Share

BAB 22

Sungguh, hinaan itu membuatku tak mampu berkutik. Tidak hanya menyangkal tuduhanku atas putranya, wanita angkuh itu pun menuduhkan hal yang begitu keji.

Dan kedatangan wanita itu kemari mau tak mau membuka memori lama yang sejatinya sudah ingin kuhapus dari ingatanku.

"Tentu saja baik. Seperti yang kau lihat," jawab ibu kandung Giandra. Aku tersenyum tanpa mengalihkan sedetik pun pandanganku dari wajahnya. Wajah yang terlihat awet muda karena perawatan ala sultan yang pasti dia lakukan hampir tiap bulan.

"Ah, syukurlah. Aku lega mendengarnya," jawabku sedikit retoris.

"Apakah kau berharap aku mati? Atau… hidup nelangsa setelah memberi pelajaran padamu?"

Aku tergelak.

"Anda lucu sekali, Bu. Lalu… Apa yang membawa Anda kemari? Sebentar, bisakah aku menebak?" kataku menggantung kalimat. "Apakah menantumu yang menyuruh ibu mertuanya kemari untuk menemuiku?"

Kulihat tangan itu meremas tas warna hijau yang kuyakin sebagai tas edisi eksklusif sebuah produk impor ternama.

"Apa kau yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ernoth
ahaha syok kan kau bu piranha liat s bintang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status