Angelina's Revenge

Angelina's Revenge

last updateLast Updated : 2025-02-09
By:  ElpitCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
0 ratings. 0 reviews
30Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Rasa sakit mampu menciptakan kekuatan luar biasa yang sulit ditandingi. Kehilangan orangtua tercinta membuat Angelina bertekad untuk membalaskan dendam. Nyawa harus dibayar dengan nyawa!

View More

Chapter 1

1. PEMBANTAIAN

“Kapan Daddy pulang, Mom? Aku sudah sangat lapar.” Bibir gadis kecil itu mengerucut, dia bicara sambil mengusap perut, meyakinkan ibunya bahwa saat ini dirinya benar-benar lapar.

Wanita itu mengusap lembut puncak kepala sang putri seraya berbisik pelan. “Sebentar lagi. Mungkin Daddy terjebak macet, bersabarlah.”

Gadis kecil berusia lima tahun itu terpaksa mengangguk, lalu kembali melempar pandangannya ke arah televisi yang tengah menayangkan animasi favoritnya.

“Mom, kau mau tahu sebuah rahasia?” tanya gadis itu. Ekspresi wajahnya terlihat ingin menyampaikan sebuah rahasia besar.

“Uh’um, rahasia apa yang kau miliki, putri kecilku? Kau berani bermain rahasia dengan mommy, hm?” Sang ibu mencubit hidung putrinya dengan gemas.

Putrinya ini terkadang terlalu cerdas. Gadis kecil bernama Angelina itu, tumbuh di tengah keluarga dengan pemikiran kritis, membuatnya seringkali mengikuti pola pikir orang tuanya yang kritis. Pemikiran gadis kecil itu lebih dewasa dari usia seharusnya, sehingga seringkali ia menciptakan sesuatu yang tidak dilakukan anak-anak seusianya.

Bekerja di kejaksaan dengan mengutamakan keadilan dan kejujuran, membuat ayah Angelina memiliki banyak sekali musuh, baik yang tersembunyi maupun yang tampak di depan mata.

Sadar bahwa profesinya itu membuat keluarga tercinta berada dalam bahaya, pria itu memilih berhenti dari karirnya agar tidak menambah jumlah musuh yang mengancam keluarga kecilnya. Namun, belakangan ia harus kembali menjalani profesinya karena adanya suatu kasus alot yang membuatnya harus turun tangan.

Hari ini adalah puncak dari penyelesaian kasus alot tersebut. Pria itu harus bekerja lembur demi terselesaikannya kasus yang terbilang sulit ditaklukan. Hingga telah lewat dari jam makan malam, ia belum juga kembali ke rumah sederhananya.

“Aku selalu mendengar kekhawatiran Daddy tentang musuh-musuh yang berkeliaran di luar sana, jadi aku bertekad untuk melindungi Daddy dan Mommy,” ujar Angelina kecil dengan raut yang sangat serius.

“Jadi itu rahasiamu?”

“Bukan, itu misiku.”

“Lalu apa rahasiamu, Angelina?”

“Aku telah menyiapkan senjata!”

“Apa? Kau memiliki senjata? Senjata apa?” Sang ibu seketika panik.

Jika Angelina seperti anak kecil pada umumnya, mungkin sang ibu tidak akan sepanik ini. Ia adalah Angelina, gadis kecil yang terkadang memiliki pemikiran lebih maju dibandingkan dengan sang ibu.

“Itu rahasiaku, tapi sekarang aku akan berbagi rahasia dengan Mommy. Ayo, ikutlah ke kamarku, Mom!” Angelina antusias mengajak ibunya pergi ke kamar untuk menunjukkan senjata rahasia miliknya.

Sang ibu sangat terkejut ketika tiba di kamar Angelina, ia melihat peri kecilnya itu memperlihatkan sebuah senjata api.

“Ti-tidak! Dari mana kau mendapatkan benda itu, Nak?” Kekhawatiran sang ibu semakin menjadi-jadi.

“Aku sering melihat benda ini digunakan untuk menumpas kejahatan di film-film orang dewasa. Lalu siang tadi ada seorang pengemis menghampiriku ketika aku menunggu Mommy. Aku memberikan uang jajanku dan pria tua itu memberiku ini. Pria tua itu mengatakan benda ini akan sangat berguna saat aku dewasa nanti.”

Sang ibu seketika terduduk lemas. Wanita itu merengkuh tubuh putrinya sambil terisak. “Kau tidak akan pernah menggunakan benda itu, Nak. Berjanjilah pada mommy.”

Ketika Angelina hendak merespon ucapan ibunya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari depan.

Wanita itu cepat-cepat menghapus jejak air matanya lalu bangkit setelah melepas pelukan dari Angelina.

“Itu pasti Daddy, mommy akan membukakan pintu. Kau simpanlah benda itu dan jangan beritahu Daddy jika kau tidak ingin dihukum, kau mengerti?”

Angelina hanya mengangguk.

Sang ibu tersenyum sambil mengusap pipi Angelina, lalu segera pergi.

Brenda—ibu Angelina membuka pintu, tapi ternyata bukan suaminya yang ada di hadapannya sekarang, melainkan seorang pria berpakaian formal dan berwajah sangar.

“Maaf, ada yang bisa saya bantu?” tanya Brenda sopan.

“Di mana Freddie?” Pria itu menanyakan keberadaan Freddie—ayah Angelina.

“Dia belum pulang. Apakah Anda sudah membuat janji dengan suamiku?” tanya Brenda hati-hati, meski tidak dapat dipungkiri kecemasan menyelimuti dirinya ketika pria tersebut tiba-tiba masuk ke rumahnya tanpa permisi.

“Satu-satunya janjiku padanya adalah sebuah kematian,” ucap pria itu dengan nada dingin menusuk.

Brenda membeku di ambang pintu. Dengan suara gagap dia bertanya, “Ap-apa maksud Anda, Tuan?”

“Dia telah berani melawanku, maka itu artinya dia telah siap untuk mati!”

Mendengar ancaman dari pria tak dikenalnya itu, membuat Brenda merasa dadanya seketika sesak. Dia amat ketakutan.

Di kamar Angelina. Setelah tadi ditinggal ibunya, ia segera menyimpan kembali senjata api yang sempat ditunjukkan pada ibunya. Angelina ingin menyusul ibunya lalu menemui ayah yang baru pulang bekerja, tapi ketika menyadari jika bukan suara ayahnya yang ia dengar, Angelina mengurungkan niatnya. Ia bersembunyi di kamarnya. Meski berada di kamar, Angelina masih dapat mendengar obrolan ibunya dengan pria asing itu.

“Tuan Viktor, aku tersanjung orang seperti Anda sudi datang bertamu di gubuk sempitku ini.” Tiba-tiba terdengar suara Freddie.

Brenda merasa lega melihat suaminya pulang, tapi juga cemas karena pria yang bertamu mengancam keselamatan suaminya. Apalagi pria asing itu menginginkan kematian Freddie.

Di kamarnya, Angelina sedikit membuka pintu ketika mendengar suara ayahnya. Dia mengintip, tapi tidak berani keluar.

“Aku datang bukan untuk bertamu, aku datang untuk menghabisi nyawamu, Freddie!” ujar Viktor sambil menodongkan senjata api ke arah Freddie lalu menarik pelatuk dengan cepat dan melepaskan satu peluru.

Kejadian itu terlalu cepat hingga Freddie tidak bisa menghindar.

Namun sialnya, Brenda menjadi korban. Brenda yang sudah waspada akan terjadinya hal demikian, dengan cepat berlari ke hadapan sang suami lalu memeluknya. Alhasil, peluru panas itu menembus jantung Brenda, membuat wanita itu kehilangan nyawa tepat di pelukan suaminya.

“BRENDAAAA!” Freddie berteriak histeris. Air mata luruh begitu saja menyadari istrinya mati di pelukannya dan dirinya tidak bisa berbuat apa-apa.

Dari tempatnya berdiri, Angelina menyaksikan ibunya terbunuh dengan sadis. Angelina membekap mulutnya sekuat tenaga agar isak tangisnya tidak terdengar oleh siapa pun, terutama oleh pria asing itu.

“BEDEBAH KAU, VIKTOR!” Freddie kembali berteriak penuh amarah.

Viktor tertawa puas melihat kemarahan dan kesedihan bercampur dalam tatapan mata Freddie.

“Tidak ada orang yang bisa melawanku termasuk kau, Freddie!”

Dor!

Satu tembakan kembali melesat tepat bersarang di dada Freddie. Pria itu seketika luruh dengan napas yang tersengal. Ia berusaha bertahan dan meraih ponsel di sakunya untuk menghubungi seseorang. Namun, niatnya tidak terlaksana karena Viktor menghampiri dan menginjak tangan Freddie dengan kejamnya.

“Kau pikir masih bisa bertahan setelah aku menembak jantungmu? Bermimpilah!” ucap Viktor masih menginjak tangan Freddie.

“Ucapkan selamat tinggal pada dunia dan hiduplah bahagia bersama istrimu di alam baka!” Usai menyelesaikan kalimatnya, Viktor segera pergi meninggalkan rumah yang kini telah dibanjiri darah.

Setelah memastikan Viktor benar-benar pergi, Angelina keluar dari persembunyiannya kemudian berlari menghampiri kedua orang tuanya yang tergeletak di lantai dengan darah yang membungkus mereka.

“Mommy! Daddy! Bangunlah!” Angelina mengguncang tubuh kedua orang tuanya dengan derai air mata yang sama sekali tak bisa dihentikan. Ia melihat dengan tragis bagaimana kedua orang tuanya dibunuh, dan betapa kejamnya orang bernama Viktor itu.

“Putri daddy ....”

“Dad, kau … jangan tinggalkan aku, kumohon!” Angelina histeris.

Freddie menggeleng samar, ia tidak kuat menggerakkan anggota tubuhnya lagi. Tenaganya telah habis.

“Berjanjilah untuk menjadi wanita yang jujur dan pemberani. Kau putriku, kau harus melanjutkan perjuangan daddy untuk menegakkan keadilan dan menjunjung tinggi kejujuran.” Freddie berpesan dengan napas yang semakin tersengal.

“Dad—"

"Kami sangat menyayangimu, Angelina."

"DADDYYY!" Tangis Angelina pecah. Gadis kecil yang malang itu berteriak histeris meminta orang tuanya untuk tidak pergi. Namun, kenyataan begitu kejam, membiarkan Angelina harus hidup sebatang kara tanpa sanak saudara.

Setelah lelah menangis, Angelina mencium kening ayah dan ibunya, kemudian diakhiri menghapus air mata yang masih tersisa.

"Mommy, maafkan aku tidak bisa memenuhi janjimu. Aku akan menggunakan benda itu untuk membalaskan dendam atas kematian kalian. Aku harus membunuh pria kejam itu menggunakan benda pemberian kakek pengemis itu." Tekad anak kecil itu telah terucap tepat di samping kedua mayat orang tuanya. Anak kecil itu benar-benar lebih dewasa dari usianya.

Setelah itu, Angelina pergi ke kamar untuk mengambil senjata yang ia miliki, kemudian ia berlari keluar dari rumah itu. Angelina harus pergi sebelum polisi menemukan dirinya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
30 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status