공유

Bab 6

작가: Didnole
last update 최신 업데이트: 2021-12-15 17:51:44

Riyan melepas jas putih yang melekat pada tubuhnya, lalu menyampirkannya di jemuran baju berukuran mini. Ia menghempaskan bokongnya di sofa, kemudian menjangkau sekaleng kopi dingin yang ada di nakas meja. Ini adalah kesempatannya untuk mengistirahatkan tubuh sejenak sambil menunggu para pelanggan tiba di kliniknya.

"Ferrel? Tumben banget dia ngirim pesan," gumam Riyan saat melihat nama Ferrel terpampang di layar utama ponselnya. Jemarinya mengetuk aplikasi WhatsApp untuk membaca pesan lelaki itu.

Malem ini lo senggang gak? Kalo ada waktu gue mau ngajak lo nongkrong di kafe. Tenang aja, biaya makan dan minum gue yang nanggung.

Tawaran itu membuat Riyan terbahak pelan. Apakah Ferrel sedang butuh teman ngobrol malam ini?

"Gue rasa pergi ke club malam hari ini lebih bagus." Pikirnya rasional. Haru

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Apartemen Unit 131    Bab 15

    "Udah aku bilang berkali-kali, aku gak mau nikah, Ma." Nyaris seluruh percakapan yang dibicarakan Ferrel dengan orang di seberang yang tak lain adalah mamanya ikut disimak oleh Nirbita. Gadis itu tersenyum licik usai mendapatkan ide cermelang. Ia tahu langkah apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan dirinya dari takdir sengsara ini. Nirbita lekas mundur dari tempat persembunyiannya menguping menuju sofa semula. Begitu Ferrel menutup balkon dan hendak berjalan menuju kamarnya, barulah ia muncul di hadapan lelaki itu. "Paman!" panggil Nirbita tanpa melunturkan senyum yang terpasang di raut wajahnya. "Hmm?" "Ayo kita nikah!" ucapnya mantap, tanpa ada keraguan ataupun perasaan malu yang terselip di setiap perkataannya. Tubuh Ferrel sempat terpaku selama beberapa detik. Ponsel yang ada dalam genggaman tangannya bahkan tak lagi menarik perhatiannya. Ia menatap dalam gadis yang berdiri di depannya tanpa mengeluarkan sepatah ka

  • Apartemen Unit 131    Bab 14

    Bulir-bulir air hujan yang keruh menyerap sepatu tali Nirbita saat gadis itu tak sengaja menginjak sebuah lubang datar yang digenangi air hujan. Kali ini Nirbita mencoba berjalan lebih waspada dan teliti. Dengan ponsel yang ada di genggaman tangannya, mata gadis itu tak berhenti menatap sekeliling, seakan tengah menyari sesuatu. "Ck! Sebenernya tempatnya ada di mana, sih? Kok kayaknya jauh banget, ya." Nirbita bermonolog. Gadis itu ingin melihat sebuah apartemen yang ia temukan di salah satu situs internet. Dari beberapa foto dan nominal biaya sewa yang dicantumkan membuat Nirbita berpikir matang-matang dan memutuskan untuk melihatnya secara langsung. Ia rasa ini adalah tempat yang cocok untuknya. Semoga saja sesuai dengan ekspetasi. Sayangnya, tanpa disadari ada seseorang yang mengekori langkah Nirbita sejak tadi. Tubuh orang itu cukup tinggi dengan jaket hitam yang dikenakannya. Aksesoris seperti kacamata hitam dan juga masker seolah memang sengaja di

  • Apartemen Unit 131    Bab 13

    Pagi harinya Ferrel baru menyadari jika ada yang berbeda dari apartemennya. Tumpukan kardus yang belum dirapikannya kini tak lagi terlihat. Ruangan menjadi lebih leluasa dan nyaman dipandang mata. Tapi ... siapa yang telah menyentuh barang-barang miliknya tanpa izin?Pikiran Ferrel langsung tertuju pada Nirbita. Jika bukan gadis itu siapa lagi? Tidak mungkin Riyan rajin berkunjung lantas membenahkan barang-barang miliknya, bukan? Lagi pula hanya gadis itu satu-satunya orang yang tahu kata sandi apartemennya.Haruskah ia mengucapkan terima kasih jika bertemu dengan Nirbita? Tapi ... Ferrel rasa mungkin tak perlu. Lagian ... ia tak tahu alasan gadis itu memindahkan barang-barang miliknya. Apakah niat Nirbita murni karena ingin menolong atau ... ada maksud tertentu yang membuatnya bersikap baik kepada Ferrel?"Hmmm ... hmmm ... hmmm...."

  • Apartemen Unit 131    Bab 12

    Sejak berkumpul Noel tak berhenti dibuat heran dengan sikap Helen. Perempuan itu tak mau berhenti menangis sedari tadi. Entah apa sebabnya. Noel yang tadinya berniat menjahili pun menjadi urung karena merasa tak enak."Len, udah dong, nangisnya," pinta Noel hati-hati. Ia melirik untaian tisu yang berserakan di depannya. Astaga! Sungguh, Noel tak ingin memungut barang seperti itu. Membayangkan betapa lengket dan kentalnya lendir hidung Helen yang menempel di tisu dan bersentuhan dengan jemarinya membuat ia bergedik ngeri. Namun, jika tidak diambil, cepat atau lambat petugas kebersihan yang lewat pasti akan mengomelinya.Noel celingukan, menunggu kehadiran Nirbita yang sempat izin untuk membeli camilan. Kenapa gadis itu belum juga kembali?Pasrah, Noel memutuskan untuk duduk diam sembari memerhatikan Helen yang menyembunyikan wajah dengan kedua telapak t

  • Apartemen Unit 131    Bab 11

    Nirbita berkacak pinggang mengamati keadaannya saat ini. Lagi-lagi ia mempermalukan dirinya sendiri demi bisa mendapatkan persetujuan untuk tinggal di apartemen milik Ferrel selama tiga hari. Nirbita pun tak habis pikit mengapa ia mengambil solusi seperti ini. Tapi ... gadis itu benar-benar bingung dan tak tahu harus bagaimana sekarang. Jika ia kembali pada Helen, temannya itu pasti akan curiga dan tahu dirinya telah ditipu oleh Rey. Meski sadar jika kepribadiannya cukup menyebalkan, Nirbita tak ingin merepotkan Helen terus-terusan. Yang terbesit di otaknya hanya memohon pada Ferrel untuk menempati apartemennya selama tiga hari. Dalam waktu singkat itu pula, Nirbita bertekad mencari pinjaman uang dan menyewa sebuah apartemen dengan anggaran deposit rendah. Semoga saja ia bisa menemukan tempat tinggal yang ramah biaya.Ada 2 tempat yang bisa dijadikan kamar dalam apartemen ini. Kamar milik Ferrel berada di bagian ujung, letaknya deka

  • Apartemen Unit 131    Bab 10

    Waktu seakan berhenti ketika manik mata mereka saling tatap. Untuk pertama kalinya, Ferrel dan Nirbita berinteraksi cukup lama meski tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka. Keduanya terasa canggung berada di situasi seperti ini."Ekhem! Kamu..." Ferrel berdekhem. Tadinya ia ingin mengajukan pertanyaan, nahas, mendadak isi kepalanya kosong."Ah, permisi, Pak. Maaf, tapi ... apakah Rey ada di rumah?" tanya Nirbita gusar. Kalau boleh memilih, ia ingin kabur segera dari lelaki yang ada di hadapannya sekarang. Sungguh, Nirbita tak bisa melupakan kejadian di mana dirinya melakukan hal gila sewaktu di kafe. Meski tak mengenalnya, tetap saja gadis itu merasa malu."Rey? Maksud kamu pemilik apartemen sebelumnya?" tanya Ferrel.Dahi Bitna membentuk garis samar. Entah kenapa mendadak perasaannya tidak

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status