Home / Romansa / Antara Kamu dan Putraku / Bab 22 Bertemu Rival

Share

Bab 22 Bertemu Rival

Author: Weneedta
last update Last Updated: 2025-12-20 18:33:21

Aldo menatap Thomas dan Herlambang bergantian, sebelum menjawab Raellyn. “Kamu bareng saja dengan mereka. Aku ada urusan.”

Thomas dan Herlambang tersenyum geli. Mereka tahu Raellyn menyukai Aldo, dan mereka juga curiga Aldo malah menyukai ibunya Justin. Namun sejauh ini mereka belum pernah menanyakan langsung pada pria itu.

Raut wajah Raellyn terlihat kecewa. “Tapi aku maunya pulang bareng Kak Aldo.”

“Sorry, aku tidak bisa,” tegas Aldo. Setelah itu dia mengambil tas karena melihat Elena dan Justin sudah keluar hall.

Dia hanya berpamitan pada Thomas dan Herlambang dan sengaja tidak mengindahkan Raellyn, agar wanita itu paham jika dia menolak perasaannya.

***

Elena berjalan berdampingan dengan putranya menuju minimarket yang berjarak sekitar dua ratus meter dari hall. Dia heran dengan putranya yang mengatakan ingin membeli minuman dingin di minimarket, padahal di hall pun ada kantin.

Tiba di minimarket, Elena semakin heran karena Justin hanya menunggu di depan pintu.

“Kenapa tidak masuk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Antara Kamu dan Putraku   Bab 22 Bertemu Rival

    Aldo menatap Thomas dan Herlambang bergantian, sebelum menjawab Raellyn. “Kamu bareng saja dengan mereka. Aku ada urusan.”Thomas dan Herlambang tersenyum geli. Mereka tahu Raellyn menyukai Aldo, dan mereka juga curiga Aldo malah menyukai ibunya Justin. Namun sejauh ini mereka belum pernah menanyakan langsung pada pria itu.Raut wajah Raellyn terlihat kecewa. “Tapi aku maunya pulang bareng Kak Aldo.”“Sorry, aku tidak bisa,” tegas Aldo. Setelah itu dia mengambil tas karena melihat Elena dan Justin sudah keluar hall.Dia hanya berpamitan pada Thomas dan Herlambang dan sengaja tidak mengindahkan Raellyn, agar wanita itu paham jika dia menolak perasaannya.***Elena berjalan berdampingan dengan putranya menuju minimarket yang berjarak sekitar dua ratus meter dari hall. Dia heran dengan putranya yang mengatakan ingin membeli minuman dingin di minimarket, padahal di hall pun ada kantin.Tiba di minimarket, Elena semakin heran karena Justin hanya menunggu di depan pintu.“Kenapa tidak masuk

  • Antara Kamu dan Putraku   Bab 21 Kecurigaan Raellyn

    Keesokan paginya, Elena terbangun karena alarm dari ponsel. Tanpa melihat jam, dia tahu sekarang masih pukul tujuh.Setelah membersihkan muka dan bergosok gigi, Elena turun hendak membuat sarapan. Tampak ibu mertuanya sudah duduk di kursi meja makan dengan secangkir teh di depannya.“Apa kamu sudah menghubungi Damar?”“Sudah, Bu,” balas Elena sambil melangkah ke dapur.“Terus Damar bilang apa?”“Mas Damar bilang akan pulang nanti malam. Ibu sudah sarapan? Aku mau buat nasi goreng untuk Justin. Apa Ibu juga mau?”“Boleh.” Ratih hanya menjawab singkat.Benaknya penuh dengan rencana. Sejak awal dia tidak suka pada Elena dan selalu berharap anaknya segera menceraikan wanita itu. Sekarang dia akan menjalankan rencananya agar rumah tangga anaknya berantakan.***Aldo memerhatikan Elena yang turun dari taksi bersama dengan Justin. Kebetulan dia masih berada di depan hall, mengobrol dengan Thomas dan Herlambang―asisten pelatih. Ada sedikit kekecewaan di mata Aldo melihat penampilan Elena hari

  • Antara Kamu dan Putraku   Bab 20 Desahan Wanita

    Sebuah foto dia dan Elena, yang diambil tak lama setelah hubungan mereka berubah menjadi layaknya sepasang kekasih.“Kamu cantik, Sayang …. Sangat cantik. Aku sungguh mencintaimu.”Aldo mengusap wajah Elena pada foto itu, seolah-olah si pemilik wajah berada di sana. Sorot matanya tampak lembut.“Aku janji, akan membantu kamu lepas dari pria brengsek yang sudah membuat kamu menderita. Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan, dan kebahagiaan itu akan kamu dapatkan dari aku.”Mengingat-ingat Elena, perlahan membuat kelakiannya terbangun.Entahlah, terhadap Elena, dia tidak hanya ingin melindungi wanita itu. Dia juga ingin selalu mendekapnya dan memadu kasih untuk mengungkapkan rasa cintanya.“Ah, shittt!” Tak lama umpatan pun keluar dari mulutnya.Aldo bangkit dari ranjang dan menuju ke kamar mandi. Juniornya semakin meronta, minta dibebaskan.***“Ma, kenapa Papa belum pulang juga?”Pertanyaan putranya membuat Elena teringat dengan ucapan ibu mertuanya tadi. Memang sudah seharusnya dia meng

  • Antara Kamu dan Putraku   Bab 19 Sikap yang Janggal

    “Kamu mau ramen?” Akhirnya Aldo merasa tidak enak hati karena sejak tadi tidak memedulikan Raellyn.“Kalau aku maunya itu. Tapi bagaimana dengan Justin?” Raellyn menunjuk remaja itu dengan dagunya.“Aman. Aku sih bebas.” Justin mengikuti keinginan Raellyn, meskipun sebenarnya dia ingin sekali makan burger dan kentang goreng.“Oke, kalau begitu kita cari restoran ramen,” putus Aldo.Akhirnya mereka bertiga masuk ke salah satu restoran ramen yang berada di mall. Setelah ketiganya memesan makanan yang diinginkan, Raellyn heran melihat Aldo memesan lagi satu porsi ramen seafood untuk dibawa pulang.“Buat siapa, Kak?” Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, karena tahu Aldo tinggal sendirian di kost.Namun Aldo tidak menjawab, hanya memberi senyuman tipis. Raellyn pun tidak bertanya lagi.Mereka makan diselingi obrolan mengenai pertandingan basket yang akan digelar beberapa waktu mendatang. Untung saja mereka berasal dari komunitas yang sama, sehingga obrolan mereka bisa menyambu

  • Antara Kamu dan Putraku   Bab 18 Lebih Baik Cerai

    Tidak mengindahkan pria di depannya, Elena meraih tangan putranya. “Kamu ikut saja dengan Kak Aldo. Mama tidak apa-apa kok. Mama tunggu kamu di rumah ya.”Setelah mendapat anggukkan dari Justin, Elena segera beranjak dari sana, tetapi tangan Aldo keburu menahannya.“Lena ….” Suara Aldo lirih, hampir tak terdengar. Dia tahu wanita yang berdiri di hadapannya sedang berusaha menahan air mata.Namun Elena menepis tangan Aldo. “Tolong … nanti antarkan Justin pulang.”Tanpa menunggu jawaban pria itu, Elena bergegas keluar dari area parkir. Dia tidak menoleh lagi. Tidak ingin hatinya semakin sakit karena cemburu.Tak terasa waktu merambat cepat. Semburat jingga di langit sore tidak terlihat indah di matanya. Malah seolah sedang mengejek dirinya agar tahu diri.Elena berjalan menunduk, menyembunyikan wajahnya yang sudah berurai air mata. Langkahnya pun tergesa, menuju minimarket yang masih berjarak puluhan meter.***Di dalam bioskop, Raellyn berulang kali menengok ke arah Aldo, tetapi pria i

  • Antara Kamu dan Putraku   Bab 17 Bukan Bagian dari Mereka

    Tiba di lapangan, wanita itu menepuk lengan Aldo. Selanjutnya mereka terlihat mengobrol di sela-sela latihan.Saat istirahat, seperti biasa Justin memanfaatkan waktu bersama teman-temannya untuk membeli makanan dan minuman yang ada di kantin. Elena tetap duduk bersama para orang tua. Namun diam-diam matanya memerhatikan interaksi antara Aldo dan wanita itu.Perasaan cemburu Elena rasakan, melihat keakraban mereka. Wanita muda itu beberapa kali terlihat tertawa bersama Aldo.Selesai latihan, Justin menghampiri ibunya untuk mengambil tas yang berisi pakaian ganti. Beberapa menit kemudian, remaja itu kembali dengan membawa tas plastik berisi baju basketnya yang sudah basah oleh keringat.“Justin, apa kamu jadi nonton bersama Kak Aldo?” tanya Elena pelan karena tidak ingin didengar oleh orang tua lain.“Sebentar, Ma. Justin tanya Kak Aldo dulu.”Justin segera melesat berlari, menghampiri Aldo yang masih berdiri di pinggir lapangan bersama dengan wanita muda tadi dan dua orang pelatih lain

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status