Share

23. Di Balik Semangkuk Tau Suan

"Ana, hari ini kamu nggak masuk kantor kan?" Ibunya memastikan.

Alarm berbunyi keras dari samping tempat tidur Ananta. Ananta mematikannya dengan cepat. Tanpa buka mata. Sinyal lengannya cukup untuk bisa mencari keberadaan alarm dengan sangat akurat.

"Mm..nggak Ma. Diberi izin untuk nggak masuk." jawabnya dengan kelopak mata masih tertutup. Ia hanya menggeliat. Mencari arah suara ibunya.

"Kamu mau turun nggak? Atau masih capek?"

"Masih, ma. Badanku terasa pegal semua. Kenapa?"

"Ada Stanley di bawah."

"Ha?" Kini ia membuka matanya perlahan. Menguceknya sekali. Terbangun dan duduk di ranjangnya. "Dia baru datang?"

"Iya."

"Emang jam berapa sih sekarang?" Ananta mengambil gawainya. "Baru pukul enam gini kok. Astaga anak ini. Kemarin dicari nggak ada, sekarang pagi-pagi malah ganggu."

"Ush...tak boleh ngomong kayak gitu. Dia itu pagi-pagi kesini karena khawatir."

"Nggak ah. Nggak mau turun. Bilang aja aku masih tidur, ma!"

"Baiklah. Kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status