Share

Bab 11

Andres tersenyum dan merasa sangat terharu. Karena Whindy mendoakan dirinya begitu tulus.

"Aamiin, Nyonya. Apa ada hal yang bisa saya bantu lagi?" tanya Andres.

"Tidak ada, semuanya sudah selesai saya bereskan. Terima kasih atas bantuan nya," Whindy tersenyum kepada pria yang berdiri di hadapan nya itu.

"Baiklah. Jika begitu saya permisi terlebih dahulu," pamit Andres lalu mendekat ke arah Whindy.

"Sayang... Om pergi dulu ya. Jika kamu merasa kesepian dan membutuhkan teman bermain, pinta Mama mu untuk memanggil Om, nanti kita akan bermain bersama," jelas Andres sembari mengecup gemas pipi bayi itu.

Bayi itu menggerakkan tangan nya untuk menjawab perkataan Andres. Whindy sangat terkejut melihat reaksi anaknya.

"Anak pintar. Jangan rewel ya " ucap Andres lalu berjalan ke arah pintu.

Ceklek.

Dengan perlahan Andres membuka pintu nya lalu keluar dari kamar. Tidak lupa pria itu menutup pintunya kembali dengan perlahan juga, karena takut bayi itu akan terkejut, jika dia tidak menutup pintuny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status