Share

6. Bertaruh

"Tujuanku? Kau tahu aku seorang yatim piatu, tidak ada yang bisa aku andalkan, jadi aku hanya mencari pekerjaan saja untuk mencukupi kebutuhanku, apalagi?" Angelina menjawab santai.

"Cih, kau pikir aku akan percaya? Banyak pekerjaan yang lain kalau hanya untuk mencukupi kebutuhan saja, kau tidak harus di sini." Alex tidak mempercayai jawaban yang dilontarkan Angelina.

Angelina tertawa kecil. "Aku tidak memaksamu untuk percaya, itu hakmu. Tapi bukankah hidup itu pilihan? Dan pilihanku ada di sini, kau tahu kenapa?"

"Kenapa?"

"Karena aku suka tantangan," balas Angelina dibarengi senyuman yang terlihat aneh di mata Alex.

"Baiklah, aku sudah cukup menghirup udara segar, aku akan kembali ke kamar dan istirahat. Sebaiknya kau juga," lanjut Angelina lagi. Gadis itu berbalik dan hendak pergi, namun suara Alex berhasil menghentikan langkahnya.

"Kau suka tantangan, bukan? Kalau begitu, ayo bertaruh denganku!"

Angelina kembali berbalik dan berhadapan dengan Alex yang entah sejak kapan pria itu sudah berjarak amat dekat dengannya.

Menatap raut wajah Alex yang seperti menyimpan sesuatu, apalagi sejak tadi pria itu mengintrogasinya cukup intens, membuat Angelina merasa seperti harus hati-hati saat berbicara agar ia tidak terjebak.

"Maaf, saat ini aku sedang tidak dalam mood baik untuk bertaruh, aku akan kembali ke kamar," kata Angelina menanggapi.

"Aku tahu ada yang kau sembunyikan dariku, Angelina. Mari kita bertarung, jika kau menang aku akan melepaskanmu, tapi jika kau kalah kau harus menuruti semua permintaanku tanpa terkecuali," ucap Alex tajam.

"Apa kau gila? Kau pikir aku bisa menyerang kawanku?"

"Aku bukan kawanmu untuk saat ini, jadi lawan aku!"

PRANK!

Bersamaan usainya ucapan Alex, saat itu pula Alex menendang gelas yang ada di tangan Angelina. Jatuhnya gelas itu yang menyentuh lantai menjadi aba-aba bagi pertarungan mereka.

Meski terkejut karena serangan Alex yang tak terduga namun Angelina berusaha mengimbangi gerakan pria itu untuk melawan.

Sial! Apa yang pria ini inginkan dariku? Mengapa tiba-tiba mengajakku bertarung di markas? Apa dia sudah gila!

Angelina menggerutu dalam hati sambil terus bergerak melawan Alex yang membabi-buta menyerangnya.

Kau suka tantangan, bukan? Aku akan membuat kau membongkar rahasia yang kau sembunyikan dariku, Angelina!

Alex pun membatin di sela pertarungan.

"Kau sudah gila! Apa yang kau pikirkan, mengapa tiba-tiba mengajakku bertarung?" Angelina bertanya dengan nada geram. Niatnya ingin istirahat namun sekarang ia justru harus meladeni rekan satu timnya itu bertarung.

"Kau akan tau apa mauku setelah pertarungan selesai!" balas Alex dengan bibir yang dihiasi senyuman miring.

Kau lebih tampan saat tersenyum manis, mengapa harus tersenyum setan seperti ini? Aku tidak akan kalah darimu, Alex!

Angelina bertekad untuk memenangkan pertarungan itu, hingga ia menambah kekuatan pada pukulan-pukulan yang ia layangan. Ia berharap pertarungan ini segera berakhir dan ia bisa segera istirahat. Satu lagi, agar ia terhindar dari keinginan Alex yang entah apa yang diinginkannya.

Angelina semakin menambah kekuatan pada pukulannya, meski ia ngos-ngosan ia tidak peduli, dia hanya ingin segera terbebas dari Alex yang entah mengapa malam ini terasa sangat berbahaya baginya, padahal beberapa saat lalu gadis itu masih menyanjungnya karena sebuah senyuman yang tak sengaja ia lihat.

Alex cukup kerepotan mendapat pukulan dari Angelina yang membabi buta. Alex tahu kekuatan Angelina ada di tangannya, sehingga pria itu memilih melawan dengan cara melumpuhkan Angelina dengan menyerang titik kelemahannya, yaitu kaki.

Ya, kelemahan Angelina ada di kaki. Dengan satu ayunan Alex melumpuhkan Angelina dengan menyerang kaki gadis itu. Angelina seketika berlutut dan gadis itu kesulitan untuk bisa cepat kembali bangkait. Bagi Angelina, butuh beberapa detik untuk bisa kembali bangkit jika kakinya mendapat serangan seperti yang dilakukan Alex tadi.

Menyadari Angelina yang masih menghimpun kekuatan untuk bisa bangkit, Alex mendekati gadis itu dan mengunci pergerakan Angelina dari belakang.

"Kau telah kalah, Angelina, aku tahu betul apa kelemahanmu," bisik Alex sinis.

"Sial! Kau sengaja menyerang titik terlemahku!"

"Bukankah itu trik melumpuhkan lawan?" balas Alex terdengar mengejek.

Angelina tertawa mencemooh. "Tidak semudah itu, Bung!"

BRAK!

Angelina yang berhasil menghimpun kekuatan pada kedua kalinya untuk bangkit, tidak segan-segan ia bangkit berdiri dan otomatis gerakannya membuat Alex yang memasang posisi membungkuk di atas Angelina, terkena serangan telak.

Dengan kepalanya Angelina menghantam dagu Alex hingga pria itu terjajar ke belakang beberapa tindak. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Angelina segera memburu lawannya dan kembali menyerah secara brutal. Angelina memberi pukulan telak yang mungkin saja akan membuat hidung Alex retak tau patah, namun Angelina tidak peduli.

Angelina terus menyerang Alex tanpa jeda meski pria itu sudah tidak bisa melakukan perlawanan yang berarti.

Hingga ketika Alex terkulai di atas lantai, Angelina tidak melepaskannya begitu saja. Angelina berjongkok di sebelah tubuh Alex lalu berbisik.

"Kau sangat yakin kau akan menang? Tapi aku pemenangnya, Alex!"

Bugh!

"Akh!"

Angelina meninju perut Alex sekali lagi sebelum ia pergi ke kamarnya untuk segera istirahat. Waktunya sudah terbuang cukup lama karena Alex nekat mengajaknya bertarung dan kini ia semakin merasa lelah.

Alex menatap punggung Angelina yang meninggalkannya dan semakin jauh.

"Kau tidak akan aku lepaskan begitu saja, Angelina. Lihat saja, lain kali aku akan membuatmu mengakui apa yang kau sembunyikan!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status