting akta nikah hari ini ...

Aku tidak akan pernah tahu.

Aku sudah mencarikan sejuta alasan untuk Rayhan, tapi aku tidak pernah terpikir bahwa dia sudah menikah.

Aku berlutut di samping tempat tidur ibuku hingga malam, hingga Rayhan akhirnya menelepon.

Suaranya tetap lembut seperti biasa.

"Kenapa larut malam belum pulang? Kamu di mana, biar kujemput."

Mulutku terbuka, tapi tidak ada kata-kata yang keluar.

Dulu, aku akan pura-pura merajuk agar dia membujukku, lalu menunggu kedatangannya dengan senang hati.

Tapi sekarang, aku tidak sanggup lagi mengucapkan kata penuh cinta padanya.

Suara Rayhan terdengar sedikit cemas.

"Nadia, di mana kamu sekarang?"

"Di rumah sakit."

Rayhan terdiam sejenak, seolah baru ingat bahwa aku selama ini sedang merawat ibuku.

"Aku ... tunggu aku. Aku ke rumah sakit sekarang untuk menemanimu."

Setelah menutup telepon, aku menahan kesedihanku dan bangkit untuk mulai mengurus pemakaman.

Tapi sepuluh menit kemudian, sebuah pesan datang.

[Nadia, aku harus bantu Mira mengurus orang tuanya. Lain kali, aku pasti datang jenguk Tante!]

Aku tidak terkejut.

Selama dua tahun terakhir, itulah kata-kata yang paling sering kudengar darinya.

[Lain kali, pasti.]

Melewatkan hari jadi pacaran? Lain kali, pasti kita rayakan.

Batal datang menjenguk Ibu? Lain kali, pasti bisa datang.

Menunda pernikahan? Besok, pasti ada waktu.

Dia tahu aku akan memaafkannya, jadi dia menyakitiku tanpa rasa takut.

Tapi kali ini, tidak akan ada lain kali.

Karena ibuku tidak akan punya lain kali lagi.

Dan aku tidak akan memaafkannya lagi.

...

Malam itu, aku tidak pulang. Aku bermalam di rumah sakit.

Rayhan mengirim pesan sepanjang malam dan menelepon berkali-kali.

Aku tidak melihatnya, tidak menjawabnya.

Keesokan harinya, aku datang ke kantor lebih awal untuk menyiapkan surat pengunduran diri.

Rayhan adalah pendiri perusahaan tempatku bekerja.

Aku hanya seorang desainer biasa.

Aku telah menemaninya sejak dia tidak punya apa-apa, membantunya membangun bisnis ini dari nol.

Sekarang, posisiku di perusahaan malah menjadi tidak berarti.

Bahkan jika aku menghilang, Rayhan tidak akan menyadarinya sama sekali.

Saat aku sedang mencetak surat pengunduran diri, Rayhan tiba-tiba muncul di belakangku.

Di bawah tatapannya, aku dengan tenang memegang surat pengunduran diri itu.

Dia menatapku, suaranya lembut.

"Sudah selesai mencetak?"

"Ya."

Rayhan menatapku, seolah tidak menyadari sikap dinginku.

Dia terbatuk pelan.

"Nadia, ikut aku sebentar."

Saat Rayhan memanggilku, rekan-rekan di sekitar langsung berbisik-bisik.

"Tahu nggak? Pak Rayhan sudah menikah."

"Beneran? Pantas saja Nadia dan Pak Rayhan menyembunyikan hubungan mereka dan selalu sembunyi-sembunyi. Ternyata dia selingkuhan."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status