Share

Bab 6

Riyan melepas jas putih yang melekat pada tubuhnya, lalu menyampirkannya di jemuran baju berukuran mini. Ia menghempaskan bokongnya di sofa, kemudian menjangkau sekaleng kopi dingin yang ada di nakas meja. Ini adalah kesempatannya untuk mengistirahatkan tubuh sejenak sambil menunggu para pelanggan tiba di kliniknya.

"Ferrel? Tumben banget dia ngirim pesan," gumam Riyan saat melihat nama Ferrel terpampang di layar utama ponselnya. Jemarinya mengetuk aplikasi WhatsApp untuk membaca pesan lelaki itu.

Malem ini lo senggang gak? Kalo ada waktu gue mau ngajak lo nongkrong di kafe. Tenang aja, biaya makan dan minum gue yang nanggung.

Tawaran itu membuat Riyan terbahak pelan. Apakah Ferrel sedang butuh teman ngobrol malam ini?

"Gue rasa pergi ke club malam hari ini lebih bagus." Pikirnya rasional. Haru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status